Kabupaten Sabu Raijua Segera Bangun Bandara Baru

  • Whatsapp

Sabu, Seputar NTT.com,- Keberadaan Bandara Udara Terdamu di Kabupaten Sabu Raijua yang belum bisa didarati oleh pesawat besar maka Pemerintah Kabupaten Sabu Raijua, bersama Kementerian Perhubungan, akan membangun bandara baru mengantikan bandara saat ini.

Demikian disampaikan Wakil Bupati Sabu Raijua, Nikodemus Rihi Heke, Senin (22/7/13) di Kupang. “Jadi pak Bupati sudah melakukan presentasi di Kementerian Perhungan terkait pembangunan bandara baru di Sabu Raijua,”jelasnya.

Read More

Bandara Terdamu yang terletak di Seba, kata Nikodemus, hanya memiliki panjang landasan pacu 900 meter dan lebar 40 meter sehingga hanya bisa didarati pesawat berbadan kecil. Sementara kebutuhan masyarakat terhadap  transportasi udara sangat tinggi.

Sesuai rencana, bandara baru tersebut dibangun di Desa Eilode, Kecamatan Sabu Tengah dengan panjang landasan pacu 1.849 meer dan lebar 480 meter. Lahan pembangunan bandara sudah disiapkan pemerintah setempat seluas 887.520 meter persegi atau 88.752 hektare.

“Masyarakat Sabu Raijua hanya mempunyai dua alternatif transportasi yaitu laut dan udara. Transportasi laut banyak kendala karena sering terjadi cuaca buruk maka tak ada kapal yang beroperasi selama berbulan-bulan. Maka satu-satunya pilihan adalah transportasi udara,” katanya.

Saat cuaca buruk seperti saat ini, Ungkap Nikodemus, transportasi ke Sabu hanya menggunakan pesawat udara. Padahal saat ini bandara Terdamau hanya didarati pesawat Susi Air berkapasitas 12 tempat duduk. Sebelumnya pesawat Cassa 212 berkapasitas 18 tempat duduk, milik Merpati melayani penerbangan ke Terdamu namun kini sudah berhenti operasi.

“Kalau perpanjang landasan pacu bandara Terdamu tidak bisa karena ada jurang yang menghalangi. Ada juga perbukitan dan sungai kecil,” paparnya.

Alasan lain pembangunan bandara lanjut Nikodemus Rihi Heke, Kabupaten Sabu Raijua merupakan daerah terluar, terdepan, dekat ibukota provinsi, dan berbatasan langsung dengan wilayah internasional, sehingga wilayah ini membutuhkan pengamanan tersendiri.

“Paling tidak bandara baru ini bisa didarati pesawat Hercules sehingga pada saat tertentu dapat berfungsi sebagai bandara alternatif,” ujarnya. Pertimbangan lain kata Nikodemus, karena Sabu Raijua hanya dilayani satu pesawat kecil, kenaikan harga tiket cukup signifikan.

Saat ini saja harga tiket Kupang-Sabu misalnya sudah mencapai Rp935 ribu per penumpang. “Ini tentu membebani masyarakat ketika cuaca di laut tidak bersahabat. Pelayanan pun tentu terbatas. Terkadang ada pasien yang harus meninggal dunia karena tidak mendapatkan tiket untuk dirujuk ke Kupang,” katanya.(Joey)

Komentar Anda?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *