Kupang, seputar-ntt.com – Suasana di halaman Kantor KPU Provinsi NTT pada Kamis 11 Mei 2023 nampak ramai oleh kehadiran puluhan awak media. Mereka menunggu Partai Nasdem yang akan mendaftarkan Bakal Calon Anggota DPRD Provinsi NTT. Kegiatan partai ini memang tak pernah sepi di berbagai kesempatan. Kehadiran Julie Soetrisno Laiskodat di partai yang punya spirit restorasi itu adalah awal mula awak media selalu ramai. Seperti bunga yang mekarnya selalu dinanti dan harumnya selalu dikerumuni lebah.
“Abang, teman-teman ada berapa banyak?, tanya Elas Jawamara lewat pesan di aplikasi Whatsaap. Saya lalu menghitung dan memberitahukan jumlahnya kepada Elas. Itulah kerjanya, menghitung dan memastikan segala sesuai berjalan dengan riang gembira. Pria asal Kadumbul, Sumba Timur itu, adalah tangan kanan Julie Laiskodat. Pria yang kini gandrung memancing itu, selalu menjadi harapan awak media. Pesan singkat darinya untuk mengikuti kegiatan, adalah oase bagi awak media.
Kebiasaannya selalu sibuk. Tak pernah tenang. Dia harus memastikan segala sesuatunya berjalan dengan baik. No one hurt. Tak boleh ada satupun yang terluka. Siang itu Elas Jawamara datang dengan pakaian adat Sumba Timur sesuai tempat asalnya. Saya melihat, kapiuta atau ikat kepalanya agak miring. Saya panggil dan perbaiki. Maklum, arah kamera pasti akan tersorot padanya. Tugasnya sebagai Wakil Ketua Bidang Media telah mengajarkan Elas bagimana mengambil posisi agar tetap nampak di layar kamera.
Tahun 2024 adalah pertaruhan bagi Elas Jawamara. Nama lengkapnya Elias Ngguti Jawamara. Tapi dia terkenal dengan nama Elas. Dia telah memilih jalan politik untuk berjuang mewujudkan mimpi setiap anak bangsa. Dia telah memantapkan hati dan membulatkan tekad untuk terjun langsung dalam dunia politik yang getarannya selalu bikin panas dingin. Dapil III wilayah Sumba adalah medan perjuangan Elas Jawamara di Pemilu 2024 nanti. Dia harus mampu menjadi episentrum bagi rakyat di negeri seribu kuda itu supaya mereka menjatuhkan pilihan padanya.
Elas Jawamara bukan orang asing sebenarnya di dunia politik. Jauh sebelum berlabuh di Partai Nasdem pasca suskes menjadi Tim Media yang memenangkan Viktor Laiskodat dan Yosep Nae Soi memimpin NTT, Elas Jawamara sudah akrab dengan Frans Lebu Raya. Mereka satu oranisasi. Elas juga orang dekat Raymundus Fernandes. Dua nama itu adalah tokoh politik yang luar biasa. Elas Jawamara ada diantara keduanya. Sayangnya, Nasib Elas Jawamara tidak sebaik teman-temannya yang lain. Dia seperti pohon yang hidup ditepi aliran air tapi daunnya menguning dan meranggas. Benar kata orang, bunga setaman tak selamanya mekar bersama. saat ini musimnya dia mekar.
Perjalanan Elas Jawamara tidaklah singkat dalam ruang-ruang politik. Banyak tapak yang telah dia tinggalkan. Rupanya waktu telah mengantarnya pada titik hari ini. Menjadi Calon Anggota DPRD NTT dari Dapil Sumba. Ini adalah medan pertama baginya. Pertaruhan yang musti dilakoni tanpa harus membebani. Berpolitiklah dengan cinta tanpa janji, sebab janji akan lekas basi. Jangan pula bermain politik dengan rayu sebab itu akan segera layu.
Ingatlah sahabatku.. Sejatinya, seorang politikus harus mampu menjual ide yang cemerlang kepada masyarakat. Bukan dengan menebar isu. Dengan menyampaikan ide, akan memberi kesempatan kepada masyarakat untuk menilai siapa yang pantas untuk mewakilinya di lembaga legislatif. Masyarakat sebagai pemilih dan pemegang kedaulatan harus cerdas dalam menilai sebelum menjatuhkan pilihan siapa yang akan dia pilih. Seorang pemilih cerdas tidak akan gampang dipengaruhi hanya dengan rayuan apalagi kata-kata yang menjatuhkan orang lain.
Sahabatku.. Lembaga dewan tidak bisa dijadikan lapangan pekerjaan tapi harus jadi ladang pengabdian. Mengabdi bagi rakyat yang telah mengutusmu. Sebagai wakil maka rakyat adalah tuannya. Seorang wakil atau utusan tidak boleh berada didepan untuk menghalangi pandangan rakyat. Seorang wakil, sejatinya ada di sisi rakyat untuk jalan bersisian sambil berkisah tanpa batas. Menajamkan pendengaran dan penglihatan untuk orang yang telah memberinya hak untuk duduk di Lembaga yang katanya terhormat itu.
Sahabatku…Berjalanlah seperti angin di padang sabana yang tidak terlihat tapi menyejukkan. Jadilah seperti Jungga yang mengalun sendu di hati setiap orang yang mendengar. Lantunkan kakalak yang merdu supaya mereka melihatmu dengan riang gembira. Dengan demikian kau akan menjadi Matawai Amahu, Pada Njara Hamu. Sahabatmu Joey Rihi Ga