Tulus Tanya Soal Pasaran Garam, Mandiri Bilang Pertanyaan Lucu

  • Whatsapp

Menia, seputar-ntt.com – Sesi tanya jawab antar para kandidat menjadi sesi yang paling dinanti-nantikan oleh masyarakat dalam debat Terbuka antar pasangan calon bupati dan calon wakil bupati sabu raijua periode 2015 – 2020 yang dilaksanakan di aula kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sabu Raijua pada Jumat (6/11/2015).

Ketika pasangan Thobias Uly dan Yusuf Dominggus Lado atau Paket Tulus diberi kesempatan untuk bertanya kepada pasangan Marthen Dira Tome dan Nikodemus Rihi Heke atau Paket Mandiri, maka pertanyaan paket Tulus adalah bagimana upaya Paket Mandiri untuk menaikkan harga garam dari Sabu Raijua agar dapat bersaing dengan harga garam dari daerah lain seperti di pulau Jawa yang saat ini menurut paket Tulus harganya lagi menurun, serta mengapa pekerja tambak garam di Sabu Raijua di beri upah yang bersumber dari DAU Kabupaten, jika memang hasil tambak garam sangat menjanjikan.

Mendapat pertanyaan tersebut, Calon Bupati dari Paket Mandiri, Marthen Dira Tome mengatakan pertanyaan tersebut sangat lucu sehingga membuat merah wajah Paket Tulus. Dengan enteng, Marthen Dira Tome menjawab bahwa jika seorang pemimpin sudah dihantui dengan rasa ketakutan untuk gagal karena dan takut bersaing, maka tidak bisa dijadikan seorang pemimpin, karena pemimpin harus melakukan segala daya dan upaya demi kesejahteraan rakyatnya dengan alasan apapun.

Terkait gaji pekerja tambak garam yang dibiayai oleh pemerintah, Marthen Dira Tome menjawab bahwa sangat naif jika pemimpin memimpikan kesejahteraan masyarakatnya melalui pemberdayaan, namun tidak mau menyertakan modal awal sebagai bentuk dukungan agar sebuah usaha yang dirintis didalam sebuah daerah bisa berjalan sukses yang kemudian berimbas pada semakin sejahteranya masyarakat.

“Garam adalah komoditi sensitif yg harus dijaga dan dilindungi sehingga perlu didukung semua pihak karena saat ini garam adalah masa depan Sabu Raijua,” kara Dira Tome.

Jika usaha tersebut bisa menggenjot pendapatan asli daerah sendiri (PADS) Sabu Raijua akan mendapatkan pengakuan dari pemerintah pusat bahwa daerah tersebut telah mampu menghidupi dirinya sendiri. karena lanjut paket mandiri jilid dua, jika PADS tidak meningkat, sudah pasti sebuah daerah otonomi baru (DOB) akan dianggap gagal. Mendengar penjelasan tersebut, para pendukung paket mandiri jilid dua langsung memberikan tepuk tangan yang sangat meriah sebagai tanda bahhwa mereka sangat sepakat dengan penjelasan paket yang mereka dukung.

Walaupun perdebatan sempat panas, bahkan sempat diragukan akan terjadi bentrokan antar sesama pendukung, namun semua para pendukung tetap menunjukan rasa persaudaraannya sebagai orang Sabu yang mempunyai rasa toleransi dan rasa persaudaraan yang tinggi sesuai adat dan budaya orang sabu yang memang selalu menjunjung tinggi rasa persaudaraan dengan cara saling menyapa antara pendukung yang satu dengan yang lain.

Selain itu, para kandidat pun ketika saat rehat dan turun dari podium perdebatan, hal yang selalu dipertontonkan adalah rasa persaduaraan yang tinggi yang dibuktikan dengan saling mencium dan saling berdialogh dengan penuh keakraban. seolah ingin mengajarkan kepada para pendukungnya masing – masing bahwa walaupun berbeda pedapat dan pilihan namun mereka tetap satu didalam kekeluargaan. (dedy lay doma)

Komentar Anda?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *