Ditanya Soal Anggaran Untuk Raskin Gratis, Paket Tulus Sebut Pakai Uang Dari Pusat

  • Whatsapp

Kupang, seputar-ntt.com – Acara Debat Terbuka antar pasangan calon bupati dan calon wakil bupati sabu raijua periode 2015 – 2020 yang dilaksanakan di aula kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sabu Raijua berlangsung seru. Situasi semakin memanas ketika para kandidat mengajukan pertanyaan kepada kandidat lain.

Salah satu pertanyaan yang diajukan oleh Pasangan Marthen Dira Tome dan Nikodemus Rihi Heke atau Paket Mandiri kepada Pasangan Thobias Uly dan Yusuf Dominggus Lado atau Paket Tulus adalah, apa upaya dari paket Tulus untuk memperoleh anggaran dalam rangka memberikan Raskin gratis kepada masyarakat jika nanti terpilih. Pasalnya dari sekian program yang disampaikan paket Tulus, tidak ada program untuk peningkatan Pendapata Asli Daerah Sendiri (PADS) untuk membiayai raskin gratis.

Pertanyaan tersebut sempat membuat rona merah di wajah paket Tulus, namun mereka menjawab bahwa untuk mengratiskan Raskin bagi masyarakat, maka Paket Tulus akan menggunakan Dana Alokasi Umum (DAU) yang diberikan oleh pemerintah Pusat.

“Karena hanya membutuhkan dana senilai Rp. 3 Milyar untuk merealisasikan janji tersebut karena jangankan menggratiskan raskin yang memang sudah dilakukan oleh beberapa daerah di indonesia. Untuk membagi – bagi uang saja dapat dilakukan jika ada kemauan dari pemerintah setempat. Uang tersebut dapat diambil dari dana alokasi umum (DAU) Sabu Raijua yang diberikan oleh pemerintah pusat yang memang peruntukannya untuk kesejjahteraan masyarakat,” jawab Yusuf Dominggus Lado, Calon Wakil Bupati dari Paket Tulus.

Don Lado bahkan mengatakan, Pemerintah tidak perlu membangun pabrik atau tambak garam dari anggaran DAU karena tidak bermanfaat dan menyalahi aturan. Dia tidak secara jelas aturan mana yang salah terkait pembangunan tambak garam maupun pabrik yang sementara dilakukan oleh pemerintah saat ini.

“Jika program raskin diberhentikan, kita akan menggenjot pendapatan masyarakat melalui penyertaan modal di dalam desa melalui program anggur merah yang sejalan dengan program pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur,” ungkap Don Lado.

Paket Tulus bahkan secara percaya diri bahwa tidak perlu ada upaya untuk menggenggot PAD, sebab jika PAD nya meningkat maka pemerintah pusat tidak akan lagi memberikan DAU. “Kalau PAD nya sudah besar berarti nanti DAU dari pusat hanya dapat nol,” pungkas Don Lado. (dedy lay doma)

Komentar Anda?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *