Him Nampira: The New Nampira

  • Whatsapp

(Bekerja Dalam Keheningan)

Oleh : Rahmad Nasir
Fungsionaris KAHMI Alor

Berdasarkan hasil rekapitulasi Pleno KPU Kabupaten Alor, salah satu tokoh muda yang lolos lewat Partai Perindo adalah Ibrahim Nampira, SP sebagai anggota DPRD Kabupaten Alor Periode 2019-2024 dan pada tanggal 26 Agustus 2019 lalu telah dilantik secara resmi sebagai wakil rakyat di Kabupaten Alor.

Sebuah pencapaian yang sangat luar biasa. Pencapaian ini bukan sesuatu yang kebetulan, namun melewati proses yang panjang dan melelahkan.

Jika anda bertemu dengan beliau, kesan bersahabat dengan murah senyum sangat terasa, maklum saja bertahun-tahun bekerja sebagai pegawai Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang membudayakan senyum kepada siapa saja setiap berinteraksi.

Orang-orang yang mengenal Him Nampira pasti yang terlintas dalam pikiran adalah tentang ketenangan dan keramahan. Akan tetapi dalam diam dan ketenangannya itulah ia bekerja melayani banyak orang.

Pria kelahiran Kalabahi, 30 Mei 1970 oleh pasangan Bapak Haji Marjuki Umar Watang Nampira dan ibu Haja Siti Aisyah, pada akhirnya menikah dengan gadis bernama Ima Fahrima Rochani, SP dan alhamdulillah dikaruniai putra semata wayangnya yang bernama Alif M. Fahim Nampira.

Bekerja sebagai tenaga profesional perbankan adalah pekerjaan dengan disiplin tinggi, apalagi beberapa kali menjadi pimpinan di beberapa unit BRI yang berbeda. Selain disiplin juga dituntut keramahan kepada semua orang apalagi kepada nasabah.

Riwayat karir di Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Alor melejit perlahan sejak 22 Juli 1997 di BRI Unit Mebung hingga di tahun 1999 diangkat sebagai pegawai tetap berkat keuletannya dalam mengabdi.

Melihat kepemimpinannya yang baik, beliau lantas diangkat menjadi kepala BRI Baranusa pada Oktober 2010, selanjutnya secara berturut-turut menjadi Kepala BRI di unit Sartika (Maret 2012), Kepala BRI Mebung (Juli 2014), kepala BRI Sartika (Juli 2016) dan kembali menjadi Kepala BRI Mebung di bulan Februari 2018. Bang Him juga tercatat sebagai pengurus Serikat Pekerja BRI.

Berdasarkan informasi dari beberapa bawahannya di BRI, pola kepemimpinan yang diterapkan Bang Him di BRI memberikan kenyamanan bawahan dalam bekerja sehingga target dan produktivitas kerja dapat tercapai. Karir bawahannya juga sangat diperhatikan karena menyangkut taraf hidup secara ekonomi dan sebagai penopang ekonomi keluarga masing-masing karyawan Bank.

Sebagai mantan aktivis, beliau dengan kewenangannya sebagai kepala Bank memberikan kemudahan dalam akses permodalan bagi Usaha Kecil Menengah terutama lewat Kredit Usaha Rakyat (KUR). Hal ini dilakukan karena kesadaran untuk menciptakan dan memperbanyak pengusaha-pengusaha di berbagai bidang sebagai upaya mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Alor.

Pencapaian karir bang Him bukan terjadi begitu saja namun melalui proses penggemblengan cukup matang mulai sejak mahasiswa. Tercatat sudah dalam sejarah hidupnya pernah menjadi aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di Kupang, Senat Mahasiswa Faperta Undana dan Kerukunan Mahasiswa Nusa Kenari (KEMAHNURI). Beberapa organisasi kemasyarakatan yang pernah digelutinya di antaranya adalah pernah menjadi pengurus DPD 1 AMPI NTT, LPTQ Kabupaten Alor, NU Kabupaten Alor dan sebagai Presidium KAHMI Alor.

Pengalaman-pengalaman beraktivis ini membuatnya memiliki jaringan yang cukup baik baik pada level lokal kedaerahan hingga ke level nasional. Kini Bang Him Nampira mulai merintis bisnis di bidang kuliner yakni “Café Yakusa” yang terletak di Pantai Bungawaru (BWR) yang sudah mulai beroperasi sebagai upaya memberikan keteladan kepada masyarakat khususnya generasi muda untuk bisa berbuat bagi daerahnya dan menciptakan lapangan kerja.

Tujuan dibukanya Café Yakusa di antaranya adalah menyerap tenaga kerja dari orang Alor serta dukungan daerah Alor sebagai destinasi wisata yang semakin terkenal. Meski tergolong baru namun setidaknya ada hal positif dan produktif yang telah dibuat. Café Yakusa berjalan juga sudah beroperasi di Kota Kalabahi.

Bang Him sedang mendesain jenis usaha yang lain dalam rangka memperluas jaringan bisnisnya. Dalam satu kesempatan beliau mengutarakan keinginannya untuk maju bertarung menjadi wakil rakyat Kabupaten Alor di Dapil Kota Kalabahi (Teluk Mutiara) dan Kabola lewat partai Perindo. Menurut teman-temannya, beliau layak diperjuangkan menjadi wakil rakyat untuk memperjuangkan cita-cita mulia yang ada dalam hati dan pikirannya.

Banyak orang berfikir bahwa dalam memperjuangkan aspirasi harus dengan cara-cara yang keras dan super ekstrim karena jika tidak maka tidak akan tercapai. Kendati begitu, karena jalan politik itu seni sehingga tidak perlu meledak-ledak sebab efektivitas dari komunikasi politik yang baik/lunak dapat memberikan efek bagi tercapainya aspirasi masyarakat yang ada di pundak seorang anggota legislatif dan banyak yang telah membuktikan itu.

Dalam kaitannya dengan ini, Bang Him nyaris tak memiliki musuh karena telah membangun relasi sosial yang baik dengan siapa pun. Benar bahwa “No Body is Perfect”, namun kiranya di dunia ini, catatan hukum adalah pembuktian paling shahih terkait dengan ukuran kepribadian (integritas) seseorang, mengutip pidato Gubernur DKI Jakarta Anis Baswedan bahwa ada 2 jenis karakter yakni karakter akhlak dan karakter kinerja. Dalam hal karakter akhlak kiranya selama ini Bang Him tidak pernah melakukan tindakan amoral yang berarti dan dibuktikan dengan tidak ada catatan merah di kepolisian, tentu berbeda dengan konsepsi teologi bahwa semua manusia dewasa pasti pernah melakukan dosa/salah/khilaf.

Sangat sederhana mengukur kepemimpinan seseorang diantaranya adalah melihat kepemimpinannya dalam rumah tangga apakah aman dan damai ? Tentu bang Him telah memimpin keluarganya dengan baik. Salah satu hal yang utama adalah selama bekerja sebagai tenaga profesional Perbankan mengelola uang yang sangat banyak namun tak ada catatan korupsi selama menjabat atau penyalahgunaan wewenang. Keramahan, ketenangan dan ketanggapan/responsif dalam melayani nasabah Bank sebagai modal dalam melayani rakyat dalam skala besar nantinya.

Sementara dalam karakter kinerja, Bang Him sangat profesional dalam bidang perbankan terutama dalam hal kedisiplinan dan ilmu ekonomi dan keuangan. Sebagai pimpinan ia harus datang ke kantor lebih awal dan pulang paling lambat setelah semua laporan tuntas.

Bermodalkan pengetahuan tentang manajemen keuangan yang baik akan bermanfaat bagi pengelolaan keuangan di pemerintahan. Dari aspek pengawasan akan mudah mengawasi pengelolaan keuangan yang dilakukan oleh pihak eksekutif. Demikian juga dalam produk-produk legislasi, apalagi dalam fungsi anggaran (Budgeting) tentu sangat mempertimbangkan aspek efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran secara adil dan proporsional bagi pembangunan di Kabupaten Alor.

Publik Alor akan menanti sepak terjang beliau di lembaga legislatif, apakah sanggup mengulang kesuksesan seperti di dunia perbankan? Ataukah malah membuat rakyat kecewa terhadap kinerjanya. Benar bahwa sebaik apa pun idealisme sesorang selama belum masuk ke pusat kekuasaan, sangat dimungkinkan untuk tergoda pada hal-hal materi seperti korupsi dan tindakan amoral lainnya.

Hanya sedikit orang yang mampu mempertahankan harga diri dan integritasnya terhadap godaan pragmatisme yang luar biasa di pusat kekuasaan. Keputusan dan tindakan bang Him dalam fungsi kedewanan 2019-2024 sangat mempengaruhi karir politik selanjutnya.

Tampilnya Aba Haji Taufik Nampira selama ini dalam perpolitikan Alor harus segera diderivasi kepada penerusnya seperti bang Him Nampira. Trah keluarga Nampira yang cukup punya nama besar di Alor setidaknya hari ini mulai hadir di wajah bang Him Nampira. Tentu daya pikat-tariknya akan berujung pada kontestasi Pemilukada masa mendatang, bukan tidak mungkin Him Nampira akan menjadi pusat perhatian karena cukup seksi bagi partai-partai untuk diusung sebagai pemimpin Alor mendatang.

Jika skema pasangan Gunung-Pantai tetap menguat dalam kontestasi Pemilukada Alor mendatang, maka Him Nampira adalah satu alternatif perwakilan masyarakat Pantai yang harus juga diperhitungkan.

The New Nampira

Sejak hampir 15 tahun ini, keluarga Nampira selalu menghiasi wajah perpolitikan Alor lewat kiprah Aba Haji Taufik Nampira, namun gagal meraih kursih kepemimpinan sebagai Wakil Bupati Alor.

Secara ekonomis, kesuksesan Pak Taufik Nampira dikenal sebagai pengusaha sukses dan dari sisi politik kini sedang menjabat sebagai Ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Alor. Secara tidak langsung regenerasi secara genetika alamiah akan berlangsung dengan munculnya Nampira baru lewat tokoh muda seperti Ibrahim Nampira dalam jalur perpolitikan Kabupaten Alor.

Meski kelihatan tenang dan seolah-olah pendiam namun nalar dan sensitivitas politiknya sangat luar biasa. Terbukti dengan perdana menjadi caleg dan langsung sukses meraih kursih sebagai anggota DPRD.

The New Nampira adalah sebuah diksi yang dipakai untuk menerawang atau memproyeksikan masa depan kepemimpinan Kabupaten Alor. Kini, beliau harus menunjukkan kualitasnya sebagai legislator Alor dalam 1 periode ini untuk membuktikan bahwa ia bukan kader karbitan namun ditempah secara sungguh-sungguh hingga menjadi pelayan masyarakat.

Ia memutuskan untuk keluar dari ruangan kepala Bank yang ukurannya sempit dan mulai berhijrah ke dunia masyarakat yang sangat luas dan membutuhkan energi pengabdian yang lebih.

Selamat mengabdi Pak Ibrahim Nampira, SP. Selamat mengemban amanah rakyat.(*)

Komentar Anda?

Related posts