Borong, Seputar-ntt.com – Pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Agas Andreas bersama Tarsi Syukur (Paket AKUR) menggelar ritus ‘wuat wa,i’ di rumah adat Gendang Toka, Desa Nanga Labang, Kecamatan Borong, Manggarai Timur pada Kamis, 2 Mei 2024.
Paket AKUR dan rombongan dijemput dalam prosesi adat ‘kepok curu’ di simpang Jati, Toka, Desa Nanga Labang, pada pukul 17:59 WITA. Selanjutnya politisi PAN dan PKB itu diarak rombongan pawai kendaraan bermotor sejauh 500 meter menuju rumah adat Gendang Toka.
Ketua Adat Gendang Toka, Marselus melantunkan doa (torok adat) memohon restu dari para leluhur agar pada waktunya paket AKUR diberi kesehatan dan meraih kemenangan pada pilkada Manggarai Timur 27 September mendatang.
“Kudut teti tu’ung lami ngasang anak dading sua mongko dami, Pa Ande agu Pa Tarsi. Neka manga do’ong lako dise ngo cumang ase kae neteng Golo. Neka manga watang caka latang anak sua mongko dami so’o Ande agu Tarsi,” ungkap Ketua Adat Gendang Toka, Bpk. Marselus.
“Neka manga cial agu calang latang anak sua mongko dami, tegi keta kali dami ga kamping ite wura agu ceki Gendang Toka, paka cirang neho rimang, agu kimpur neho kiwung, tegi dami paka baca tara ta bolek loke de anak Ande agu Anak Tarsi. Toe celung agu caling lami ngasang Paket AKUR kudut cau landuk Manggarai Timur,” tambahnya.
Usai gelar ritus adat, Tarsius Sjukur, bakal calon wakil bupati Manggarai Timur, meminta pendapat ratusan para undangan mengenai kelayakannya sebagai pendamping dari bakal calon bupati Manggarai Timur, Andreas Agas.
“Apakah saya layak menjadi pendamping beliau?” tanya Syukur.
Semua undangan yang hadir memberikan jawaban yang tegas dan serempak untuk mendukung, menyatakan bahwa dia sangat pantas untuk menjadi pendamping Andreas Agas.
Sementara itu, bakal calon bupati Manggarai Timur, Andreas Agas, menyoroti kritik yang kerap menyudutkan dirinya selama memimpin Manggarai Timur.
“Sebagai pemimpin, jika kami dikritik, saya tidak pernah takut atau tersinggung sedikit pun. Karena kritik adalah bagian dari proses pembangunan, baik dalam merumuskan program maupun dalam menghadapi perubahan di Manggarai Timur,” ungkap Agas.
Andreas Agas juga mengajak masyarakat yang hadir pada acara tersebut agar momen pesta demokrasi harus penuh dengan riang gembira.
“Pilkada tahun ini harus dijalankan dengan penuh riang gembira, jika ada yang mengkritik atau mencemooh kita jangan dibalas. Kita fokus membicarakan hal-hal baik untuk paket AKUR”, kata Agas.
Karena itu, menurut Agas, pilkada tahun ini menjadi perhatian serius bagi masyarakat Manggarai Timur, dengan adanya pilihan untuk memilih bupati dan wakil bupati yang baru.
“Pilkada kita ini, pilkada serentak, pilih bupati dan wakil bupati, pilih gubernur dan wakil gubernur seluruh Indonesia, hal ini membuat kertas suara hanya berisi dua pilihan, yaitu pilih bupati dan wakil bupati, pilih gubernur dan wakil gubernur ” ungkap Agas. (Fidel Sanath)