Garam Nataga Laris Manis di Sabu Raijua

  • Whatsapp

Seba, seputar-ntt.com – Sekalipun sebagai pendatang baru, garam Nataga cap otak brilian kini laris manis di Kabupaten Sabu Raijua. Garam beryodium yang diproduksi oleh Koperasi Raja Laut dengan teknologi geomembran di Kecamatan Sabu barat, kini lebih diminati masyarakat dibanding garam beryodium lainnya yang sudah lama menguasai pasar setempat.

“Pantauan kita di para pedagang atau pasar, ternyata garam Nataga sudah menjadi pilihan dan saat ini laris manis,” ungkap Kepala Dinas Perindustrian, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sabu Raijua, Lewi Tandirura, kepada Seputar NTT di Seba, Rabu (13/8/2014).

Diakui Lewi bahwa pada awalnya, banyak masyarakat yang ragu untuk menggunakan garam Nataga, namun setelah berjalan selama dua bulan, masyarakat akhirnya garam Nataga bisa menguasai pasar di Sabu Raijua. Aada beberapa faktor kenapa masyarakat Sabu Raijua memilih garam Nataga antara lain kualitas garam yang lebih bersih dengan harga yang cukup terjangkau.

“Indikatornya bahwa garam ini sudah diminati adalah jumlah permintaan yang terus mengalami peningkatan untuk kebutuhan pasar lokal di Sabu Raijua. Selain itu permintaan dari luar Sabu juga sudah ada yakni dari Kota Kupang, Ende dan Pulau Sumba,” papar Lewi.

Lewi menjelaskan, dengan luas lahan yang ada saat ini, Koperasi Raja Laut mampu memproduksi 45 ton garam Nataga beryodium. Semua hasil produksi habis terjual karena tingginya permintaan. “Bahkan ada pabrik air mineral yang sudah memasok garam Nataga 10 ton setiap bulannya. Kita akui bahwa kita kewalahan karena sarana produksi kita masih kecil dan lahan kita juga masih kecil” jelasnya. (grace manno)

Komentar Anda?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *