Seba, seputar-ntt.com – Salah satu kebutuhan pokon manusia yang tidak bisa digantikan dan harus dipenuhi adalah pangan. Tanpa pangan, manusia akan mati. Sektor yang menghasilkan pangan adalah pertanian. Jika sektor pertanian mampu dikelola secara baik maka kemiskinan yang melilit rakyat akan bisa teratasi.
“Kemiskinan yang telah mencengkram masyarakat kita adalah alasan kenapa saya memilih untuk bertarung menjadi Bupati Sabu Raijua. Sektor pertanian akan menjadi leading sektor dalam mengentaskan kemiskinan di daerah ini. Kenapa kita memilih pertanian, sebab itu berhubungan langsung dengan kehidupan manusia. Tanpa pangan manusia akan mati dan pangan tidak bisa digantikan,” ujar Simon Dira Tome yang akan maju sebagai Calon Bupati Sabu Raijua lewat Partai Golkar pada Pilkada serentak di 27 November 2024 nanti.
Simon Dira Tome mengatakan, Sabu Raijua sebagai daerah semi arit yang curah hujannya sangat kecil adalah tantangan bagi setiap pemimpin jika ingin mengembangkan pertanian di Sabu Raijua. Walaupun kondisi geografi dan iklim yang tidak bersahabat, tapi bukan berarti sektor pertanian tak bisa digerakkan dengan baik di Sabu Raijua. Sejarah telah mencacat bahwa di puncak musim kemaraupun, masyarakat bisa memannen berbagai komoditi pertanian di Sabu Raijua.
“Tugas seorang pemimpin adalah memastikan setiap benih yang ditanam oleh petani harus tumbuh dengan baik. Dia harus selalu ada di samping mereka, untuk memberi motivasi dan memastikan pertumbuhan tanaman masyarakat berkembang dengan baik. Terbebas dari gulma dan hama. Seorang pemimpin semestinya tidak bisa tidur tenang jika ada rakyatnya yang lapar. Seorang pemimpin harus memastikan rakyatnya tidur dalam keadaan perut yang kenyang,” tegas Simon Dira Tome yang juga Wakil Ketua DPRD Sabu Raijua itu.
Untuk meningkatkan produksi pertanian dalam rangka pemenuhan pangan kata Simon Dira Tome, maka hal yang harus diperhatikan kedepan adalah menjadikan Petani sebagai subjek bukan sebagai objek sehingga pemenuhan kebutuhan pertanian mereka harus menjadi prioritas mulai dari pupuk yang mudah didapat dan murah, pestisida, alsintan traktor, hand traktor, kultifator, selang , benih, ketersediaan air lewat pembangunan embung besar dan kecil sampai pada pembangunan bendungan serta pengerukan embung yang sudah penuh dengan sedimen.
“Memilih menjadi petani itu bukan hal yang buruk, sebab dengan menjadi petani yang berhasil maka tingkat kehidupan mereka juga tidak kalah dengan seorang PNS. Petani bukan pekerjaan kelas dua sehingga orang tidak mau melirik pertanian sebagai sumber penghasilan. Tinggal saja bagaimana merubah pola pikir masyarakat serta menumbuhkan kesadaran mereka bahwa memilih menjadi petani bukan pekerjaan kelas dua,”pungkas Simon Dira Tome.
Selain bicara pemenuhan kebutuhan pangan, kata pria yang akrab disapa Mariwu itu, pertanian juga berbicara tentang peningkatan ekonomi dan penciptaan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Sabu Raijua. Jika sektor pertanian dikembangkan dengan baik maka akan memicu sektor industri pangan, baik home industry, industri sedang hingga industri besar sehingga lapangan pekerjaan terbuka dan masyarakat mengalami peningkatan ekonomi ke arah yang lebih baik.
“Kita punya cita-cita dan harapan bahwa Sabu Raijua kedepan akan semakin banyak home industri, industri sedang dan industri besar yang mengelola hasil pertanian sehingga terjadilah penciptaan lapangan pekerjaan dan peningkatan ekonomi masyarakat” ucapnya
Ia mencontohkan beberapa industri pangan yang bisa menciptakan lapangan pekerjaan misalnya pabrik pengolahan pakan ternak yang tentu sala satu bahan bakunya adalah jagung. Selain itu, kata Simon Dira Tome, Sabu Raijua punya kualitas tomat yang luar biasa sehingga potensi ini bisa menjadi industri saos yang dapat membuka lapangan pekerjaan bagi banyak orang. “Kita punya kualitas tomat di Sabu Raijua yang sangat luar biasa, hal ini bisa kita bangun industri saos, sehingga orang Sabu tidak lagi konsumsi saos yang diproduksi dari luar “ucapnya
Lebih lanjut menurut Simon, kedua industri diatas baru dihasilkan dari 2 komoditas , akan tetapi masih banyak komoditas pertanian lainnya yang akan dibangun. Semua industri kecil, industri sedang dan besar , kata Mariwu tentu membutuhkan garam sehingga sangat relevan dengan perjuangan dirinya bersama beberapa investor di Sabu Raijua untuk membangun tembak garam .
Hal itu juga menurutnya, untuk menjawab pertanyaan dan opini yang berkembang di media sosial maupun di warung -warung kopi yang bertanya apa yang telah dibuat Simon Dira Tome selama ini.
“Ada orang yang bertanya apa yang telah kami buat untuk daerah ini, tentu banyak hal mulai dari sektor pertanian seperti bantuan bibit, alsintan, pembangunan embung yang kami kerjakan dari uang pribadi, belom lagi kami telah berjuang untuk membangun kembali tambak garam dengan menggandeng pihak swasta melalui PT Nataga RaiHawu Industri dan ada banyak investor yang sudah komunikasi untuk datang membangun Sabu Raijua melalui beberapa sektor sehingga lapangan pekerjaan terbuka dan ekonomi masyarakat meningkat”pungkasnya. (*)