Petani Lembor Sukses Panen Padi Seluas 2. 300 Hektar

  • Whatsapp

Labuan Bajo, Seputar NTT.com – Gerakan Tanam Serentak padi sawah di daerah irigasi Lembor 1. 000 hektar yang dicanangkan pemerintah dan dilakukan tanam simbolis Dirjen Tanaman Pangan pada 4 Juli 2013, sukses ditanam dan dipanen petani seluas 2. 300 hektar.

Ubinan yang dilakukan BPS NTT rata- rata produktivitasnya 10, 4 ton gabah kering panen (GKP) per- hektar atau dengan kisaran 7, 1 sampai 12, 4 ton GKP per- hektar.Kegiatan panen raya Gerakan Tanam Serentak ini berlangsung di Lembor, Sabtu (12/10).

Kepala Dinas Pertanian Manggarai Barat, Angga dalam laporannya menyebutkan, semula ditargetkan luas tanam serentak 1. 000 hektar dengan produktivitas enam ton per- hektar. Namun berhasil ditanam 2. 300 hektar dengan produktivitas 10, 4 ton gabah kering panen per- hektar.

Dirjen Tanaman Pangan, Anggoro Undhokorokasih mengatakan, keberhasilan Gerekan Tanam Serentak ini karena adanya sinergitas program mulai dari pusat, povinsi dan kabupaten dengan komitmen yang kuat dari bupati, camat, petugas lapangan dan para kelompok tani dan para petani di lapangan.

Semua pihak diajak untuk memecahkan berbagai hambatan dalam upaya peningkatan luas tanam dan peningkatan produktivitas.
Lebih lanjut dikatakan, melihat kawasan Lembor dengan hamparan padi yang luas dan menguning rasanya bukan di NTT tapi seperti sedang berada di daerah Cianjur.

“Panen padi di musim kemarau di NTT ini memberikan optimisme tentang keamanan pangan daerah dan nasional. Kalau NTT saja yang disebut kering bisa, mestinya provinsi lainnya lebih bisa,” tandas Anggoro.

Bupati Manggarai Barat, Agustinus Ch. Dula menyampaikan terima kasih kepada pemerintah pusat atas berbagai bantuan melalui Kementerian PU dalam memperbaiki jaringan irigasi.

Camat Lembor dan aparat setempat diminta untuk mengawasi kegiatan di lahan irigasi Le,bor. UU No. 41 Tahun 2009 tentang lahan pertanian pangan berkelelanjutan melarang alih fungsi lahan sawah. Para petani diminta untuk tidak puas setelah panen ini tetapi tanam lagi serentak dan terus berlanjut.

“Kami minta agar sinergitas ini terus terjaga. Masyarakat harus menjaga lahan pertanian dan dilarang mengalihfungsikan lahan dengan membangun perumahan atau bangunan lainnya di lahan sawah,” tegas Agus Dula.

Kepala Divisi Regional Bulog NTT, Miftahul Adha menyatakan siap membeli beras petani NTT dengan harga patokan pemerintah Rp6. 600/kg. Hingga saat ini, Bulog telah membeli 11. 800 ton dari target pembelian 15. 000 ton pada tahun 2013. Dengan panen ini, Bulog optimis akan melampaui target pembelian.

Ketua Kontak Tani sekaligus Ketua Gabungan P3A Lembor, Mikael Kaus bertekad melanjutkan tanam serentak 5. 000 hektar pada lima sub daerah irigasi Lembor.
Pihaknya meminta perhatian pemerintah untuk memperbaiki jaringan irigasi Lembor yang sudah umur tua dan rusak, jalan usaha tani, pemberdayaan petani serta ketersediaan benih dan pupuk tepat waktu.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan NTT, Yohanes Tay Ruba menyatakan, dinas pertanian bersama semua pihak terus mendorong dan mendukung niat baik dan tekad petani untuk meningkatkan areal tanam dengan intensitas tanam yang optimal dan meningkatkan produktivitas tanaman.

Gerakan Tanam Serentak di NTT Tahun 2013 dilaksanakan di tiga kabupaten yakni 1. 000 hektar di Manggarai Barat, jagung 1. 000 hektar di Timor Tengah Selatan dan 5. 000 hektar di Ngada.(joe)

Komentar Anda?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *