Kupang, seputar-ntt.com — Secara umum nilai eksport NTT pada bulan Agustus 2024 mencapai US$6,45 juta, atau naik sebesar 20,37 persen jika dibandingkan dengan kondisi bulan Juli 2024.
Demikian dikatakan Kepala BPS Provinsi NTT, Matamira Bangngu Kale saat jumpa pers di Kantor BPS NTT, Senin (1/10/2024).
“Secara Mont to Mont (M to M) eksport migas naik 100,40 persen, sedangkan non migas naik juga dengan level yang lebih rendah yakni 17,81 persen,” papar Matamira.
Sedangkan dilihat secara Year on Year (Y on Y), kata Matamira, dari bulan Agustus 2024 dengan Agustus 2023 nilai eksport NTT meningkat menjadi 5,64 persen.
“Industri pengolahan memberikan konstribusi paling banyak pada eksport NTT pada bulan Agustus 2024, mencapai US$ 6 juta atau 90,24 persen dai total eksport, secara M to M naik 18,35 persen, sedangkan Y on Y naik 30,88 persen,” ungkap dia.
Sedangkan dari sektor pertanian, lanjut Matamira, andilnya terhadap total eksport sebesar 4,61 persen, secara M to M meningkat 8,27 persen, secara Y on Y meningkat 28,91 persen.
“Untuk sektor pertambangan dan sektor lainnya, tidak memberikan andil, artinya tidak ada eksport pada bulan Agustus,” tambah Matamira.
Dijelaskan Matamira, secara total bahwa eksport non migas itu memberikan kontribusi 94,80 persen, terhadap total eksport NTT pada bulan Agustus 2024.
Dilihat dari asal barang, lanjut Matamira bahwa total eksport barang yang berasal dari NTT pada Agustus mencapai US$7,25 juta, dan terbanyak dikirim ke Negara Timor Leste sebesar US$6,21 juta.
“Selain itu ke Amerika Serikat sebesar US$ 220 ribu dan Jerman US$206 ribu, sisanya sekitar US$615 ribu dikirim ke berbagai negara,” ungkap Matamira.
Pada Agustus 2024, kata dia, NTT import seluruhnya berasal dari non migas mencapai US$6,76 juta atau secara M to M, alami kenaikan cukup tinggi yakni 3429 persen.
“Import terbesar pada bulan Agustus 2024 yakni komoditas gandum dan beras dari Thailand. Kalau kita bandingkan nilai import Y on Y pada Agustus 2024, meningkat 686 persen,” papar Matamira.
Neraca perdagangan pada bulan Agustus 2024, tegas Matamira, mengalami defisit US$0,31 juta, secara kumulatif periode Januari – Agustus 2024, eksport NTT tercatat US$40,41 juta sedangkan import US$33,56 juta.
“Dengan kondisi ini secara kumulatif neraca perdagangan NTT alam surplus US$6,85 juta,” pungkasnya. (joey)