Bulan Bakti Gotong Royong Harus Hasilkan Keluarga Mandiri

  • Whatsapp

Oelamasi, seputar-ntt.com – Peringatan Bulan Bakti Gotong Royong, hari kesatuan gerak PKK dan hari keluarga nasional tingkat Kabupaten Kupang yang dilaksanakan setiap tahun harus dapat membuat sesuatu yang bias dicontohi masyarakat sehingga kelak mereka bias mandiri. Tanpa hal tersebut maka kegiatan yang dilakukan setiap tahun itu hanyalah seremonial belaka dan tidak mampu membawa perubahan dalam kehidupan ekonomi keluarga-keluarga di Kabupaten Kupang.

Hal ini dikatakan Bupati Kupang, Ayub Titu Eki saat memberikan sambutan pada acara pencanangan peringatan Bulan Bakti Gotong Royong ke-11, hari kesatuan gerak PKK ke-42 dan hari keluarga nasional ke-21 tingkat Kabupaten Kupang, Kamis (1/5) di Desa O’haem 1 Kecamatan Amfoang Selatan.

Dijelaskan, Bulan Bakti Gotong Royong, hari kesatuan gerak PKK dan hari keluarga nasional tingkat Kabupaten Kupang yang berlangsung tanggal 1-30 Mei merupakan 3 gerakan yang berbeda tetapi sebenarnya menyatu satu dengan lainnya. Sebab sasaran dari ketiga kegiatan ini adalah keluarga yang berintegritas sehingga mereka bias mandiri dan tidak perlu selalu menunggu bantuan lagi.

“Sasaran dari ke-3 kegiatan ini sebenarnya adalah keluarga yang berintegritas dan mandiri. Keluarga yang tidak berintegritas mudah dipengaruhi dan gampang diperdaya dan dijajah,” kata Bupati Titu Eki.

Dikatakan, bangsa Indonesia sebenarnya belum merdeka secara etikamoral, ekonomi dan social budaya. Terbukti, saat ini masih ada gerakan ketahanan pangan, ketahanan budaya dan ekonomi.

Adanya gerakan ketahanan budaya dan ekonomi ini, jelas Bupati Titu Eki, karena masyarakat sepertinya tidak ada integritas diri lagi. Akibatnya, banyak orang mudah terpengaruh untuk menjadi tenaga kerja Indonesia di luar negeri. Padahal lahan yang dimiliki masih sangat luas dan jika dikelola dengan baik, pendapatan yang dihasilkan tidak kurang dengan gaji yang diterima sebagai TKI di luar negeri.

Sasaran lain dari 3 kegiatan ini, lanjut Bupati 2 periode ini, kesadaran masyarakat untuk mau berusaha hidup mandiri. Karena itu, panitia kegiatan harus mampu merancang sebuah kegiatan yang mampu menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang hidup mandiri tersebut seperti membuat kolam ikan bandeng atau usaha lainnya yang sesuai dengan topografi suatu daerah. Jika tidak maka setelah kegiatan ini berakhir, tidak aka nada perubahan ditengah masyarakat dan masyarakat tetap hidup dalam kemiskinan dan kemelaratannya.

“Panitia jangan buat kegiatan yang biasa-biasa tapi harus buat sesuatu yang besar supaya dapat menjadi contoh. Jika tidak maka tidak ada kesadaran masyarakat untuk membuat terobosan,” pungkas Bupati Titu Eki.

Sementara itu panitia kegiatan dalam laporannya yang dibacakan Marlen Manafe mengatakan, thema kegiatan ini  adalah dengan Bulan Bakti Gotong Royong ke-11, hari kesatuan gerak PKK ke-42 dan hari keluarga nasional ke-21, kita tingkatkan partisipasi keluarga dan semangat gotong royong dalam mewujudkan masyarakat yang berintegritas dan mandiri.

Sedangkan tujuan dari kegiatan yang dilaksanakan selama sebulan penuh ini, kata Marlen, meningkatkan kepedulian dan peran aktif masyarakat berdasarkan semangat kebersamaan, kekeluargaan dangotong royong menuju pada penguatan integritas social melalui kegiatan gotong royong serta pemeliharaan hasil-hasil pembangunan.

Adapun sasaran dari kegiatan ini, ungkap Marlen Manafe, meningkatkan semangat persatuan dan kesatuan bangsa. Kemudian meningkatnya peran aktif masyarakat dalam pembangunan mulai dari perencanaan sampai pelestarian. Selain itu, meningkatnya kemitraan antara masyarakat dan pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan dan meningkatnya rasa memiliki dan rasa tanggung jawab terhadap hasil-hasil pembangunan.

Ditambahkan, kegiatan yang dilaksanakan pada bulan bakti gotong royong tahun ini antara lain penanaman anakan Jeruk, Pisang, Jati Putih, Mahoni, Pinang, Kelapa sebanyak 1200 anakan. Selain itu pembangunan 1 unit gedung SD kecil di Naileo. Kemudian pembangunan dan pemeliharaan Pos keamanan lingkungan, pengobatan gratis dan pelayanan KTP Elektronik, Akta Kelahiran dan KArtu Keluarga secara gratis oleh Dincapilduk Kabupaten Kupang.

Hadir dalam kegiatan ini, Sekda Kabupaten Kupang, Hendrik Paut, Dandim 1604 Letkol Subar, Wakapolres Kupang, sejumlah pimpinan SKPD seperti Kadis Kesehatan, Meserasi Ataupah, Kadispenduk Daniel Takain, Kadis Pariwisata Paternus Vinci, Kadis Perkebunan dan Kehutanan Marthen Pae, Kadis Pertanahan Risma Lada, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kupang, Christina Titu Eki dan Kaetua Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Kupang Mahlupi Paut serta sejumlah tokoh masyarakat Amfoang Selatan. (sho)

Komentar Anda?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *