Kupang, seputar-ntt.com – Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik perlu dikelola secara baik dari aspek perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan.
Perencanaan, pengorganisasian, pengerakan dan pengawasan memerlukan suatu analisis yang memerlukan pertimbangan-pertimbangan logis dalam permasalahan perekrutan untuk memenuhi kebutuhan guru baik secara kuantitas maupun kualitas guru, distribusi guru yang belum merata, kualitas guru yang belum memenuhi standard, rentang kendali provinsi yang semakin jauh dari kabupaten/kota, pelayanan guru yang belum maksimal memerlukan kebijakan, strategi ataupun tindakan-tindakan yang logis untuk mencapai tujuan pemerintah yang berkualitas.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengelolaan personalia guru SMA/SMK di Provinsi NTT. Pendekatan dilakukan dengan pendekatan kualitatif yang berorientasi pada upaya untuk pendalaman pemahaman akan pengelolaan personalia guru SMA/SMK yang lebih efisien dan efektif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) perencanaan: pengelolaan personalia guru SMA/SMK di Provinsi NTT diawali dengan analisis kebutuhan guru berdasarkan data guru baik itu data sendiri maupun data hasil kombinasi dengan Dapodikmen Kemendikbud RI untuk menentukan perekrutan, penempatan dan pengembangan karir guru dari aspek jumlah maupun kualitas (kualifikasi akademik dan profesionalisme guru), jumlah rombongan belajar, struktur kurikulum dan beban guru serta pemetaan kebutuhan pendidikan dan pelatihan guru sesuai kebutuhan; 2) pengorganisasian : tugas, wewenang dan tanggungjawab pengelolaan personalia guru SMA/SMK terpusat di Dinas Pendidikan Provinsi NTT padahal organisasinya terlampau besar dengan keberadaan UPT yang secara geografis tersebar di berbagai kabupaten/kota yang bertanggungjawab untuk tugas-tugas tertentu belum berfungsi secara baik; 3) penggerakan, peranan kepala sekolah dalam memberikan motivasi kepada guru cukup penting dan guru juga memiliki dedikasi yang tinggi dalam menjalankan tugasnya.; 4) Pengawasan , pengawasan oleh kepala sekolah dan pengawas sekolah yang memiliki keterbatasan jumlah maupun kualitas.
Aspek pendukung berupa Pemanfaatan IT sebagai media informasi kepada guru-guru SMA/SMK di Provinsi NTT melalui Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) sedangkan penghambat adalah Terintegrasinya kebudayaan dalam perencanaan Strategik (Renstra) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT Tahun 2013-2018. berdampak pada penentuan tindakan, kebijakan dan program serta penganggaran yang konkrit untuk mencapai tujuan organisasi baik dalam jangka pendek, menengah maupun jangka panjang.
Berdasarkan hasil penelitian direkomendasikan hal-hal sebagai berikut :
- Pemerintah Provinsi NTT dapat melakukan perencanaan berbasis teknologi dan informasi dengan menyimpan dan memproses data melalui e-planning.
- Optimalisasi peran dan fungsi UPT-UPT melalui koordinasi dan ketersediaan SDM yang memadai, pengelolaan penganggaran sendiri serta menyediakan sarana prasarana pendukung lainnya. Selain itu, diperlukan penambahan UPT yang didasari pertimbangan teritori/kepulauan yang memerlukan penelitian lanjutan.
- Pemerintah Provinsi NTT perlunya mempertimbangkan pemberian insentif bagi guru SMA/SMK di Provinsi NTT.
- Pengawasan dilakukan secara sistematis dan peningkatan pengawasan preventif. Pengawasan sistematis dengan melibatkan kepala sekolah, guru, pengawas, masyarakat, stakeholder dan lembaga independen lainnya. Sedangkan pengawasan preventif dilakukan Dinas Pendidikan Provinsi NTT dan UPT dalam kegiatan tertentu seperti Ujian Nasional ataupun kondisi insidentil tertentu seperti persoalan-persoalan yang berkembang yang tidak dapat diselesaikan secara baik di tingkat bawah. (*advertorial/balitbangdantt)
baca juga analisis Balitbang NTT lainnya
https://www.seputar-ntt.com/analisis-koordinasi-perangkat-daerah-lingkup-pemprov-ntt-dalam-pengembangan-pariwisata/