Tiga Menteri Diundang Panen Raya di Lembor Manggarai Barat

  • Whatsapp

Kupang, seputar NTT.com – Tiga Menteri Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II masing- masing, Menteri Koordinator Ekonomi, Menteri Pertanian, dan Meteri Pekerjaan Umum diundang untuk melakukan panen raya padi di lahan irigasi Lembor, Kabupaten Manggarai Barat pada 12 Oktober 2013.

Demikian disampaikan Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan NTT, Anis Tay Ruba kepada wartawan di Kupang, Kamis (10/10).

Ia menjelaskan, selain mengundang tiga menteri, Bupati Manggarai Barat, Agus Ch. Dulla juga mengundang sejumlah unsur tingkat provinsi antara lain Badan Pusat Statistik, Danrem 161 Wiraraksi Kupang, Dinas Pekerjaan Umum, dan mitra Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berkaitan dengan penyiapan benih dan pupuk.

Namun dari hasil koordinasi dengan pemerintah pusat terutama di tiga kementerian itu, kemungkinan besar tiga menteri hanya mengutus pejabat eselon satunya. Misalkan, dari Kementerian Pertanian yang akan hadir adalah Direktur Jenderal (Dirjen) Tanaman Pangan, Direktur Serealia, dan Direktur Pasca Panen Tanaman Pangan.

Anis menyampaikan, tiga kementerian dan nsur terkait tingkat provinsi diundang untuk mengikuti kegiatan panen raya ini karena lahan sawah beririgasi yang ditanam di lahan irigasi Lembor itu merupakan program dari Gerakan Tanam Serentak 1. 000 hektar. Namun lahan sawah yang terealisasi yang berhasil ditanam seluas 2. 200 hektar lebih.

“Semua fasilitas dan peralatan pertanian sert mitra terutama penyalur benih dan pupu terlibat secara aktif dalam menyukseskan Gerakan Tanam Serentak 1. 000 hektar di lahan sawah beririgasi di irigasi Lembor,” kata Anis.

Ia menyatakan, Gerakan Tanam Serentak itu menggunakan pola garap dan tanam serentak. Selain itu mengawal proses usaha tani sampai panen. Kegiatan ini dilakukan kerja sama dengan jajaran TNI yang ada di daerah itu. Sehingga Danrem 161/Wirasakti Kupang pun diundang dalam kegiatan panen raya dimaksud.

Tentang perkiraan produksi yang diperoleh dari Gerakan Tanam Serentak dimaksud, Anis sampaikan, diperkirakan empat sampai enam ton per- hektar. Dengan demikian, gabah yang dihasilkan dari 2. 200 hektar lebih lahan sawah yang digarap itu sebanyak 13. 200 ton atau sekitar 8. 000 ton beras.

“Kita sudah minta Perum Bulog untuk membeli semua beras yang diproduksi dari Gerakan Tanam Serentak dengan harga yang ditetapkan pemerintah Rp6. 600/kilogram,” papar Anis.

Ia mengungkapkan, tahun 2012 lalu Perum Bulog hanya bisa membeli 6. 000 ton beras dari masyarakat. Diharapkan tahun ini Bulog bisa membeli hingga 15. 000 ton dari yang sudah dibeli saat ini sebanyak 11. 800 ton. Karena target produksi beras lokal mencapai 60. 000 ton gabah kering atau sekitar 36. 000 ton beras. Apalagi lahan irigasi di Lembor saat ini sudah dua kali tanam dalam setahun.

“Kita berupaya agar produksi beras lokal terus meningkat agar bisa menekan impor beras dari daerah lain ke NTT. Semua pihak diajak untuk mendorong petani agar menambah jumlah tanam dan produksi beras dalam setahun,” papar Anis.(joe)

Komentar Anda?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *