Kalabahi, seputar-ntt.com – Sungguh ironis, Pasar Kadelang, salah satu bangunan termegah di Kabupaten Alor yang diresmikan mantan Gubernur NTT setahun yang lalu seperti tak terpantau kebersihannya.
Sebuah bangunan plaza yang awalnya akan digunakan untuk menjual hasil kerajinan tenun ikat khas Alor dibiarkan kosong alias belum dipergunakan.
Akibatnya, disalah satu sudut bangunan kosong tersebut kini dipenuhi dengan sampah, kotoran manusia (tinja), kotoran hewan (feses) hingga bau pesing.
Atas persoalan ini, Kepala PD Pasar Dinas Perdagangan Kabupaten Alor, Ita Well yang dikonfirmasi media mengatakan, pihaknya telah menempatkan petugas untuk menjaga dan mengontrol kebersihan pasar.
“Terkait dengan pengelolaan Pasar Kadelang selain tenaga non ASN yg ditugaskan sebagai
Satpam, ada tenaga juru pungut dan tenaga kebersihan. Kami juga menempatkan 1 tenaga ASN sebagai koordinator pasar,” kata Ita, Selasa, 19/3/2024.
Menurutnya, kebersihan pasar sendiri bukan hanya tanggung jawab petugas tetapi juga pedagang pasar itu sendiri.
“Terkait dengan kebersihan pasar ini, sebenarnya harus ada partisipasi juga dari pedagang. Karena untuk menjaga kebersihan tempat jualan dan tempat sekitar mereka, dan itu sudah disampaikan secara rutin oleh dinas melalui koordinator,” terangnya.
Soal bangunan plaza yang belum digunakan tersebut, kata Ita, memiliki pagar yang ditutup oleh petugas, agar tidak bisa diakses.
“Lantai atas kami batasi tidak boleh ada aktivitas. Kami sudah gembok pintu timur dan barat, serta tempel pengumuman. Tetapi ini kita kembali ke kesadaran diri masing-masing orang. Karana petugas pasar jam kerjanya hanya sampai siang jadi kurang pengawasan,” ungkap Kepala PD Pasar.
Ia pun kemudian mengucapkan terima kasih karena media karena telah membantu dalam pengawasan kebersihan pasar ini.
“Kami menyampaikan terima kasih kepada teman-teman media yang telah menginformasikan kami. Kedepannya kami akan lebih meningkatkan pengawasan dan melakukan pembersihan,” tandas Ita Well. (Pepenk)