Ini Cara Bank NTT Jangkau Pelosok Tanpa Bangun Gedung

  • Whatsapp

Kupang, seputar-ntt.com – Tangan dingin Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho yang berhasil dengan inovasi cerdas berupa digitalisasi dan produk Laku Pandai rupanya membawa manfaat besar bagi kemajuan ekonom masyarakat hingga ke pelosok terpencil.

Terobosan briliand itu memantik apresiasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selaku regulator dan pengawasan perbankan. “Penerapan sistem Digitalisasi dan Laku Pandai Bank NTT saat ini sangat bagus dan cocok dengan topografi NTT,” sebut Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi NTT, Japarmen Manalu kepada wartawan di Kupang, Sabtu (15/10/2022).

Menurut Japarmen Manalu, kondisi NTT yang berpulau-pulau Bank NTT berhasil melayani masyarakat hingga ke pelosok terpencil tanpa harus membangun gedung kanor. “Kalau membangun jaringan kantor, itu kan butuh investasi besar. Makanya digitalisasi ditambah dengan Laku Pandai sangat bagus dan cocok,” katanya.

Disebutkan, Laku Pandai adalah layanan keuangan tanpa jaringan kantor dalam rangka inklusi. Layanan ini bisa menjangkau masyarakat yang berada di seluruh pelosok NTT. “Kerja sama antara Bank NTT dengan masyarakat pemodal, tanpa perlu membangun kantor dan tanpa membutuhkan pegawai. Kemarin saya lihat (Laku Pandai) di Rote itu sangat bagus,” ujar Japarmen.

Menurut dia, Bank NTT sebagai bank pelopor dan penggerak ekonomi masyarakat sudah menjalankan fungsinya dengan baik, dengan membuka akses keuangan yang lebih luas.

Direktur Utama Bank NTT Harry Alexander Riwu Kaho dalam beberapa kesempatan menegaskan komitmennya untuk membangun sistem layanan yang serba digital di Bank NTT. Dirut Alex telah membangun sistem digital yang sangat berguna baik itu untuk Bank NTT secara internal, maupun secara eksternal untuk mendukung program-program strategis pemerintah daerah.

Di bawah kepemimpinannya, Bank NTT telah menjadi salah satu motor penggerak ekonomi dengan menghadirkan berbagai layanan cerdas, untuk membantu dan memudahkan masyarakat NTT.

Salah satunya adalah sistem pembayaran pajak daerah secara online, yang akan berdampak terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), serta CMS untuk memudahkan pemerintah daerah melaporkan penggunaan keuangan APBD maupun APBDes.

Terbaru, Bank NTT juga melahirkan sebuah aplikasi digital yang disebut B’Pung Petani untuk membantu pemerintah mengatasi inflasi maupun ancaman krisis pangan dunia.

Aplikasi digital B’Pung Petani pun diapresiasi oleh Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat. Ia bahkan menyebut B’Pung Petani sanggup memberikan daya tahan terhadap sektor perekonomi masyarakat NTT.

Kemudian secara internal, Bank NTT juga telah memiliki 2 kantor cabang yang disebut Smart Branch. Kedua kantor ini menerapkan sistem pelayanan secara digital. Penerapan Smart Branch meliputi penggunaan Mesin SBS dan Mesin Kios-K. Sistem ini memberikan kemudahan bagi nasabah untuk membuka nomor rekening dan pengajuan kredit secara mandiri. Smart Branch telah diterapkan di Kantor Cabang Khusus dan Kantor Cabang Utama Bank NTT.

Demikian juga mesin CRM atau Cash Recycle Machine untuk tarik dan setor uang secara tunai. Bank NTT telah memiliki mesin CRM di seluruh Kantor Cabang Bank NTT yang memudahkan nasabah melakukan tarik dan setor uang tanpa harus mengantri di loket.

Kemudian layanan Smart EDC, Agen Laku Pandai, Digital Agen (Di@ Bisa) dan Be Ju Bisa Bank NTT telah tersebar di seluruh pelosok NTT. Jumlahnya agen Bank NTT sudah mencapai lebih dari 7000 orang.(*)

Komentar Anda?

Related posts