DPRD NTT Segera Bentuk Pansus Soal Pemadaman Listrik

  • Whatsapp

Kupang, seputar-ntt.com – Pemdaman listrik yang dilakukan oleh pihak PT. PLN (Persero) Wilayah NTT, khususnya Kota Kupang sudah sangat meresahkan masyarakat, untuk itu DPRD Provinsi NTT melalui Komisi IV akan membentuk Panitia Khusus (Pansus) PLN.

“Kita akan panggail PLN untuk RDP soal pemadaman listrik, Kalau jawaban mereka tidak memuaskan maka kita akan segera bentuk Pansus. Ini sudah sangat meresahkan pelanggan,” kata Ketua Komisi IV DPRD Provinsi NTT, Alexander Ena yang didampingi Angelino B da Costa dan David Melo Wadu di ruang Komisi IV, Selasa (18/11/2014).

Alex Ena mengatakan, pemadaman yang dilakukan saat ini oleh PLN bukan lagi satu kali dalam satu minggu, tapi bisa dua sampai tiga kali dengan waktu yang cukup lama. Hal ini cukup menggangu aktivitas serta merugikan masyarakat.

“Herannya, kondisi seperti ini selalu terjadi setiap tahun menjelang Natal. Dan kalau kita tanyakan kepada management PLN, alasannya klasik, bahwa ada mesin yang rusak atau daya yang ada tidak seimbang dengan beban yang harus ditanggung mesin,” tandas Alex Ena.

Bahkan dengan kondisi yang meresahkan ini, tegas Alex Ena, setiap awal bulan para pelanggan mndapat ancaman melalui sms, yang berisi “kalau terlambat bayar akan diblokir”.

Mengingat PLN berbeda dengan BUMN lain sebagai pemasok listrik tunggal, kata Alex Ena, seharusnya bisa menjadi perusahaan yang paling sehat dan maju, khususnya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

“PLN memiliki bidang usaha yang monopoli dalam pengadaan listrik, sehingga pihak managemen harusnya tidak perlu pusing memikirkan pesaing, berbeda dengan perusahaan lain yang memiliki pesaing cukup banyak,” papar Alex Ena.

Pihaknya mencontohkan, seperti Pertamina yang harus menghadapi perusahaan asing seperti Petronas dari Malaysia dan perusahaan asing lainnya.Begitu juga dibidang komunikasi dan informasi, ada PT Telkom dan PT. Pos Indonesia. Dan BUMN lainnya.

“Saat ini hanya PT. PLN yang boleh menjual energi listrik ke konsumen. monopoli ini membuat PLN tidak bekerja secara profesional. Rakyat tidak mempunyai pilihan lain. Apapun kualitasnya, berapapun harganya, rakyat harus terima. Karena tidak ada pilihan lain,” ungkap Alex Ena.

Untuk itu, lanjut Alex Ena, pihaknya akan memanggil management PT. PLN untuk memberikan keterangan, setelah itu akan dibentuk Pansus PLN sebagai tindaklanjutnya.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua Komisi IV, Angelino B da Costa dan David Melo Wadu menegaskan, Pansus PLN yang akan dibentuk nanti, akan menelusuri kebenaran yang dijadikan alasan pemadaman oleh PLN tersebut.

“Kita akan turun langsung ke lapangan, apakah alasan-alasan yang diungkapkan PLN selama ini benar adanya atau ada indikasi kebohongn untuk menutupi kinerjanya yang memang tidak baik,” tandas Angelino.

Disamping itu, tambah Angelino, pihaknya juga akan mengecek mesin-mesin yang ada, apakah sesuai dengan spesifikasi yang sudah ditentukan.

Pihaknya bertekad akan menjalani tugas Pansus sebaik mungkin dan secara transparan. “Kita tidak mau seperti yang lainnya, setelah bentuk Pansus, tidak pernah ada kabar tentang hasil yang dicapai. Wartawan silahkan mengikuti terus Pansus ini, bahkan kalau ke lapangan akan kami ajak,” janji Angelino.(joey)

Komentar Anda?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

1 comment