Petani Desa Mata Air Mulai Beralih ke Pupuk Organik

  • Whatsapp

Kupang, seputar-ntt.com – Mahalnya harga pupuk kimia dan makin sulit didapat petani di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) seperti Kabupaten Kupang  dan Daerah lainnya, membuat petani daerah Kabupaten Kupang mulai beralih menggunakan pupuk organik.

Warga petani yang mulai beralih menggunakan pupuk cair organik ini terbukti di wilayah Kecamatan Kupang Tengah yakni Desa Nolbaki dan Desa Mata Air. Pupuk organik yang dipakai adalah pupuk organik Bio Pupuk Efektif Migro Organisme (Bio-Pem ), yang   diproduksi di Kota Kupang.

Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Togo Bersatu Desa Mata Air Kecamatan Kupang Tengah, Fredik Tallo bersama beberapa petani lain yang ditemui dilokasi persawahan Desa Mata Air kepada wartawan, Senin (17/11/2014) mengatakan, penggunaan pupuk organik Bio-Pem sudah lama digunakan oleh kelompok tani  togo Bersatu dan beberapa petani lain. Karena pupuk kimia harganya sangat mahal dan dalam beberapa waktu lalu juga sulit didapat dipasaran.

“Pupuk organik Bio-Pem ini sudah tahun ke empat kami para petani baik itu petani sawah maupun petani sayur di  desa Mata Air.Selain itu harga pupuk organik  muda dijangkau dibandingkan harga pupuk kimia,” katanya.

Ia mengaku, pupuk organik Bio-Pem ini hasil panen para petani cukup meningkat dibanding pupuk kimia dimana untuk penggunaan di tanam padi dalam dua anakkan padi akan berkembang menjadi 20 anakan padi sehingga hasilnya cukup meningkat saat panen. Untuk satu hektar hasil didapat kurang lebih 8 sampai 10 ton.

“Hasil panen gabah kering yang didapat hanya menggunakan pupuk organik 15 sampai 20 liter per hektar lahan sawah yang dikerjakan para petani dibandingkan pupuk kimia. Pupuk organik ini juga ramah lingkungan dimana hanya sedikit air saja kondisi tanaman dan hasilnya juga tetap bagus, sementara pupuk kimia sangat bisa mempengaruhi kesehatan konsumen dan tak baik untuk ‘kesehatan’ tanah kami,” katanya.

Hal senada juga dikatakan salah satu petani sayur, Daniel Tallo mengatakan, kelebihan dari pupuk organic yang digunakan untuk tanam sayur juga sangat bagus,karena masa panen lebih cepat dibandingkan pupuk kimia.

“Untuk pupuk organik masa panen khususnya untuk sayur kankung hanya 15 sampai 17 hari atau tiga kali panen,sedangkan pupuk kimia masa panen 21 hari namun itu dua kali panen saja. Itu juga untuk panen ketiga sudah tidak bisa,tetapi pupuk organik hasil panen ke 3 kondisi daun dan batang juga masih menghijau seperti masa panen pertama.Selain itu menggunakan pupuk organic ini batang kankung juga lembut dibanding kan pupuk kimia batangnya agak mengeras,” jelasnya.

Direktur perusahan CV.Bio-Pem Lestari Kupang, H. Tabunan yang didampingi direktur keuangan Mesak Keluanan, saat memantau para petani di area perkebunan sayur dan area persawahan Desa Mata Air mengatakan, pupuk organik yang dia beri nama Bio-Pem itu sudah digunakan oleh para  petani di Nusa Tenggara Timur (NTT). Pupuk tersebut telah beredar di beberapa kabupaten atau kota di wilayah NTT, diantaranya Manggarai, TTU, Belu, Kabupaten Kupang yang telah memanfaatkan pupuk itu.

“Untuk wilayah Manggarai pada bulan Juli lalu dikirim sebanyak 6.500 liter untuk pemupukkan area persawahan dan perkebunan cengkeh, sedangkan untuk TTU saat ini telah memesan 320 ribu liter untuk pemupukan di area persawahan dan kebun jagung. Sementara untuk Belu belum dikirim sebanyak 1000 liter untuk tanam jagung,” katanya.

Ia mengaku, kegunaan pupuk ini membuat para petani  antusias menggunakannya karena berbagai jenis pupuk kimia dan obat kimia pembasmi hama yang mereka gunakan selama ini justru tak memberikan hasil optimal. Hal ini terbukti sesuai pengakuan para petani di Desa Mata Air saat ini.

Pupuk organik ini fungsinya untuk meningkatkan produktivitas tanaman, memberikan nutrisi bagi tanaman, dan menekan serangan hama. Konsep yang dikembangkan adalah memberi makan tanah sekaligus tanaman.Sebagai bioaktivator, pupuk itu meningkatkan ketersediaan unsur hara dan kelarutan deposit dalam tanah sehingga mengurangi penggunaan pupuk NPK dan berguna untuk rekondisi fungsi ekosistem tanah. Pupuk juga menjadi agen pengendali hayati, zat perangsang tumbuh, juga sebagai bakteri pengurai dalam septic tank.(riflan hayon)

Komentar Anda?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *