BBM Sulit, Pelayanan Kesehatan Di Sabu Mandeg

  • Whatsapp

Kupang, Seputar NTT.com – Akibat ketiadaan Bahan Bakar Minyak (BBM) khususnya jenis premium, pelayanan kesehatan bagi masyarakat di Puskesmas Daieko di Kecamatan Hawu Mehara lumpuh total.

Puskesmas yang dulunya mendapatkan jatah BBM, kini tidak pernah lagi mendapatkan nya sehingga terpaksa tidak bisa memberi pelayanan kepada masyarakat di kecamatan tersebut.

Hal ini dikeluhkan Anggota DPRD Sabu Raijua, dari Fraksi PDIP, Yusak MUsa Robo, kepada seputarntt melalui telpon seluluernya,Selasa (27/8/13).

Selain itu kata Yusak, harga BBM dipengercer yang sangat tinggi membuat fungsi pengwasan dari Pol PP dan tim terpadu bentukan Pemda Sabu Raijua untuk mengawasi BBM di Sabu tidak berfungsi sama sekali. Selain itu Pemerintah seolah-olah buta terhadap kondisi yang ada saat ini.

“Kenapa tidak tertibkan, masyarakat pada umumnya sangat diresahkan dengan kondsi sekarang” ujarnya.

Yusak Musa Robo berharap, pemerintah daerah harus peka terhadap kondisi yang terjadi serta mencari solusi dalam mengatur harga BBM eceran. Selain itu Pemerintah juga harus mengawasi APMS serta menertibkan perahu yang dipakai oleh APMS karena pemilik perahu menjual bensin diatas harga.

“Distributor jangan berikan ruang kepada perahu untuk mengangkut bensin lain pada saat distribusi ke Sabu Raijua, pastikan itu semua adalah BBM subsidi milik APMS, tidak boleh ada titipan-titipan” tegasnya.

Dia meminta agar semua pihak bisa proaktif dalam mengatasi masalah kelangkaan BBM di Sabu Raijua. DPRD, kata Yusak, merasa terganggu karena masyarakat menilai seolah-olah bahwa DPRD membiarkan masalah kelangkaan ini terjadi.

“Wajar juga kalau masyarakat bicara seperti itu tetapi akan percuma kalau tidak direspon oleh para pengambil kebijakan di Sabu Raijua” tegasnya

Salah Seorang masyarakat di Kecamatan Hawu Mehara yang enggan di ekspos namanya mengatakan, pemerintah Daerah sudah tidak ada hati dan tidak mempunyai kepedulian dengan masyarakat.

“Sungguh tidak ada hati lagi pemerintah di Sabu ini, sonde ada kepedulian dengan masyarakat, masa bensin setegah botol 50.000 dimanakah bapak-bapak wakil rakyat di Sabu Raijua” ketusnya.

Senada dengan itu, salah seorang warga Seba mengatakan bahwa Pemerintah Sabu Raijua selalu mengatakan bahwa pemerintah sudah melaukan yang terbaik tetapi kenyataannya sekarang BBM sulit didapat.

“Masih bae waktu pertama kali, bensin langka juga harga masih bisa dikendalikan tapi sekarang malah menjadi-jadi. pengecer jual didepan umum tapi tidak ada satu juga yang tanya, mereka membeli dimana dan kenapa dijual dengan harga yang tinggi, jadi percuma saja” kesalnya. (Boni)

Komentar Anda?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *