Kalabahi, seputar-ntt.com – Sebanyak 84 warga binaan pada Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Kalabahi disuntik vaksin tahap III (Booster). Vaksinasinator berasal dari tenaga kesehatan Puskesmas Mebung tersebut berlangsung di Lapas Kelas IIB Kalabahi, Kamis, 17/2/2022 pagi.
Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Kalabahi, Wawan Irawan diruang kerjanya mengatakan, pihaknya mendukung pelaksanaan vaksin booster yang diberikan kepada seluruh warga binaan sesuai dengan amanah Kakanwil Kemenkumham NTT, Marciana D. Jone.
Menurutnya, pelaksanaan vaksinasi booster terhadap warga binaan bukan hanya karena semata-mata mengikuti anjuran pemerintah, tetapi lebih pada peningkatan antibodi atau imunitas tubuh warga binaan agar terhindar dari penularan Covid-19.
“Hari ini warga binaan kami menerima vaksin booster AstraZeneca. Kita berharap dengan vaksinasi ini para warga binaan ini tidak tertular dan menjadi penular wabah ini,” kata Wawan.
Kalapas menambahkan, ketika seluruh warga binaan Lapas Kelas IIB Kalabahi mengikuti vaksin booster, maka menurutnya akan terjadi kekebalan kelompok (Herd Immunity) dan akan berdampak positif dalam membatasi penyebaran dan penularan covid-19.
“Kami sangat mendukung pemerintah dalam memerangi penyebaran wabah ini. Tidak hanya itu, dukungan juga selalu kami berikankepada tenaga kesehatan yang menjadi garda terdepan dalam penanganannya. Tentu juga kalau warga binaan kami divaksin maka dapat mengurangi beban kerja para tenaga kesehatan dalam menangani Covid-19,” pungkas Wawan Irawan.
Ditempat terpisah, dokter penanggungjawab vaksinasi Puskesmas Mebung, dr. Joanna Grace menyampaikan, pelaksanaan vaksinasi booster di Lapas Kelas IIB Kalabahi berjalan aman dan lancar.
Namun menurutnya, ada 10 orang warga binaan Lapas Kelas IIB Kalabahi yang ditunda pemberian vaksinnya, karena 8 orangnya baru menerima vaksin kedua dibawah 6 bulan, sedangkan 2 orangnya lagi mengalami hipotensi atau tensi rendah dan sakit sesak napas dengan saturasi oksigennya 91% atau dibawah 96%, sehingga menurutnya harus segera ditangani dan dirujuk ke Rumah Sakit.
“Harapan saya ke depan, dengan pemberian vaksin booster, kekebalan tubuh yang timbul terhadap Covid-19 itu semakin baik, karena ketika diberikan vaksin booster, maka kekebalan tubuh terhadap Covid-19 akan semakin meningkat. Mungkin waktu pemberian vaksin pertama dan kedua kekebalan tubuh kita hanya meningkat 50-an %, tetapi ketika diberikan vaksin booster bisa meningkat drasts sampai 80-an %,” ungkapnya.
Walaupun sudah divaksin booster, dr. Greace kembali mengingatkan kepada seluruh warga binaan untuk tetap harus menerapkan protokol kesehatan dalam disetiap aktivitasnya.
“Penerapan protokol kesehatan dengan cara 5M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas) tetap diperhatikan sebab, di Indonesia belum ada aturan yang mengatakan bahwa kalau kita sudah vaksin, kita dapat melepas masker dalam lingkungan kecil. Kita punya angka cakupan vaksin ini juga masih rendah, terutama di Alor belum di atas 80% juga, sehingga prokes 5M itu tetap dilaksanakan. Apalagi sekarang sudah gelombang ke 3 virus Omicron,” tandasnya.
Diakhir penyampaiannya, dr. Grace berharap kepada pihak Lapas Kelas IIB Kalabahi agar setiap 3 bulan atau 6 bulan sekali melaksanakan pemeriksaan rapid antigen secara random atau serentak, baik itu untuk pegawai maupun warga binaan.
“Kita tidak tahu siapa yang membawa Covid-19. Ya, ini baik untuk menjaga saja supaya jangan ada yang tertular,” pungkasnya.
Turit hadir dalam kegiatan ini Kepala Seksi Binadik, Yonatan Bani, Kepala Sub Seksi Perawatan, Sepreni A. Malote dan Staf Perawatan, Andryan H. Kolly. (Tim)