Kupang, SeputarNTT.com,- Sebanyak 7 buah sekolah di Kota Kupang akan menerapkan kurikulum pendidikan 2013 pada tahun ajaran baru mendatang. Sekolah-sekolah tersebut dipilih langsung oleh Pemerintah pusat.
“Ada tujuh sekolah yang ditetapkan sebagai contoh pelaksanaan kurikulum baru tersebut,” kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Kupang Jerhans Adolf Ledoh di Kupang, Rabu, (10/7).
Dia mengaku, tujuh sekolah itu akan dijadikan sebagai sekolah percontohan pelaksanaan kurikulum sekolah 2013, sebelum akhirnya diterapkan untuk semua sekolah yang ada di wilayah ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur itu. Menurut Jerhans, untuk Nusa Tenggara Timur, Kota Kupang menjadi salah satu daerah yang ditunjuk pemerintah untuk penerapan kurikulum sekolah 2013 itu.
“Kalau saya tidak salah ada sekitar tiga kabupatan termasuk Kota Kupang yang ditunjuk untuk pelaksanaan kurikulum baru itu, dan untuk kota hanya tujuh sekolah,” katanya. Dia mengatakan, terhadap persiapan pelaksanaanya, para guru sudah diberikan sejumlah pelatihan terkait hal teknis penerapan kurikulum tersebut, agar tidak keliru dalam pelaksanaannya. Pemerintah Kota Kupang, lanjut dia, terus berupaya mengambil sejumlah langkah untuk proses pelaksanaan di lapangan.
“Sosialisasi dan pelatihan terus kita lakukan untuk guru agar pelaksanaannya tidak kacau balau yang akan merugikan siswa didik,” katanya. Jerhans menjelaskan, kurikulum 2013 lebih banyak kemudahan karena para guru tidak lagi disibukkan dengan menyiapkan materi pengajaran (satuan pengajaran-SP). Semua bahan ajar atau silabus disiapkan oleh pemerintah pusat.
Para guru tinggal menyusun jadwal pengajaran dengan berpedoman pada silabus yang ada. Dalam kurikulum 2013 ada penajaman dari Kurikulum Tingkat Satuan Pengajaran (KTSP). Dimana KTPS hanya menekankan aspek pengetahuan dan keterampilan. Tapi dalam kurikulum 2013 ditambah dengan karakter. Pertimbangannya, agar bangsa ini berbudaya, dibutuhkan karakter yang baik, walaupun pengetahun seseorang cukup baik.
“Kurikulum 2013 dibuat berdasarkan dinamika dan perkembangan zaman. Sehingga dapat menghasilkan peserta didik yang berkarakter baik, pengetahuan dan keterampilan yang baik,” katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan, keunggulan kurikulum 2013 mengutamakan kompetensi anak, barulah disusun proses dan isi serta penilaian. Sedangkan kurikulum sebelumnya yakni kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) mengutamakan standar isi, barulah diikuti kompetensi dan penilaian. Kurikulum ini tentunya memberatkan para peserta didik, karena kurikulum yang diterapkan tidak sesuai dengan kemampuan siswa dan memberatkan para peserta didik. Ini berdasarkan evaluasi yang dilakukan terhadap KTSP.
“Dalam kurikulum 2013, setiap pelajaran dimulai dari pengamatan kemudian dilanjutkan dengan menanya dan menalar tentang objek yang dibahas,” kata Jerhans. Dia menyebutkan, ada empat faktor utama dalam kurikulum 2013 yakni standar kompetensi lulusan (SKL), proses, isi, dan penilaian. Penekanan dalam pengembangan kurikulum 2013 adalah aspek pengetahuan dan skill komunikasi.
Berdasarkan hasil analisisis, skill komunikasi para peserta didik di Indonesia paling jelek. Nilai pelajaran yang rendah didapat para siswa saat ujian disebabkan oleh kemampuan berbahasa Indonesia sangat rendah.(Joey)