Watukosek, Toko Konveksi Milik Anak Asli NTT

  • Whatsapp

Kupang, seputar-ntt.com – Menjadi pengusaha bukanlah hal yang mudah. Apalagi menjadi sukses, butuh tekad yang kuat dan perjuangan yang keras. Semangat itu melekat dalam diri pengusaha konveksi yang kini telah membuka toko di beberapa lokasi di NTT. Pengusaha muda yang menjadi pemilik Toko Watukosek, adalah Bunafasia Kolo. Wanita kelahiran Malaka itu, kini bisa menghidupi puluhan karyawan dari mimpinya membangun toko konveksi di NTT.

Ditemui di tempat usahanya yakni Toko Watukosek yang terletak persis di samping Pasar Oebobo, Bunafasia Kolo menceritakan suka duka merintis usahanya. Awalnya kata Bunafasia, dia hanya membuka sebuah toko kecil pada tahun 2014 dengan modal berjualan atribut bordiran yang mana semua bahannya didatangkan dari Pulau Jawa.

Untuk memulai usaha di bidang konveksi atau pakaian jadi kata Bunafasia, dia belum memiliki mesin jahit sendiri. Namun dengan tekadnya yang kuat serta modal usaha dari membuka toko dia kemudian membuka toko konveksi Watukosek. Secara pelan tapi pasti pakian jadi produksi toko Watukosek terus mendapatkan kepercayaan dari masyarakat NTT. Seiring itu pula, usahanya kini berkembang. Bunafasia juga mendatangkan desainer dari Bandung untuk menjaga kualitas pakaian yang diproduksi oleh toko Watukosek.

“Awalnya saya buka toko kecil untuk berjualan bahan bordiran. Waktu itu kita belum berpikir untuk membuat toko konveksi seperti sekarang. Dari situ saya lalu saya berpikir, kenapa tidak membuat toko konfeksi sendiri. Jadi daripada harus pesan pakaian jadi dari Jawa, lebih baik kita bikin saja sendiri di NTT. Dari modal buka toko itulah saya memngembangkan konveksi hingga saat ini,” kata Bunafasia pada Rabu, 24 Agustus 2022.

Saat ini Toko konveksi dengan brand Watukosek milik anak Asli NTT kini telah tersebar di beberapa tempat. Di Kota Kupang saja kata Bunafasia, ada tiga tempat yang melayani permintaan untuk pembuatan pakaian jadi. Satu toko bertempat di Oebobo, tepatnya di Samping Pasar Oebobo, Satu lagi di Depan Gedung Nasdem dan yang terakhir di wilayah Perumnas. Toko mereka juga ada di Atambua dan Waingapu Sumba Timur. Mereka sedang berpikir untuk membuka usaha yang sama di wilayah Flores.

Toko Watukosek sendiri ungkap Bunafasia, memproduksi pakaian jadi sesuai dengan permintaan pelanggan. Semua pakaian mereka bisa jahit lengkap dengan lambang dan atribut. Selama ini pakaian dinas dari berbagai instansi mereka sudah kerjakan. Toko Watukosek juga menyediakan bahan-bahan terbaik serta menyesuaikan dengan keinginan pemesan pakaian. Beberapa Kabupaten telah menjadi langganan Toko Watukosek dalam membuat seragam.

“Jadi kita buat pakaian seragam sesuai pesanan. Selama ini ada sejumlah Kabupaten yang sudah jadi langganan kita. Seperti kabupaten Malaka, Kabupaten Rote Ndao, Kabupaten Sabu Raijua, Kabupaten TTS, Kabupaten Lembata dan beberapa dinas dan instansi lainnya. Kita juga melayani permintaan jahitan untuk perorangan. Pengalaman kita seperti menjahit Pakaian Dinas Pol PP, pakaian Dinas Kepolisian. Kita juga jahit seragam Anggota DPRD dan seragam untuk paduan suara. Intinya kita siap menjahit semua jenis pakaian dan semua jenis seragam yang lengkap dengan atributnya sebab kita punya mesin bordir yang besar,” ujar Bunafasia.

Saat ini, dengan dukungan peralatan yang kini sudah memadai, toko Watukosek sudah mampu memproduksi hingga 600 potong pakaian jadi per hari. Saat ini mereka telah memiliki mesin border enam kepala dan dua kepala. Ada 43 karyawan yang bekerja dengan terampil untuk menghasilkan berbagai jenis pakaian jadi sesuai pesanan di toko Watukosek. Karyawan yang bekerja di toko Watukosek adalah anak-anak yang dididik secara telaten hingga menjadi terampil dan terlatih dalam bidangnya. “Kita juga mengambil anak-anak yang putus sekolah, lalu kita didik dan ajar mereka menjadi tenaga yang terampil,” ujar Bunafasia.

Diakhir wawancara, Bunafasia mengajak semua steakholder yang ada di NTT untuk memanfaatkan konveksi milik anak NTT sendiri. Dia menitipkan pesan kepada Gubernur dan para Bupati dan Wali Kota agar jika membutuhkan seragam untuk para pegawai maka tidak perlu lagi memesan ke Pulau jawa, sebab sudah ada anak NTT yang memiliki toko konveksi dimana kualitasnya juga bisa bersaing dengan hasil dari luar.

“Kami ada untuk NTT sehingga kami mohon kepada bapak-bapak pengambil kebijakan untuk menggunakan jasa kami sehingga tidak ada uang yang terbang keluar dari NTT lagi hanya untuk kebutuhan konveksi semata. Bahan kita kualitas premium dan produk kita tidak kalah saing dengan produk luar. Kami selalu menjaga kualitas produksi kami.  Dengan semangat NTT Bangkit, NTT sejahtera, kami hadir untuk menjawab kebutuhan konveksi atau pakaian jadi di NTT,” pungkas Bunafasia. (joey rihi ga)

Komentar Anda?

Related posts