Atambua, seputar-ntt.com – Sejalan dengan program pemerintah, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Katolik Santo Yosef Nenuk bekerja sama dengan Puskesmas Halilulik mengadakan vaksinasi tahap 1 (dosis pertama) bagi para siswa kelas XII.
Kegiatan hari ini adalah kelanjutan program vaksinasi untuk SMK Katolik St. Yosef Nenuk bulan lalu yang bekerjasama dengan Puskesmas Halilulik mengadakan vaksinasi bagi para siswa kelas X dan XI.
Waktu pelaksanaan program ini siswa-siswi kelas XII sementara mengadakan praktek kerja industri (Prakerin) di dunia usaha dan industri (Dudi) selama dua bulan.
Demikian hal ini disampaikan Kepsek SMK Katolik St.Yosef Nenuk, Pater Petrus Dile Bataona, SVD kepada media ini ketika dihubungi via whatsapp.
Menurutnya, pada prinsipnya sekolah mengikuti kebijakan pemerintah yang sudah merencanakan vaksinasi anak-anak sekolah dalam upaya memulangkan anak sekolah ke habitatnya sebagai anak sekolah.
“Karena itu sekolah tidak akan mentolerir siswa atau guru yang tidak ikut vaksinasi atas kemauan dan selera pribadi,” tegas Pater Piet.
Dengan adanya vaksinasi ini diharapkan lingkup sekolah dan asrama semakin human, akrab satu sama lain, lebih meyakinkan dalam kebersamaan dan tidak curiga mencurigai akan tertular Covid-19.
Vaksinasi tidak menghapus protokol kesehatan (Prokes). Karena prokes itu suatu aturan yang sifatnya lebih umum dan mengikat, termasuk mengikat semua yang sudah mengikuti vaksinasi.
“Tetap jaga jarak, tetap sekolah shit atau rombel, tetap cuci tangan, tetap masker. Jadi vaksinasi tidak mengabaikan Protokol kesehatan,” terang Pater Piet.
Walau pun sudah mengikuti vaksinasi tetap mengikuti prokes.
“Yang belum vaksinasi dengan alasan pribadi silahkan dengan ksatria mengundurkan diri dari lingkup pendidikan ini.Lebih terhormat dari pada diciduk keluar karena alasan membandel dan tidak taat peraturan,” pesan Pater Piet mengingatkan.
Sementara itu Wakasek Kesiswaan SMK Katolik St.Yosef Nenuk, Stefanus Sintidu, ST ketika dikonfirmasi mengucapkan terimakasih kepada pihak Puskesmas Halilulik yang selama ini sangat pro aktif berkoordinasi dengan pihak sekolah mengadakan program vaksinasi bagi siswa-siswi SMK Katolik St.Yosef Nenuk.
Dirinya berharap, meskipun vaksinasi sudah berjalan di lembaga pendidikan ini namun prokes tetap diberlakukan seperti jaga jarak cuci tangan dan tetap bermasker.
“Karena vaksin ini diberikan demi kebaikan anak-anak kita dan kelancaran proses pendidikan di lembaga pendidikan berasrama ini,” ungkap Stef.
Sementara Perawat Puskesmas Halilulik, Maria Berdette Omia, Amd.Kep selaku salah satu vaksinator, mengatakan, pemberian vaksin kepada pelajar sesuai dengan juknis. Jenis vaksin yang diberikan yakni Sinovac.
Pada tahap 1 ini, siswa yang menerima vaksin harus diperiksa terlebih dahulu. Misalnya cek suhu, tensi darah dan lain-lain,” sebutnya
Dia juga berpesan kepada para guru, pegawai dan siswa SMK Katolik Santo Yosef Nenuk untuk tetap mematuhi prokes walau pun sudah vaksinasi.
Christian Tara Jaga, salah satu siswa dari jurusan teknik kendaraan ringan otomotif (TKRO) yang menerima vaksin dosis pertama, mengaku agak cemas menerima vaksinasi tahap 1 ini.
Demi kesehatan dan kebaikan bersama saya beranikan diri terima vaksin tahap 1 ini dan setelah vaksin dosis pertama ini saya merasa lega.
“Terima kasih kepada pihak sekolah dan nakes dari Puskesmas Halilulik yang telah melayani vaksinasi di SMK Katolik St.Yosef Nenuk,” ungkap Tian. (Agus Kefi)