Oknum Pegawai Bank NTT Diduga Bobol Rekening Nasabah

  • Whatsapp

Kupang, seputar-ntt.com – Dua oknum pegawai Bank Nusa Tenggara Timur (NTT) inisial NM dan SdC yang bekerja di Kantor Cabang Utama (KCU) Bank NTT melakukan tindakan kejahatan perbankan dengan membobol rekening nasabah sebesar Rp 50 juta untuk ditransfer ke rekening pribadi NM menggunakan user dan pasword milik SDC sebagai Officer Head Teller.

Informasi yang dihimpun wartawan menyebutkan kejadian ini bermula pada 13 Oktober 2015. Dimana NM, salah satu teller yang bertugas berhasil menggunakan user id dan pasword milik SdC, kemudian melakukan postingan fiktif pada transaksi dan mengirim uang tersebut ke rekening milik kerabatnya.

Bahkan persoalan ini terkesan ditutupi, dan pimpinan KCU Kupang, Bonefasius Ola Masan terkesan melindungi kedua oknum tersebut. Atas persoalan ini, beberapa wartawan mencoba lakukan konfirmasi ke pihak KCU Kupang, pada Senin, 9 November 2015. Namun Pimpinan Cabang KCU Kupang, tidak bersedia memberikan keterangan.

“Pak Pimpinan cabang tidak mau ketemu teman-teman wartawan terkait kasus ini,” jelas Wakil Pimpinan Cabang Bidang Operasional, Jusuf Louk, sambil menegaskan bahwa benar kasus ini terjadi.

Menanggapi kasus ini, Direktur Umum, Adrianus Cheme menjelaskan, saat ini pihak Bank NTT sedang melakukan investigasi audit internal terkait hal ini. “Kami sudah terima laporan dan sedang lakukan investigasi. Hasilnya seperti apa nanti akan kami bawa ke sidang direksi untuk putuskan dan beri sangsi kepada yang bersangkutan,” ujarnya.

Dalam investigasi, pihaknya akan independen melihat semua pihak dan tingkat kesalahan yang dilakukan. Bahkan tidak ada kesan tebang pilih seperti yang dituduhkan oleh pihak luar dalam melihat kasus ini.

“Kami akan tindak semua pihak yang bermain dalam kasus ini. Jadi tidak ada kesan tebang pilih. Dalam waktu dekat sudah ada hasil investigasi internal terkait soal ini,” jelasnya.

Mantan direktur Bank NTT Amos Corputy mengatakan kasus tersebut terjadi akibat kurangnya pengawasan dari pihak Bank NTT. “Kalau pengawasan lemah dari Bank, ya.. akibatnya begini. Bahkan hal ini bukan pertama kali. Bahkan beberapa kali terjadi di jaman saya dan saya pecat. Untuk itu pihak direksi harus ketat lakukan pengawasan,” tegasnya. (joey)

Komentar Anda?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *