Kupang, Seputar NTT.com – Menteri Kesehatan RI dr Nafsiah Mboi mengatakan, pemenuhan kesehatan masyarakat di Indonesia hanya bisa terpenuhi jika pemimpin suatu daerah memiliki kepedulian dan perhatian terhadap kesehatan. Demikian dikatakan Menteri Kesehatan RI dr Nafsiah Mboi saat membuka Konggres Nasional Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (Konas IAKMI) ke XII, Kamis (5/8) di Grand Mutiara Kupang.
“Bagaimana masyarakat bisa sehat dengan sejumlah fasilitas pelayanan kesehatan yang memadai jika pemimpin suatu daerah tidak memiliki kepedulian untuk melaksanakan kebijakan kesehatan di segala aspeknya,” kata dr Nafsiah.
Dia mengatakan, sejumlah kebijakan pimpinan daerah dalam aspek anggaran dan kebijakan penempatan sumber daya bidang kesehatan menjadi tolok ukur pencapaian pemenuhan kesehatan masyarakat di daerah tersebut.
“Paling repot lagi ketika kebijakan penempatan seorang kepala dinas kesehatan di daerah itu bukan seorang dokter. Ini kan akan sangat menyulitkan implementasi pelaksananaa kebijakan kesehatan masyarakat,” kata Nafsiah Mboi.
Menurut dia, pembangunan kesehatan masyarakat merupakan bagian integral dari kebijakan politik pembanguan sebuah daerah. Dan hal itu lanjut dia, akan sangat berdampak kepada tujuan pencapaian pemenuhan kesehatan masyarakat secara nasional.
Untuk itu, sangatlah dibutuhkan seorang pemimpin daerah yang memiliki kepedulian yang tinggi di bidang kesehatan, untuk pemakluman tujuan tersebut. Dia mengatakan, pencapaian kesehatan masyarakat secara nasional, secara berangsur mulai mengarah kepada pemenuhan yang paripurna.
Disebutkannya, hingga kini secara nasional telah berdiri 310.737 Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), 54.142 Pos Kesehatan Desa (Poskedes), 7.225 Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM) serta 2.062 Pos Malaria Desa (Posmaldes).
“Semua fasilitas kesehatan itu dibangun untuk satu tujuan memberikan pendekatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat demi Indonesia sehat,” katanya.
Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya pada kesempatan yang sama memberikan apresiasi dan dukungan kepada kegiatan yang diinisasi oleh Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia di Kota Kupang ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur itu.
Dia berharap hasil konggres yang dilakukan IAKMI bisa memberikan dampak bagi pelaksanaan kebijakan kesehatan bagi seluruh masyarakat di provinsi kepulauan ini untuk kesejahteraan masyarakat.
Gubernur Nusa Tenggara Timur dua periode ini juga meminta IAKMI sebagai sebuah organisasi untuk mengedepankan kualitas, kompetensi dan pengorbanan dalam pelayanan untuk kesejahteraan masyarakat.
“Kompetensi dan kualitas tidaklah bermanfaat jika tidak memiliki kepedulian dengan pengorbanan untuk melayani masyarakat dengan hati tulus,” katanya.(joey)