Menghitung Sidik Jari Dira Tome Di Bumi Sejuta Lontar

  • Whatsapp

Seba, seputar-ntt.com – Sudah 50 purnama Marthen Dira Tome dan Nikodemus Rihi Heke menjadi Bupati dan wakil Bupati di Kabupaten Sabu Raijua. Dalam rentang waktu tersebut, banyak hal yang telah mereka kerjakan lewat berbagai program untuk masyarakat di tanah peninggalan Hawu Miha ini. Maklumat Rakyat pada Pilkada pada tanggal 11 November 2010 lalu, telah memberi mandat kepada mereka menjadi anak sulung, dalam pemerintahan defenitif di Kabupaten yang lahir dari rahim Kabupaten Kupang pada 2008 silam. Mereka direstui sebagai Ratu Kolo Moto Ti Kebolo Hawu Miha.

Untuk mencari tahu apa saja yang telah dilakukan oleh pasangan yang dikenal dengan nama paket Mandiri ini, Seputar NTT selama sepekan mengendus dan meneropong sidik jari Marthen Dira Tome dan Nikodemus Rihi Heke lewat berbagai program yang telah mereka kerjakan. Pada saat Kampanye pasangan ini mempunyai visi menjadikan Kabupaten Sabu Raijua menjadi Kabupaten Yang inovatif, maju dan bermartabat dengan moto orang sabu raijua juga bisa. Visi ini kemudian diimplementasikan dalam tiga program yakni, peningkatan ekonomi masyarakat, peningakatan mutu pendidikan dan peningkatan taraf kesehatan masyarakat.

“Saya ingin Orang Sabu Raijua mampu berpikir melampaui apa yang orang lain pikirkan dan mampu berbuat melampaui apa yang orang lain perbuat. Dengan demikian mereka akan melihat bumi baru dan langit baru. Semua itu tersirat dalam visi dan misi kami saat memipin daerah ini. Dengan moto orang Sabu Raijua juga bisa saya ingin membakar semangat mereka bahwa kita mampu melakukan segela sesuatu yang tidak pernah dipikirkan sebelumnya,” kata Marthen Dira Tome, kepada Seputar NTT di Seba, 10 Maret 2015.

Untuk menjawab Misi Peningakatan ekonomi Rakyat, Mantan Kepala Bidang PLS NTT, Marthen Dira Tome dan Mantan Kepala Bagian Organisasi Kabupaten Kupang, Nikodemus Rihi Heke langsung tancap gas. Usai dilantik dibawah guyuran hujan pada 24 Januari 2011, mereka lalu bergerak cepat. Salah satu program yang fenomenal yang mereka lakukan ditahun pertama adalah Program Kebun Rakyat Mandiri. Kebun rakyat mandiri adalah menanam pada musim panas dengan menggunakan potensi air yang ada saat musim hujan berlalu. Sesuatu yang niscaya bagi orang Sabu Raijua, yang sudah beranak pinak dengan pola sekali menanam yakni pada waktu musim hujan.

Ditengah rasa sangsi masyarakatnya, Marthen Dira Tome melalui dinas Pertanian langsung memetakan wilayah yang memiliki potensi air untuk digarap pada musim tanam. Tidak hanya mengandalkan air dari, kali atau embung yang jumlahnya minim, namun air sumurpun dimanfaatkan untuk menanam. Ketika pada puncak musim kemarau tahun 2011, Panen perdana dimusim panas dilakukan di Desa Deme, Kecamatan Liae. Ada pejabat dari pusat waktu itu yang ikut untuk panen perdana. Ketua DPRD Sabu Raijua, Ruben Kale Dipa waktu itu bahwa menyebut Marthen Dira Tome adalah Bupati “gila”, karena mampu merubah kebun masyarakat menghijau saat matahari membakar bumi di musim kemarau.

Selain menanam pada musim panas, pada waktu yang bersamaan, Marthen Dira Tome juga memberi berbagai bantuan kepada masyarakat untuk membudidaya rumput laut. Tidak heran Produksi rumput laut di Sabu Raijua, meingkat drastis. Pasalnya, hampir semua pesisir telah menjadi ladang rumput laut. Untuk mengolah rumput laut, Pemerintah saat ini telah membangun sebuah pabrik pengolahan rumput laut. Bangunannya telah rampung, tinggal dimasukkan mesin untuk segera beroprerasi.

“Inilah yang kita sebut dengan pola pendekatan amphibi, ketika darat tidak bersahabat, maka kita turun ke laut, demikian sebaliknya. Kita sadar bahwa betapa pentingnya pangan dalam kehudpan manusia sehingga itu menjadi hal utama yang kita lakukan di Sabu Raijua,” tambah Marthen Dira Tome.

Menyadari bahwa Sabu Raijua adalah pulau yang semi arit dengan curah hujan yang sangat minim maka untuk menunjang program kebun rakyat mandiri, Pemerintah kemudian membangun berbagai embung kecil, sedang hingga besar. Dengan demikian setiap butiran hujan akan terserap ke perut bumi dan menjadi persediaan air tanah bagi masyarakat. “Kita berkeinginan supaya tidak boleh ada lagi air hujan yang turun lalu selanjutnya mengalir ke luat. Kita harus berusaha untuk menahannya lewat embung-embung yang kita buat di berbagai tempat,” ujarnya.

Di sektor peternakan, Pemerintah mambantu masyarakat dengan ternak babi, kaming etawah maupun ternak sapi. Masyarakat diharuskan menanam Hijauan Makanan Ternak (HMT) untuk ternak yang dibantu pemerintah. Di sektor kelautan, selain bantuan untuk budidaya rumput laut, Bupati juga memberi bantuan berupa perahu lampara dan perahu kecil serta peralatan penangkapan ikan bagi para nelayan. Semua itu dilakukan semat-mata supaya ekonomi masyarakat mengalami peningkatan. (joey rihi ga)

 

 

 

Komentar Anda?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

1 comment