Disperindag NTT Gelar Workshop Sertifikasi Halal Bagi 50 IKM di Kota dan Kabupaten

  • Whatsapp
Pesesrta Workshop sertifikasi halal yang hadir secara luring

Kupang, seputar-ntt.com – Sebanyak 50 Industri Kecil dan Menengah (IKM) mengikuti workshop sertifikasi halal yang diselenggarakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi NTT di Hotel Sotis Kupang pada, Rabu, (24/4/2024).

“50 IKM pangan Kota Kupang yang mengikuti secara luring dan ASN dari 13 Dinas Kabupaten yang membidangi urusan Perindustrian yaitu Kabupaten Kupang, TTS, TTU, Belu, Malaka, Flores Timur, Sikka, Ende, Manggarai, Sumba Barat Daya, Sumba Barat, Sumba Timur dan Rote Ndao yang mengikuti secara daring,” jelas Ketua Panitian kegiatan, Math Atasoge.

Tujuan dari kegiatan workshop ini kata Math Atasoge, adalah sebagai persiapan awal pelaksanaan kegiatan fasilitas bagi IKM dalam memperoleh sertifikat halal sesuai dengan kebutuhan industrinya agar dapat menjangkau pasar yang lebih luas hingga ekspor.

Kita harap dengan kegiatan ini maka adalah bertambahnya pengetahuan dan pemahaman peserta secara tepat dan menyeluruh akan sertifikasi halal. Selain itu supaya terjalinnya koordinasi dan saling dukung antara Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kab/Kota dan IKM Pangan dalam meningkatkan produk pangan lokal yang tersertifikasi halal,” ungkap Atasoge.

 

Sementara Plt Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi NTT, Gabriel Pakaenoni dalam sambutannya mengatakan Sertifikat halal merupakan salah satu ijin produk yang dapat memberikan jaminan bahwa produk yang dihasilkan berkualitas dan aman untuk dipakai dan dikonsumsi. Masih minimnya pengetahuan dan kesadaran pelaku industri lokal akan pentingnya sertifikat halal menjadi salah satu kendala yang menjadikan produk olahan lokal sulit bersaing dengan produk dari daerah lainnya.

 

“Padahal dengan memiliki sertifikat halal, peluang produk olahan lokal untuk dipasarkan secara lebih luas menjadi lebih besar sehingga bukan hanya dapat meningkatkan minat masyarakat lokal akan tetapi juga dapat meningkatkan minat masyarakat luas akan produk olahan lokal NTT,” ujar Gabriel Pakaenoni.

 

Gabriel Pakaenoni mengatakan Arah kebijakan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur di bidang industri sesuai dengan arah kebijakan nasional tentang klaster industri prioritas, diantaranya adalah membangun roadmap pembangunan industri berbasis potensi unggulan riil dan rencana induk pengembangan perindustrian provinsi berbasis kewilayahan. Selain itu, juga meningkatkan produktivitas pertanian, peternakan, perkebunan, kehutanan, serta kelautan dan perikanan. Sektor-sektor tersebut yang dapat menopang keberlangsungan usaha industri.

 

“Kita juga melakukan penataan dan memperluas jangkauan pembangunan infrastruktur yang berbasis tata ruang dan lingkungan hidup. NTT memiliki tiga kawasan strategis industri, yaitu Kawasan Industri Bolok di Kupang, Kawasan Industri Kanatang di Sumba Timur, dan Kawasan Industri Maurole di Ende. Pemerintah NTT bekerjasama dengan pemerintah pusat dan kabupaten/kota sedang berupaya dan bekerja keras untuk mendorong tumbuh dan berkembangnya industri Pakan Ternak, Pengolahan Ikan, Kelor, Minuman Beralkohol dan Garam di beberapa Kabupaten yang memiliki potensi,” jelasnya.

 

Gabriel Pakaenoni juga menginformasikan bahwa di tahun 2024 ini Pemerintah NTT sedang membangun Rumah Kemasan yang bersumber dari DAK Kementerian Perindustrian dan dijadwalkan akan beroperasi secara penuh pada tahun awal 2025. Hal ini akan sangat membantu pelaku IKM NTT dalam mendesain dan mendapatkan kemasan produk yang menarik, sesuai standar dengan harga yang terjangkau sehingga meningkatkan mutu produknya, meningkatkan daya saing dan memperluas pasar.

 

“Rumah Kemasan tersebut diharapkan dapat menjawab semua permasalahan yang dihadapi oleh pelaku IKM akan kemasan. Kehadiran Rumah Kemasan seyogyanya dapat dimaksimalkan kemanfaatannya oleh Pemerintah Daerah, Pelaku IKM dan semua stakehoder terkait agar mendorong penumbuhan dan pengembangan Industri yang lebih maksimal,” tutupnya. (jrg)

Komentar Anda?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *