Kupang, seputar-ntt.com — Kepala Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia (LAN RI), Muhammad Taufiq, DEA, mengapresiasi langkah inovatif Pemerintah Kota Kupang dalam membangun ekosistem pelayanan publik yang efisien dan berdampak langsung bagi masyarakat. Apresiasi tersebut disampaikan saat kunjungan kerja ke Mal Pelayanan Publik (MPP) Kota Kupang, Rabu (15/10/2025).
Dalam kunjungan itu, Taufiq juga mengumumkan langkah strategis LAN RI yang tengah menggandeng perguruan tinggi dan korporasi masyarakat untuk meluncurkan program akademik pengentasan kemiskinan — sebuah inisiatif pembelajaran bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang diharapkan mampu melahirkan terobosan nyata dalam mempercepat upaya pengentasan kemiskinan di Indonesia.
“Program ini berorientasi pada pemberdayaan masyarakat agar mereka keluar seutuhnya dari lingkaran kemiskinan,” ujar Kepala LAN RI.
Menurutnya, ASN di daerah memiliki peran vital dalam mempercepat perubahan, terutama melalui inovasi pelayanan publik yang efisien, ramah, dan berorientasi hasil. Ia menilai, MPP Kota Kupang merupakan contoh nyata bagaimana pembelajaran ASN dapat diterjemahkan ke dalam praktik birokrasi yang humanis.
“Di MPP yang dipimpin Pak Andre ini, kami belajar banyak. Pembelajaran ASN di sini benar-benar nyata hasilnya — melahirkan berbagai inovasi dan terobosan yang membuat birokrasi semakin efisien dan dekat dengan masyarakat,” tambahnya.
Kunjungan Kepala LAN RI ini sekaligus menjadi pengakuan atas kiprah Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Kupang di bawah kepemimpinan Wildrian R. Otta, yang akrab disapa Andre. Ia menegaskan, berbagai pelatihan dan bimbingan dari LAN RI telah mengubah cara pandang ASN Kupang terhadap konsep inovasi.
“Kami menyadari bahwa inovasi adalah mindset, sementara birokrasi adalah culture. Untuk membangun culture inovasi, kita harus memperbanyak mindset inovatif. Culture itu terbentuk dari kumpulan mindset, dan untuk menciptakan birokrasi yang inovatif, SDM kita harus diperkuat dalam berpikir kreatif,” jelas Andre.
DPMPTSP Kupang kini tengah berfokus pada rebranding MPP agar menjadi pusat layanan publik yang semakin terpadu dan berkelanjutan. Salah satu langkah strategisnya adalah memperkenalkan motto baru: “Beres dan Pasti (Besti), yang dipecah dalam dua fokus utama, yakni integrasi layanan dan pembangunan ekosistem layanan.
Dalam skema integrasi, berbagai layanan — baik yang memiliki keterkaitan langsung maupun tidak — digabungkan dalam satu sistem terpadu. Sedangkan dalam ekosistem layanan, antarinstansi saling terkoneksi, menciptakan efisiensi bagi masyarakat.
“Contohnya, layanan pembayaran PBB dan pajak kendaraan kini terintegrasi dengan Bank NTT, sementara layanan Dukcapil terkoneksi dengan Dinas Sosial. Ada juga kerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan, BPJS Kesehatan, OSS, hingga layanan SIM,” ujar Andre.
Pada akhir tahun 2024, MPP mencatat 24.000 warga telah terlayani, dengan rata-rata 2.000 pengunjung per bulan. Memasuki semester pertama tahun 2025, angka itu melonjak drastis: 20.000 warga telah mendapat layanan hanya dalam enam bulan pertama, menunjukkan peningkatan hampir dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.
Andre menilai, keberhasilan ini tak lepas dari pendampingan dan inspirasi yang diberikan LAN RI dalam berbagai program pembelajaran ASN.
“Kami bersyukur atas insight yang diberikan LAN RI. Kami belajar untuk berpikir lebih inovatif dan mempersiapkan diri menjadi pemimpin yang lebih baik dari hari kemarin,” tuturnya.
Kunjungan Kepala LAN RI ke MPP Kupang menjadi simbol sinergi antara pusat dan daerah dalam membangun birokrasi modern — birokrasi yang bukan hanya mengurus administrasi, tetapi juga memecahkan masalah sosial dengan cara yang kreatif dan berdampak.(jrg)

Follow



















