Harga Bensin Di Sabu Raijua Kian Liar, Rp.50 Ribu per Botol

  • Whatsapp

Sabu, Seputar NTT.com – Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kabupaten Sabu Raijua kian liar. Saat ini harga bensin sudah menyentuh angka Rp.50.000 per satu botol meineral. Kelangkaan ini sangat menyulitkan masyarakat dalam melakukan aktifitas.

Hal ini dikeluhkan oleh Ketua Persatuan Mahasiswa asal Sabu Raijua (Permasa) Kupang, Pelipus Libu Heo, di SMKN Menia usai kegiatan Dialog dengan siswa di SMK tersebut, Selasa 20/8.

Dia mengatakan bahwa, kondisi tersebut sangat menyulitan dirinya dan teman-teman yang melakukan kegiatan Bhakti Ilmiah Sosial Masyarakat (BHISMA) III Permasa di Sabu.

“kegiatan Permasa berjalan tidak sesuai harapan karena bensin tidak ada”

Dia mengharapkan Disperindag dan Pihak terkait untuk tidak menutup mata dengan masalah Bensin di Sabu seakan tidak ada masalah karena kondisi seperti ini sangat mengganggu pelayanan kepada masyarakat.

“Saya menilai bahwa ini ada pembiaran dari Pihak terkait karena Mereka sendiri yang menjual Bensin, kalau terus berlanjut akan sangat mengganggu aktifitas masyarat”

Libu Heo mengisahkann bahwa bukan hanya Permasa yang mengeluhkan ini tetapi juga Kapolsek Sabu Barat, kompol Tommy Wila Huky karena kegiatan sosialisasi Narkoba yang mereka selenggarakan terpaksa dibatalkan karena dari pihak kepolisian tidak hadir karena berlasan bensin tidak ada.

“Tadi Kapolsek juga mengalami hal yang sama, seharusnya beliau hadir sebagai pemateri di kegiatan kami tapi bensin tidak ada maka tidak hadir” kesalnya.

Dia juga meminta agar pihak APMS lebih jeli lagi melihat situasi yang ada di sabu Raijua dengan mengambil langkah antisipatif sehingga ketika terjadi cuaca buruk tidak memperburuk kelangkaan BBM.

“Herannya di APMS ada pertamax yang dijual tetapi bensin tidak ada, memangnya pertamax didatangkan dari pulau mana dan bensin dari mana” ungkapnya

Sementara salah seorang PNS yang tidak mau menyebutkan namanya kepada Seputarntt mengatakan bahwa dirinya sudah beberapa hari tidak lagi mendapatkan bensin sehingga terpaksa harus numpang dengan orang lain ke kantor.(Boni)

Komentar Anda?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

1 comment