Empat Orang Dilaporkan Hilang Dalam Tragedi Tenggelamnya KM Bhakti Flotim 74

  • Whatsapp
ilustrasi Perahu tenggelam

Lembata, seputar-ntt.com – Empat orang dinyatakan hilang dalam musibah tenggelamnya KM Bhakti 74 Flotim di selat Gonzalu Larantuka pada Jumat (18/4/2014). Empat orang yang dinyatakan hilang ini berdasarkan laporan masyarakat dari Kecamatan Lewolere.

“Sesuai Laporan dari masyarakat kepada kami ada empat orang yang hilang dimana mereka juga adalah penumpang KM Bhakti Flotim 74, “kata Ketut Gede Ardhana, Kepala Kantor SAR Kelas B Kupang kepada Seputar NTT, Sabtu (19/4/2014) di Larantuka.

Ketut Gede Ardhana mengatakan, pihaknya masih terus melakukan pencarian terhadap korban yang dinyatakan hilang. Pencarian dilakukan dibantu oleh aparat Polisi dan TNI serta para nelayan setempat dibawah komando SAR Kupang.

“Jadi data yang ada pada kita saat ini adalah 7 orang dinyatakan tewas dan telah ditemukan, empat orang masih dinyatakan hilang dan 49 lainnya selamat,” paparnya.

Diberitakan sebelumnya, prosesi Samana Santa (Pekan Suci) yang dilakukan setiap tahun dalam menyambut hari raya paskah di bumi Reinha Rosari, Flores Timur tahun ini memakan korban akibat tenggelammnya perahu Bhakti 74 Flotim. Perahu ini tenggelam diselat Gonsalu Larantuka pada Jumat (18/4/2014) menewaskan tujuh orang pesiarah.

Perahu milik Gaspar Kleden warga Kecamatan Lewolere yang membawa 90 orang penumpang, tenggelam sekitar pukul 12:00 wita. Tujuh orang yang tewas dalam musibah ini masing-masing, Suster Epivani (36), Adolius Tuah Doken (7), Dede Badin (9), Mairia Nogo Werang (36), Marlyn Wangge (32), Andreas Kleden (2) dan Rudi Tukan (25).

“Saat itu perahu tiba-tiba miring saat mengambil haluan dan tiba-tiba kami sudah tenggelam. Mungkin karena nahkoda salah hitung saat ambil haluan, ” kata Jhon salah satu pesiarah yang selamat dari maut.

Menurutnya, perahu tenggelam saat mengikuti prosesi mengantar patung Tuan Meninu (Arca Yesus) lewat laut menuju Pantai Kuce di depan istana Raja Larantuka, untuk selanjutnya ditakhtakan pada Armida (pemberhentiana) Tuan Meninu di Pohon Sirih.

“Untungnya banyak perahu yang datang menolong sehingga banyak korban yang bisa diselamatkan. Memang pada saat itu arus cukup deras sehingga ada yang terseret hingga tewas,” kisahnya.

Pantauan Seputar NTT d TKP, para korban yang selamat saat inisementara menjalani perawatan di RSUD Larntuka sementara tim penyelamat masih mencari korban lain yang belum ditemukan. (Aloysius Making)

Komentar Anda?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *