Peran Penting Masker Dalam Pencegahan Penyerangan Covid-19

  • Whatsapp

Oleh : SUNARTI (2007010040)

Seputar, ntt.com – Seperti kita ketahui bersama bahwa penularan virus corona dapat melalui droplet atau percikan yang dikeluarkan pada saat kita batuk atau bicara. Penularan terjadi ketika percikan terhirup orang lain yang ada di sekitar.

Masker menjadi alat paling sederhana dalam membantu memberi perlindungan terhadap diri sendiri dan orang lain selama pandemi virus corona jenis baru (COVID-19) terjadi. Meski demikian, tak sedikit orang yang meragukan pentingnya penggunaan masker selama pandemi.

Sebuah studi terbaru yang dilakukan Mayo Clinic menyimpulkan bahwa masker memiliki peran penting dalam mencegah penularan COVID-19. Tim peneliti menjalankan serangkaian eksperimen yang melibatkan boneka untuk mensimulasikan penyebaran partikel dengan dan tanpa masker.

Para peneliti ingin mengukur seberapa efektif masker dalam memblokir aerosol dan tetesan yang dihasilkan manusia. Mereka menggunakan manekin untuk mensimulasikan bagaimana orang yang terinfeksi akan menyebarkan tetesan air saat memakai segala jenis penutup wajah, dari masker medis hingga penutup kain.

Dari sana, para peneliti melihat bagaimana manekin akan menyebarkan aliran partikel yang sama tanpa masker pelindung. Mereka juga melihat aturan jarak sosial memiliki peran yang tak kalah penting.

Penelitian menemukan bahwa semakin jauh jarak orang satu sama lain, maka semakin rendah risiko infeksi, terutama bila dikombinasikan dengan penggunaan masker. Matthew Callstrom, ketua departemen radiologi mengatakan studi menemukan ukuran paling penting untuk mengurangi risiko paparan COVID-19 adalah dengan memakai masker

“Kami menemukan bahwa masker medis sekali pakai dan masker kain dua lapis efektif dalam mengurangi transmisi tetesan. Kami tidak menemukan perbedaan antara jenis masker dalam hal seberapa baik masker memblokir partikel aerosol yang dipancarkan oleh pemakainya,” ujar Callstrom, dilansir BGR, Sabtu (28/11).

Callstrom mengatakan mekanisme penularan COVID-19 yang paling umum adalah melalui tetesan pernapasan yang lebih besar dari aerosol dan lebih mudah tersumbat dengan masker. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika (CDC) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut bahwa virus menyebar terutama melalui droplet. Kedua lembaga tersebut mengakui bahwa penularan aerosol adalah sebuah risiko.

Para peneliti merilis gambar yang membandingkan ukuran virus SARS-CoV-2 terhadap partikel 2-mikron. Ukuran ini mewakili ukuran partikel aerosol yang dapat mengandung virus corona. Studi ini juga mengukur perjalanan partikel aerosol dari sumber ke target pada jarak yang berbeda.

Para peneliti menemukan bahwa jumlah partikel berkurang dengan jarak yang lebih jauh. Temuan ini mendukung panduan CDC tentang jarak sosial yang merekomendasikan jarak enam kaki antara orang-orang.

Grafik yang dirilis menunjukkan risiko eksposur berdasarkan pemakaian masker dan jarak. Para peneliti menemukan bahwa masker membantu bahkan jika kedua subjek lebih dekat dari jarak enam kaki.

Callstrom kembali menegaskan bahwa secara objektif penelitian yang dilakukan oleh tim dari Mayo Clinic menunjukkan masker sangat penting untuk melindungi satu sama lain. Jika Anda memakai masker, Anda melindungi orang lain, demikian sebaliknya.

Oleh karenanya, masker dibuat untuk melindungi dari droplet yang di keluarkan oleh orang lain agar tidak masuk ke hidung dan mulut kita ataupun sebaliknya, agar droplet kita tidak mengenai orang lain karena kita tidak tahu kita atau lawan bicara kita yang sedang menjadi pembawa virus.

Terdapat 3 jenis masker yang disarankan kepada masyarakat agar dapat memutus penyebaran virus corona, antara lain :

1. MASKER KAIN – Sesuai dengan anjuran Kementerian Kesehatan RI, masyarakat disarankan untuk memakai masker kain ketika harus bepergian ke luar rumah
2. MASKER BEDAH – Jenis masker sekali pakai yang mudah dijumpai dan sering digunakan tenaga medis saat bertugas.

3. MASKER N95 – Masker ini diutamakan untuk digunakan untuk petugas medis yang memang kontak secara langsung dengan penderita COVID-19, misalnya dokter dan perawat yang bekerja di ruang isolasi khusus COVID-19 atau di IGD.

Masker juga dikenal dengan alat pelindung diri. Sebagai alat pelindung diri, masker dirancang untuk memberikan perlindungan kepada pemakainya dan bukan sebaliknya menjadi sarana transmisi atau penularan karena penggunaan yang salah.

Berikut adalah panduan menggunakan masker yang benar :

1. Pastikan Anda telah mencuci tangan dengan benar.
2. Jika anda menggunakan masker bedah, pastikan sisi luar adalah yang berwarna hijau dan sisi dalam yang berwarna putih.
3. Pasang tali masker dengan baik. Jika tali masker perlu diikat, ikat bagian atas terlebih dahulu, kemudian bagian bawahnya.
4. Pastikan masker menutupi hidung, mulut, dan dagu dengan sempurna. Pastikan pula bagian yang ada logamnya berada di batang hidung.
5. Lekukkan strip logam mengikuti lekukan hidung hingga tidak ada menyisakan lubang.
6. Hindari menyentuh bagian tengah masker saat menggunakan dan melepas masker.
7. Buang masker ke tempat sampah dan cuci tangan Anda hingga bersih setelah menggunakan masker.

Maka mari perbaiki cara kita dalam menggunakan masker, tetap gunakan masker dengan benar di manapun dan dalam situasi apapun kecuali saat makan masker memang harus dilepas. Termasuk disaat kita sedang berinteraksi dengan orang lain kita harus tetap menggunakan masker, Perhatikan pula dalam memakai dan membuang masker.

“Mari tetap patuhi protokol kesehatan dimanapun kita berada demi kesehatan bersama” (*)

Komentar Anda?

Related posts