Kupang, seputar-ntt.com – Mince Dea, wanita asal Rote yang berprofesi sebagai penjual kacang goreng keliling di Taman Nostalgia dengan muka sumringah membubuhkan tandatangannya pada poster menggalang 2014 tandatangan yang dilakukan Komunitas Perempuan Sehati Sesuara Untuk Jokowi-JK di Taman Nostalgia Kupang, Selasa (27/5/2014).
Saat itu Mince hanya berdiri dari jauh melihat banyak sekali perempuan yang membubuhkan tandatangan. Dia dengan malu-malu bertanya pada panitia apakah dia juga boleh membubuhkan tanda tangan ditasa poster tersebut. Panitia pun dengan senang hati memberikan sebatang spidol warna biru kepada Mince. Dengan perlahan dia melepas pikulan kacang goreng dari pundaknya lalu duduk membubuhkan tanda tangan.
Mince tidak sadar bahwa dibelakangnya ada Ketua DPD I PDIP NTT yang juga Gubernur NTT sedang memperhatikan dirinya. “eh ada pak gubernur,” katanya sambil tersipu. “Ikut tanda tangan juga ya,” sapa sang Gubernur kepada Mince. Dia hanya membalas dengan senyum tipis.
Secara spontan Frans Lebu Raya menawarkan kacang goreng milik Mince kepada awak media. “Ayo semua makan kacang goreng,”katanya sambil menarik dompet berwana hitam dari celananya dan mengambil uang Rp.150.000 kemudian memberikannya kepada Mince. “Ayo semua makan kacang,” tawar Gubenrnur.
Dalam obrolan ringannya dengan Seputar NTT, Mince mengaku jika sudah 4 tahun bekerja sebagai penjual kacang goreng keliling. Wanita yang berdomisili di Kelurahan Kayu putih kecamatan Oebobo Kota kupang ini mengatakan dia harus membanting tulang demi membantu suami untuk menghidupi anak-anak mereka. “Ini biar bisa bantu suami,” katanya.
Ditanya apakah dia mengenal Jokowi-JK, Mince mengaku kenal lewat siaran televisi. Menurutnya Jokowi yang kurus tapi murah tersenyum telah membuat dia bersama keluarga jatuh hati. “Kalau dia senyum tulus sekali, kita bisa liat dari air mukanya. Biar dia omong sepotong-sepotong tapi dia lebih banyak bekerja,”ujarnya.
Dia mengaku sudah menetapkan hati untuk memilih Jokowi-JK pada Pilpres nanti. Harapannya juga tidak muluk-muluk. “Kita rakyat keci bisa diperhatikan dengan bantuan seperti modal usaha, kalau dia jadi presiden,” katanya.
Mince, hanya salah satu dari 2014 orang yang membubuhkan tandatangan pada poster yang akan dikirim buat Jokowi-JK. yang membuat dia beda saat itu adalah semua orang berpakaian rapi sementara dia hanya bersendal jepil yang sudah sobel dengan pikulan kacang goreng di pundaknya. (joey rihi ga)
Indonesia Mengajar` Tidak Politis, dam Penggagas program pendidikan “Indonesia Mengajar”, kita menolak jika gerakan mengirim sarjana berprestasi untuk mengajar di sekolah dasar terpencil, yang dimulai sejak jaman belanda tersebut, dikaitkan dengan aktivitas politiknya sebagai kandidat calon presiden. Di negara ini memang kini jadi peserta konvensi calon presiden.
“Namun Indonesia Mengajar murni gerakan pendidikan dan tidak menjadi modal politik saya dalam sebuah analisai,” sebelum menjadi pembicara “saya mengajar Gerakan Masyarakat
Indonesia Mengajar sudah melatih hingga angkatan ketujuh. Di negeri ini sudah dikirim di Indonesia –disaring dari pendaftar program politis ini. Menurut saya, saat ini semua pihak harus memikirkan soal kualitas pendidikan, termasuk insan politik dalam pilpres.
Selain itu, saya bisa menyatakan sudah saatnya Negara ikut terlibat dalam menyelesaikan persoalan bangsa. “Jangan andalkan kebijakan sentralistis. Mengambil contoh bidang pendidikan, kesehatan, dan bidang Hukum saat ini banyak bermunculan gerakan serupa Indonesia Mengajar di daerah. Misalnya NTT Mengajar, di bandingkan dengan daerah lain.