Kupang, seputar-ntt.coGubernur Nusa Tenggara Timur Melki Laka Lena melantik jajaran Direksi dan Komisaris Bank NTT pada Kamis 13 November 2025 di Aula Fernandez Kantor Gubernur NTT.
Mereka yang dilantik antara lain Charlie Paulus sebagai Direktur Utama, Rahmat Saleh sebagai Direktur Umum dan SDM, Aloysius Geong sebagai Direktur Kredit, Heru Helbianto sebagai Direktur Dana dan Treasury. Pada kesempatan yang sama juga dilantik Donny Heatubun sebagai Komsaris Utama.
Pelantikan tersebut berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Nomor 427/KEP/KK/2025, 428/KEP/KK/2025, 429/KEP/KK/2025, 430/KEP/KK/2025, dan 431/KEP/KK/2025 tanggal 12 November 2025.
Sebelumnya, para pejabat yang dilantik ditetapkan berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa (LB) Bank NTT yang digelar di Kantor Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Rabu, 12 November 2025 kemarin.
Hadir pada kesempatan itu, Wakil Gubernur NTT Johni Asadoma, jajaran Forkompimda NTT, para bupati dan walikota se- NTT, rohaniawan, jajaran direksi dan komisaris bank NTT serta keluarga besar bank NTT, Ketua HIMPI Kota Kupang Restu Dupe dan segenap undangan lainnya.
Salah satu sosok yang disoroti dalam pelantikan ini adalah Charlie Paulus, seorang profesional, bankir dengan segudang pengalaman di level nasional. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur PT Proline Finance Indonesia sejak tahun 2023 dan pernah menjadi Presiden Direktur Bank Index.
Karir Charlie Paulus di bidang perbankan cukup panjang, sekitar 30 tahun. Ia memulai karirnya di Bank Panin dan kemudian pindah ke Bank Summa sebagai pemimpin cabang. Ia juga pernah menjadi Corporate Planner di Bank Dharmala dan Presiden Direktur Bank Danpac (J-Trust Bank, sekarang).
Beberapa jabatan penting yang pernah dipegang oleh Charlie Paulus antara lain Presiden Direktur Bank Kesawan (QNB Indonesia) dan Direktur dan Presiden Direktur Batara Finance
Hadirnya Charlie Paulus di Bank NTT dengan track recordnya diyakini menjadi babak baru dan transformasi besar menjadikan Bank NTT sebagai lembaga keuangan yang kuat, modern, dan berorientasi pada kesejahteraan rakyat NTT.
“Kita ingin Bank NTT bukan sekadar bank daerah, tetapi menjadi penggerak utama ekonomi masyarakat NTT. Setiap kebijakan yang kami ambil diarahkan untuk membawa perubahan nyata, meningkatkan efisiensi, dan memastikan keberlanjutan pertumbuhan,” ujar Charlie Paulus kepada fortuna.press usai dilantik.
Pria kalem asal Maumere ini menegaskan sejumlah fokus awal dirinya nanti adalah penanganan kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL). Baginya keberhasilan mengatasi kredit bermasalah akan menjadi fondasi penting dalam memperkuat kinerja keuangan dan meningkatkan kepercayaan publik terhadap Bank NTT.
“Kredit bermasalah itu cukup besar sekarang. Saya akan membuat tax Force khusus untuk mengatasi yang bermasalah ini,” kata dia
Selain memperbaiki kualitas kredit, Charlie juga mendorong efisiensi internal dengan menekan berbagai hal yang dianggap boros. Menurutnya, efisiensi bukan berarti pengurangan semangat kerja, tetapi penataan ulang agar setiap sumber daya digunakan tepat sasaran dan menghasilkan kinerja optimal.
“Program-program penghematan. Tapi bidang-bidang yang mana saya mau perhatikan dulu. Yang boros-boros itu harus dikurangi. Itu aja kalau diperbaiki sudah bagus,” tandasnya.
Sebagai bagian dari restrukturisasi internal, ia menyampaikan langkah strategis untuk mengurangi jumlah pegawai di bidang administrasi dan meningkatkan jumlah tenaga profesional di bidang kredit dan pemasaran.
“Sekarang itu kalau kita lihat sebaran karyawan Bank NTT itu tidak balance. Di bagian-bagian administrasi operasional terlalu banyak. Sedangkan di bisnis-bisnis center seperti di perkreditan itu kurang. Bagusnya kalau yang di bisnis itu 70 persen dan di operasional 30 persen,” beber Charlie.
Tak hanya itu, Bank NTT juga tengah mengoptimalkan penggunaan teknologi informasi (IT) dalam setiap lini kerja. Melalui sistem digital yang terintegrasi, proses pelayanan akan menjadi lebih cepat, akurat, dan efisien.
“Digitalisasi bukan pilihan, tapi keharusan. Kita sedang membangun fondasi IT yang kuat agar layanan Bank NTT bisa menjangkau semua lapisan masyarakat, termasuk yang berada di daerah terpencil,” imbuhnya.
Di sisi pengawasan, Charlie memastikan bahwa sistem pengendalian internal (internal control) akan terus diperkuat. Peningkatan sistem pengawasan ini bertujuan agar seluruh aktivitas operasional berjalan sesuai prinsip transparansi, akuntabilitas, dan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance). (jrg)

Follow



















