BI Launching NTT Padar “Peduli dan Sadar Rupiah”

  • Whatsapp

 

Kupang, seputar-ntt.com – Bank Indonesia Perwakilan NTT, melaunching NTT Peduli dan Sadar Rupiah atau NTT Padar. Kegiatan tersebut dilakukan di Gedung Keuangan Kupang pada Selasa, (30/10/2019) dan dihadiri oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) NTT, Perwakilan Kementerian Keuangan di NTT, para pelaku bisnis dan awak media.

Deputi kepala perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, Rut Eka Trisilowati menjelaskan NTT Peduli dan Sadar Rupiah” (NTT PADAR) merupakan program yang meliputi, Uang lusuh yang ada di masyarakat agar segera ditukarkan ke bank umum terdekat, sehingga nyaman bertransaksi menggunakan Uang Layak Edar.

Apabila terdapat uang rusak karena robek, terbakar atau dimakan rayap, kata Rut Eka Trisilowati, masyarakat dapat menukarkan di Bank Indonesia. Apabila pada daerah tersebut tidak terdapat Bank Indonesia, maka masyarakat dapat menukarkan di Bank Umum terdekat dengan memenuhi syarat dalam penukaran uang rusak Uang logam yang sebelumnya tidak digunakan untuk transaksi, agar segera digunakan sebagai alat pembayaran yang sah baik sebagai penjual maupun pembeli sehingga permen tidak dijadikan sebagai alat kembalian dalam bertransaksi.

“Dengan adanya publikasi yang masif melalui stasiun radio, Televisi, Sosial Media maupun dukungan dari teman-teman media, Program NTT PADAR ini dapat berhasil mencapai tujuan dan meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap uang rupiah,”harapnya.

Berdasarkan data, Rut Eka Trisilowati, jumlah uang rupiah yang dikeluarkan oleh KPW BI Provinsi NTT dan beredar di wilayah Provinsi NTT (Outflow) selama periode Januari hingga September 2019 sebesar Rp.4.5T. Sementara itu, uang lusuh yang dimusnahkan selama periode Januari s.d September 2019 sebesar Rp 2T atau meningkat 259% dibandingkan periode yang sama di tahun 2018 yaitu Rp. 1.6T.

“Tingginya data uang lusuh yang dimusnahkan menunjukan bahwa kesadaran masyarakat kita untuk menjaga Uang Rupiah masih sangat rendah bercermin pada data uang lusuh yang mencapai 45% dari jumlah uang layak edar yang telah dikeluarkan KPw Bank Indonesia Provinsi NTT pada periode yang sama
Berdasarkan Hasil survei independen yang dilakukan menunjukkan bahwa nilai kualitas uang beredar di Provinsi NTT khususnya Uang Pecahan Kecil masih dibawah standar (Skala 5s standar 7),” ungkap Rut Eka Trisilowati.

Rut Eka Trisilowati mengatakan Hal ini menunjukan bahwa masih rendahnya pemahaman masyarakat tentang bagaimana cara memperlakukan uang yang baik Selain uang lusuh, realitas lain yang yang ada dimasyarakat adalah, minimnya penggunaan uang logam dalam transaksi ekonomi atau adanya penolakan dari beberapa pedagang untuk menerima pembayaran dari masyarakat dengan dalil uang logam pecahan tertentu
tidak berlaku lagi.

“Berdasarkan kondisi tersebut diatas, diperlukan upaya yang lebih serius oleh Kantor Pewakilan Bank indonesia Provinsi NTT Program dengan Tag Line “NTT Peduli dan Sadar Rupiah” (NTT PADAR) adalah upay yang diakukan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat akan bagaimana cara memperlakukan uang dengan baik serta kepedulian masyarakat untuk menggunakan Uang Layak Edar dalam bertransaksi serta penggunaan uang logam dalam transaksi ekonomi,” kata Rut Eka Trisilowati.(joey)

Komentar Anda?

Related posts