Pertumbuhan Ekonomi NTT Lamban di Triwulan III Tahun 2018

  • Whatsapp

Kupang, seputar-ntt.com—Kondisi pertumbuhan ekonomi Provinsi NTT di Triwulan III Tahun 2018, sedikit lebih lamban dibandingkan Triwulan II. Dimana di Triwulan II Tahun 2018 sebesar 5,19 %, sedangkan untuk Triwulan III ini melamban hanya 5,14 %.

“Tetapi kalau kita melihat perkembangan tahun sebelumnya, untuk tahun 2017 itu sedikit diatas, jadi Y on Y Triwulan III Tahun 2017 tumbuh 5,00 %, sedangkan di Triwulan III Tahun 2018 sedikit meningkat 5,14 %,” tegas Kepala BPS Provinsi NTT, Maritje Pattiwaellapia saat jumpa pers di ruang rapat BPS NTT, Senin (5/11).

Sedangkan untuk Quarter to Quarter (Q to Q), jelas Maritje, terlihat terus terjadi peningkatan dari Triwulan II lke Triwulan III, tetapi Triwulan I tahun 2018 mengalami konstraksi atau -5,21 %, artinya di Triwulan I itu baru memulai tahun anggaran baru, semua sektor masih belum bergerak, dibanding Triwulan IV nanti luar biasa pengeluarannya, baik dari sisi konsumsi rumah tangga maupun pemerintah juga meningkat, jika dibanding dengan Triwulan I itu mengalami pertumbuhan yang negatif.

“Kalau kita melihat pertumbuhan PDRB tertinggi, ada pada sektor lapangan usaha konstruksi untuk Q to Q sebesar 8,78 %, diikuti jasa pendidikan sebesar 8,42 %, lalu Informasi dan komunikasi sebesar 6,89 %,” urai Maritje.

Menurutnya, di Triwulan III ini mulai terjadi belanja pemerintah untuk belanja modal dan pekerjaan-pekerjaan konstruksi, sehingga tumbuh 8,87 %, sedangkan secara Y on Y di Triwulan III terhadap tahun lalu ternyata sektor akomodasi mendominasi, tumbuh lebih besar sekitar 9,60 %. Kemudian diikuti pengadaan listrik dimana ada penambahan daya, dan untuk sektor pemerintah Triwulan III mulai terjadi proses, seperti belanja pegawai dan belanja modal.

“Kalau kita melihat struktur PDRB dari seluruh sektor ini, ternyata sektor pertanian lebih mendominasi, kalau nasional didominasi sektor industri, walaupun sektor pertanian tumbuh hanya 2,33 % secara Y on Y Triwulan III Tahun 2018 terhadap Triwulan III Tahun 2017, tetapi strukturnya cukup tinggi yakni 28,64 %. Jadi sektor ini harus digerakan, strukturnya besar tapi tumbuhnya kecil,” tandas Maritje.

Pada kesempatan tersebut, Maritje menjelaskan, pertumbuhan produksi industri barang galian bukan logam Triwulan III mengalami kenaikan sebesar 4,4 %, dibandingkan Triwulan II. Begitu juga nilai ekspor untuk Triwulan III sebesar US$ 4,6 Juta meningkat dibanding Triwulan II sebesar US$ 4,3 Juta

“Impor luar negeri untuk NTT di periode Triwulan III juga sebesar US$ 58 Juta, lebih besar dibanding Triwulan II yang hanya US$ 19,5 Juta. Kita juga tahu di Triwulan III itu dimulainya Tahun Ajaran Baru, seperti sektor pendidikan, dimana mulai orang membayar uang sekolah dan kebutuhan sekolah,” ujarnya.

Dikatakan Maritje, dengan peristiwa-peristiwa ini, Provisi NTT mengalami pertumbuhan secara Y on Y artinya Triwulan III Tahun 2018 terhadap Triwulan III Tahun 2017 sebesar 5,14 Persen, dibawah nasional yakni 5,17 Persen.

“Kalau untuk pertumbuhan ekonomi secara Q to Q, Triwulan III terhadap Triwulan II ini tumbuh sebesar 5,11 % diatas nasional yang hanya 3,09 % dengan atas dasar harga konstans Rp 16,25 Triliun dan atas dasar harga berlaku Rp 24,34 Triliun untuk Triwulan II, sedangkan untuk Triwulan III meningkat atas harga konstan Rp 17,09 Triliun dan atas harga dasar berlaku Rp 25,86 Triliun. (ira)

Komentar Anda?

Related posts