Pemkot Kupang Perkenalkan Pengembangan Aplikasi Sodamolek dan Aplikasi Si Pejuang

  • Whatsapp

Kupang, seputar-ntt.com – Pemerintah Kota Kupang memperkenalkan pengembangan Aplikasi Sodamolek dan Aplikasi Si Pejuang (Sistem Informasi Persetujuan Ruang) yang berkaitan dengan pelayanan publik kepada masyarakat Kota Kupang. Sosialisasi berlangsung di Aula Garuda Kantor Wali Kota Kupang, Selasa (6/12) disaksikan langsung oleh Penjabat Wali Kota Kupang, George M. Hadjoh, SH. Turut hadir dalam kesempatan tersebut Sekretaris Daerah Kota Kupang, Fahrensy P. Funay, SE, M.Si, Kepala Dinas Kominfo Provinsi NTT , Drs. Aba Maulaka, Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Kupang, Kepala BAPPEDA Kota Kupang, para camat, perwakilan mitra Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kupang serta insan pers.

Aplikasi Sodamolek dan Aplikasi Si Pejuang merupakan rancangan proyek perubahan dari utusan tugas Pemerintah Kota Kupang yaitu Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kota Kupang, Ignasius Repelita Lega, SH dan Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kupang, Wildrian Ronald Otta, S.STP, MM, yang dimentori oleh Sekretaris Daerah Kota Kupang. Proyek perubahan tersebut mengambil tindakan pengembangan aplikasi terkait perizinan di Kota Kupang yang dapat digunakan untuk mempermudah pelaksanaan pelayanan publik yang nantinya bisa diakses oleh masyarakat Kota Kupang.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kota Kupang, Ignasius Repelita Lega, SH, dalam penjelasannya menyampaikan pengembangan aplikasi Sodamolek dan Si Pejuang merupakan bagian dari teknologi informasi yang juga menjadi bagian dari organisasi pembelajaran yang adaptif dengan kebutuhan publik. Dasar dari proyek perubahan pengembangan kedua aplikasi tersebut merujuk pada Peraturan Presiden Nomor 95 tahun 2018 Tentang Sistem Pemerintahan Yang Berbasis Elektronik serta Perwali Nomor 22 Tahun 2021 Tentang Rencana Induk SPBE Lingkup Pemerintah Kota, yang basisnya yaitu pada integrasi tersistem dan kerja kolaboratif. Kedua inovasi tersebut diharapkan juga akan terintegrasi sehingga ke depannya akan menjadi virtual front office bagi pelayanan publik di Kota Kupang secara menyeluruh dan terintegrasi.

Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kupang, Wildrian Ronald Otta, S.STP, MM, menambahkan kehadiran Aplikasi Si Pejuang merupakan jawaban atas kesulitan masyarakat dalam pengurusan PKKPR (Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang) yang outputnya sampai pada PBG (Persetujuan Bangunan Gedung) disesuaikan dengan tata ruang yang ada di Kota Kupang. Dalam aplikasi Si Pejuang, masyarakat dapat memantau sejauh mana dokumen melewati tahapan pengusulan hingga tahap akhir proses verifikasi terkait PKKPR dan PBG yang mana dalam aplikasi tersebut melibatkan Kantor Pertanahan dan Dinas Pekerjaan Umum yang membidangi tata ruang di Kota Kupang sehingga penyesuaian tata ruang akan langsung diadaptasi oleh aplikasi.

Sedangkan tentang pengembangan aplikasi sodamolek, Andre menjelaskan berasal dari bahasa Rote yang memiliki arti ‘salam sejahtera”. Sodamolek dalam konteks transformasi budaya berkaitan dengan komitmen pemberian pelayanan dan komitmen menyejahterakan masyarakat. Sodamolek sendiri telah mencapai kompetisi inovasi pelayanan publik top 40 dan Indonesia inovation award tahun 2019. Sodamolek terbaru yang telah dikembangkan memberikan akses layanan baru yaitu untuk fitur administrasi publik, fitur untuk sistem informasi manajemen puskesmas fitur pemantauan harga pasar untuk membantu pemerintah dalam mengetahui laju inflasi yang terjadi di Kota Kupang serta fitur tambahan laporan penanganan sampah dan keamanan yang terkoneksi langsung dengan stakeholder terkait dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan, Kepolisian, serta fitur tambahan untuk Brigade Kupang Sehat dan pemadam kebakaran. Aplikasi sodamolek yang baru dikembangkan juga menyediakan fitur layanan laporan 15 menit sebelum dan sesudah berkantor, terkait dengan aktivitas pembersihan oleh seluruh pegawai pemerintah Kota Kupang yang selanjutnya semua perangkat daerah akan diberikan user untuk dapat mengakses penggunaan aplikasi pengembangan sodamolek yang baru untuk dapat melakukan penginputan.

Penjabat Walikota Kota Kupang George Melkinus Hadjoh,SH, yang turut mengikuti sosialisasi kedua aplikasi tersebut minta agar sebelum aplikasi tersebut dilaunching, harus dimulai dengan sosialisasi bahwa pemerintah akan memiliki aplikasi yang bisa menjawab berbagai macam kepentingan masyarakat yang berkaitan dengan pelayanan publik. Menurutnya sebelum melaunching pengembangan aplikasi Sodamolek dan aplikasi Si Pejuang juga perlu dilihat sejumlah hal penting yang perlu untuk menjadi perhatian terkait penggunaan dua aplikasi tersebut agar mengintegrasikan secara sistematis yaitu data inflasi, pelayanan publik, data stunting, sistem informasi kesehatan dan hal-hal penting lainnya yang menjadi masukan untuk segera diperbaiki dan integrasikan. Masukan-masukan yang didapatkan dalam sosialisasi bertujuan untuk memperkaya sistim aplikasi Sodamolek dan aplikasi Si Pejuang. Apa yang dilaksanakan hari ini masih dalam tahapan menghimpun input atau masukan sebagai bahan evaluasi, sehingga pada saat dilaunching dua aplikasi tersebut sudah bisa menjawab kebutuhan-kebutuhan walaupun tidak secara menyeluruh kebutuhan tersebut terakomodir, namun aplikasi tersebut dapat untuk membantu kebutuhan dan kepentingan masyarakat dalam peningkatan pelayanan publik tertentu pada kantor pelayanan publik milik pemerintah menjadi lebih inovatif dan efisien.

“Ini kita belum launching. Ini bagian dari upaya memperkenalkan dan juga menyampaikan informasi bahwa ke depan nanti Pemerintah Kota Kupang memiliki satu sistem yang bisa diakses oleh masyarakat Kota Kupang, dibantu oleh teman-teman mitra untuk bagaimana segala macam kebutuhan pelayanan publik, pelayanan kesehatan, pelayanan administrasi pemerintahan, kemasyarakatan dan pembangunan dapat diakses secara cepat di sini dan langsung di aplikasi ini,” ungkapnya. Menurutnya ini bagian dari proses, sehingga masukan dari pihak lain yang ada ini akan memperkaya sistem ini, lalu dibuat sedemikian rupa sehingga terhubung dengan seluruh hotel, restoran, rumah makan serta apapun yang ada hubungannya dengan pajak dan retribusi akan bisa terpantau.

Lebih lanjut dikatakan sebagai media kerja, maka pengembangan aplikasi sodamolek dan Si Pejuang masih perlu uji publik berulang-ulang. Karena untuk menjadi satu sistem aplikasi pemerintah, aplikasi harus mampu mengakomodir berbagai macam kepentingan yang dikehendaki oleh masyarakat sehingga jika diperlukan maka harus juga dilibatkan pakar informatika, pakar ekonomi supaya memberikan input dan bisa mendesain sistem tersebut, sehingga benar-benar bisa dipakai dan mampu mengikuti dinamika kebutuhan masyarakat secara terkini. George menambahkan diperlukan motivasi dan itikad baik untuk mendukung pengembangan sistem aplikasi Sodamolek dan aplikasi Si Pejuang sehingga bisa mengakomodir berbagai pekerjaan penting termasuk upaya penyelesaian masalah persampahan di berbagai lokasi di Kota Kupang, yang memungkinkan untuk bisa diakses dalam aplikasi agar cepat mendapat penangan oleh Pemerintah Kota Kupang melalui dinas terkait. (*)

Komentar Anda?

Related posts