Obor Harapan dari Pantar: RS Kelas D Pratama Wailawar Menapaki Akreditasi KARS Setelah 10 Tahun Berdiri

  • Whatsapp

Wailawar, seputar-ntt.com — Setelah sepuluh tahun hadir sebagai tumpuan kesehatan masyarakat di Pulau Pantar, Rumah Sakit Kelas D Pratama Wailawar akhirnya memasuki fase penting dalam kiprahnya. Pada 24–25 November 2025, rumah sakit kecil yang penuh dedikasi ini resmi menjalani Survey Akreditasi Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS), sebuah proses penilaian ketat yang menjadi tolok ukur mutu pelayanan kesehatan di Indonesia.

Selama dua hari penilaian, surveior KARS menelusuri setiap detail penyelenggaraan layanan, mulai dari implementasi keselamatan pasien hingga tata kelola manajemen rumah sakit. Bagi RS Wailawar, momen ini bukan sekadar audit formal, tetapi puncak dari perjalanan panjang penuh tantangan, ketekunan, dan pembelajaran. Setiap sudut ruangan memancarkan upaya keras tenaga kesehatan yang telah lama merindukan kesempatan ini.

Kepala Rumah Sakit, Randy Talilah, S.Kep., Ns., M.Kep., tidak mampu menyembunyikan rasa harunya. Ia menuturkan bagaimana selama bertahun-tahun, tim RS Wailawar harus berjuang dalam keterbatasan, namun tetap menjaga komitmen pelayanan. “Ini bukan perjalanan yang mudah,” ujarnya lirih namun penuh kebanggaan. “Tapi hari ini, kami berdiri dengan syukur. Akreditasi ini adalah bukti bahwa kerja keras tidak pernah sia-sia.”

Dalam proses akreditasi ini, RS Wailawar tidak berjalan sendirian. Dukungan dari Pemerintah Kabupaten Alor terasa begitu kuat. Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Alor, Soleman K. I. J. Kolimon, M.Ph., yang ikut mendampingi tim surveior, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi tulus kepada seluruh staf rumah sakit. Ia mengakui bahwa semangat RS Wailawar selama persiapan telah melampaui ekspektasi. “Mereka bekerja siang dan malam, sering dalam tekanan, tetapi tetap tersenyum. Itu bukti bahwa mereka melayani dengan hati,” tuturnya.

Soleman juga menegaskan bahwa pemerintah daerah berkomitmen penuh untuk terus mendukung pengembangan RS Wailawar. Tidak hanya melalui peningkatan sarana-prasarana, tetapi juga lewat penguatan kompetensi tenaga kesehatan. Dengan demikian, hadirnya layanan kesehatan berkualitas di Pulau Pantar bukan lagi mimpi, tetapi kenyataan yang terus diperjuangkan.

Di balik keberhasilan pelaksanaan akreditasi ini, ada kisah gotong royong yang menghangatkan hati. Menjelang hari penilaian, masyarakat Kecamatan Pantar bersama lintas sektor bahu-membahu membenahi lingkungan rumah sakit. Halaman dibersihkan, jalur poli dirabat ulang, dinding dicat baru, dan pos satpam didirikan. Suasana kerja sama itu mencerminkan rasa memiliki masyarakat terhadap RS Wailawar — rumah sakit yang selama ini menjadi penjaga kesehatan mereka.

Meskipun hasil resmi akreditasi belum diumumkan, optimisme telah menyelimuti seluruh keluarga besar RS Wailawar. Mereka menyadari bahwa melewati proses akreditasi dengan baik adalah kemenangan tersendiri, karena menunjukkan bahwa rumah sakit ini mampu memenuhi standar nasional meski berada di wilayah kepulauan yang penuh tantangan.

RS Kelas D Pratama Wailawar kini berdiri dalam babak baru — babak yang menandai tekad untuk terus memperbaiki mutu, memperkuat manajemen, dan memperluas jangkauan pelayanan. Dari tepian Pulau Pantar, rumah sakit ini menyalakan cahaya harapan bagi masa depan kesehatan masyarakat: sebuah bukti bahwa pengabdian, kerja sama, dan cinta kepada sesama mampu menembus segala keterbatasan.(*)

 

 

Komentar Anda?

Related posts