Kupang, seputar-ntt.com—Dengan didatangkannya alat pengemasan dari Surabaya, kini Bulog Divre Provinsi NTT sudah bisa memasarkan beras Premium dalam bentuk sachet, dengan ukuran 200 gram/sachet dipatok dengan harga Rp 2.500.
Demikian diakui Kepala Divre Bulog Provnsi NTT, Eko Pranoto usai Launching Ketersediaan Pasokan dan Stabilitas Harga (KPSH) Beras Medium Tahun 2019 di Gudang Bulok Alak, Kamia (3/1/2019).
“Beras kemasan sachet sebenarnya sudah lama, tapi kita baru memiliki mesin produksinya disini, sehingga kita produksi beras premium dengan ukuran 200 gram dengan harga Rp 2.500/sachet,” jelas Eko Pranoto.
Menurutnya, beras kemasan sachet ini merupakan ide dari Dirut Bulog, Budi Waseso agar masyarakat bisa membeli beras dengan harga murah.
“Kita sudah pasarkan sekitar 1 Ton di Kota Kupang, dengan dipasarkan ke Rumah Pangan Kita (RPK) binaan Bulog yang ada,” jelas Eko Pranoto.
Pihaknya bersyukur, karena berisi beras premium lokal baik dari Sulawesi, Nusa Tenggara Barat (NTB) maupun Jawa Timur ini banyak peminatnya. Dan mesin produksi tersebut juga bisa digunakan untuk mengemas gula seberat 1 Kg.
Pada kesempatan tersebut, Eko Pranoto juga mengemukakan bahwa untuk panen lokal, Bulog bisa menyerap beras petani hingga 1.600 Ton yang berasal dari Rote, Waingapu, Labuan Bajo, Ruteng, Ende, Bajawa dan Waikabubak.
“Tahun 2018 kita ditargetkan dapat menyerap beras petani sebanyak 4.500 Ton, tapi hanya berhasil terserap 1.600 Ton. Diharapkan tahun 2019 dapat mencapai target sebanyak 6.150 Ton, karena kami sudah berkoordinasi dengan pemerintah setempat,” harapnya. (ira)
Follow
