Wali Kota Janji Perhatikan Nasib Guru Honorer Yang Mengabdi di Kota

  • Whatsapp

Kupang, seputar-ntt.com – Walikota Kupang, Jefri Riwu Kore berjanji akan memperhatikan nasib para guru honorer yang selama ini mengabdi di sekolah-sekolah GMIT di Kota Kupang. Tidak hanya itu, Jefri juga berjanji memperhatikan nasib semua guru honorer tidak saja yang mengabdi sekolah swasta tapi juga yang mengabdi di sekolah negeri.

Hal ini disampaikan Wali Kota, Jefri Riwu Kore ketika bertatap muka dengan guru honorer GMIT dari 13 SD di Kota Kupang di SD GMIT Kuanino 2 pada Kamis, (5/10/2017).

“Guru honorer baik yang ada di GMIT atau semua sekolah swasta lain maupun yang di sekolah negeri harus bangkit untuk bersatu membangun pendidikan di kota ini. Pemerintah punya tanggungjawab besar bagi anak-anak didik untuk 20 tahun yang akan datang. Apa yang dialami oleh para honorer di GMIT tidak boleh membuat kita kalah bersaing. Kami tentu akan memperhatikan para guru honorer,” kata Jefri.

Jefri mengaku, dirinya bukan malaikat yang tahu semuanya. Untuk itu melalui tatap muka ini, dia hanya ingin tahu keluhan dari para guru GMIT, dan membuat mereka bangkit kembali dari keterpurukan selama terjadi. Untuk itu, melalui pertemuan diharapkan tidak hanya sebatas hari ini, namun dapat terus dilanjutkan untuk mengetahui apa harapan para guru honorer bisa dijawab atau tidak oleh pemerintah.

“Sejak dilantik memang saya sudah memantau sekolah-sekolah yang ada, dan saya ingin secara cepat mengangkat pendidikan kita. Kalau tidak cepat dilakukan maka anak-anak kita nanti kalah bersaing, karena tidak ditunjang dengan infrastruktur, kualitas kurikulum kita yang tidak memadai, yang harus kita perhatikan terutama peningkatan SDM,”  tegasnya.

Jefri mengatakan, bagaimana para tenaga pendidik melakukan proses belajar mengajar secara baik kepada anak didik, namun kesejahteraan mereka tidak diperhatikan. Para guru honorer kadang hanya dibayar dengan upah yang rendah dan bahkan ada yang tidak dibayar sama sekali. ” Dengan kesejahteraan yang tidak sesuai bagi tenaga pendidik, maka apa yang kita harapkan, karena kita tidak bisa memaksanya. Untuk itu pembenahan pendidikan di kota ini, juga kami lakukan pembenahan para guru honor,” ujarnya (riflan hayon)

 

 

 

 

 

 

Komentar Anda?

Related posts