Ray Fernandez: Saya Malu Kalau Orang Bilang NTT Miskin

  • Whatsapp

Maumere, seputar-ntt.com – Bupati Timor Tengah Utara (TTU), Raymundus Fernandez secara gamblang mengatakan bahwa dirinya merasa malu lantaran NTT selalu disebut sebagai daerah yang miskin. Padahal menurutnya NTT punya potensi yang besar baik itu sumber daya alam maupun sumber daya manusianya.

“Saya malu kalau ada pertemuan di Jakarta mereka sebut kita NTT ini miskin terus, kita orang dawan bilang lof tabesa ha,katait fa human, kita malu tidak bisa angkat muka. Sampai-sampai ada yang plesetkan kepanjangan NTT bilang Nanti Tuhan Tolong, nah ini yang jadi landasan saya untuk membangun daerah kita ini,” kata Bupati Ray ketika menghadiri acara Natal dan Tahun Baru bersama Keluarga Besar TTU Maumere, Kamis (5/1/2017) malam di Aula SMA Negeri 2 Maumere.

Bupati Ray menegaskan bahwa ia berusaha untuk menampik anggapan orang tersebut dengan membuat program pembangunan dan upaya kemiskinan mulai dari wilayahnya sendiri di TTU.

“Di TTU saya sudah buat beberapa gebrakan untuk mengentaskan kemiskinan dan melakukan pembangunan secara merata di segala sektor sehingga bisa diprediksi angka kemiskinan bisa turun hingga 10%,” sambung Bupati Ray.

Program yang akan dijalankan pemerintah TTU, tambah Bupati Ray, berupa pembangunan 32.046 buah rumah layak huni di setiap desa  dan peningkatan hasil pertanian di wilayah TTU.

“Di periode pertama kepemimpinan saya khususnya pada tahun keempat dengan menekan pola konsumtif masyarakat serta memberdayakan para petani dengan memperluas lahan garapan dan penggunaan bibit unggul. Puji Tuhan, hasil survey BPS menunjukkan bahwa angka kemiskinan turun menjadi 34,10%. Ini angka riil karena saya mau selesaikan persoalan bukan untuk cari popularitas. Karena itu di periode kedua ini saya akan buat hal yang sama,” papar Bupati Ray

Bupati Ray meminta dukungan seluruh masyarakat agar program pembangunan rumah layak huni dapat berjalan sesuai dengan program yang sudah disusun sehingga angka kemiskinan dapat ditekan.

Rumah yang akan dibangun, imbuh Bupati Ray, akan menghabiskan dana sekitar 600 milyar namun dibayar secara cicil antara 70-80 milyar per tahun. Rumah yang akan dibangun terdiri dari tiga kategori yakni kategori darurat akan dibantu Rp.25 juta, kategori dinding bebak diberikan Rp.17 juta dan kategori setengah tembok akan dibantu Rp.10 juta. Program ini sendiri akan dikerjakan hingga tahun 2021.

“Kenapa saya mau bangun rumah? karena rumah itu jadi ukuran dari enam variabel ukuran kemiskinan. Kita punya sapi tetapi kalau rumah dan pendidikan biasa-biasa itu sama saja. Jadi tahun ini akan dibangun 7000 rumah. Uangnya saya akan transfer langsung ke rekening mereka masing-masing. Nanti bulan April dan Mei kami sudah mulai bangun dan sistem kerja yang dipakai adalah sistem partisipatif. Kalau ini kita lakukan dengan baik maka angka kemiskinan akan turun 10%,” tegas Bupati Ray.

Sedangkan untuk sektor pertanian, Bupati Ray menjelaskan bahwa dirinya telah menjalankan program “Gerakan Cinta Petani, Menuju Pensiun Petani”. Dengan adanya program ini, papar Bupati Ray, para petani diberi dua program yakni Padat Karya Pangan dan Sari Tani sehingga para petani dapat bekerja optimal dan memperoleh hasil yang memuaskan.

“Di TTU itu banyak petani yang tidak tahu luas lahan yang diolah sehingga sulit untuk menentukan jumlah produksi per tahun. Ini yang kalau bulan November, Desember dan Januari banyak dari kita yang mengemis untuk dapat beras. Karena pengalaman itu, saya tunda pembagian jatah Raskin hingga akhir bulan Oktober sehingga masyarakat punya cadangan makanan di bulan November hingga Januari,” jelas Bupati Ray. (chs)

 

 

 

 

 

Komentar Anda?

Related posts