OJK Sebut Aset Perbankan di NTT Capai Angka 36,19 Triliun

  • Whatsapp

Ende, seputar-ntt.com – Hingga posisi data Agustus 2017, total aset seluruh perbankan di Provinsi NTT secara year-on-year (yoy) menunjukkan peningkatan sebesar 12,20% dari Rp32,26 Triliun menjadi Rp36,19 Triliun. Bank Pemerintah dalam hal ini Bank BUMN menguasai 50,04% dari total aset perbankan di Provinsi NTT. Sedangkan, bank pemerintah daerah menguasai 34,81% dari total aset perbankan di Provinsi NTT.

Kepala OJK wilayah NTT, Winter Marbun, saat menyampaikan sambutan pada kegiatan Media Ghatering dan sosialisasi bagi Wartawan media masa dengan tema “Peran OJK dalam penaganan tindakan melawan hukum disektor jasa keuanagn dan kondisi terkini industry jasa keuanagn serta pelaksanaan stress test industry perbankan” Bertempat di Hotel Grand Wisata di Ende pada Kamis, (12/10/2017).

“Dari sisi penghimpunan dana pihak ketiga di Provinsi NTT secara year-on-year (yoy) menunjukkan peningkatan sebesar 6,38% dari Rp23,44 Triliun menjadi Rp24,94 Triliun. BankPemerintah dalam hal ini Bank BUMN menguasai 52,28% dari total dana pihak ketiga perbankan di Provinsi NTT. Sedangkan, bank pemerintah daerah menguasai 36,40% dari total dana pihak ketiga perbankan di Provinsi NTT,” papar Winter.

Dia menjelaskan, Struktur dana pihak ketiga yang terdiri dari giro, tabungan, dan deposito tidak seluruhnya menunjukkan peningkatan selama 12 bulan terakhir. Hingga Agustus 2017 secara year-on-year, penghimpunan dana pihak ketiga berupa giro menurun sebesar Rp82,94 Miliar atau sebesar 1,54%. Hal tersebut berbanding terbalik dengan tabungan dan deposito yang meningkat masing-masing sebesar Rp993,71 Miliar atau 8,73% dan Rp585,95 Miliar atau 8,80%.

“Penurunan giro lebih banyak terkonsentrasi pada giro yang ada di bank pemerintah daerah. Sedangkan peningkatan tabungan banyak terkonsentrasi pada bank BUMN dan peningkatan deposito banyak terkonsentrasi pada bank pemerintah daerah,” ungkapnya.

Dari sisi penyaluran dana kata Winter Marbun, di Provinsi NTT secara year-on-year (yoy) menunjukkan peningkatan sebesar 14,08% dari Rp21,13 Triliun menjadi Rp24,11 Triliun. BankPemerintah dalam hal ini Bank BUMN menguasai 54,42% dari total kredit perbankan di Provinsi NTT. Sedangkan, bank pemerintah daerah menguasai 31,17% dari total kredit perbankan di Provinsi NTT.

“Penyaluran kredit sejauh ini masih banyak disalurkan kepada sektor konsumsi diikuti kredit modal kerja dan kredit investasi. Tiga besar sebaran kredit di Provinsi NTT adalah Kota Kupang (22,50%), Kabupaten Kupang (10,35%), dan Kabupaten Belu (6,81%). Sementara itu, kredit kepada UMKM yang telah disalurkan per Agustus 2017 mencapai Rp7,79 Triliun. Jumlah tersebut meningkat sebesar Rp867 Miliar dalam 12 bulan terakhir,” pungkas Winter. (jrg)

 

 

 

 

 

 

 

Komentar Anda?

Related posts