Ruteng, seputar-ntt.com – Orang tua dari dua bersaudara penderita ODGJ di kampung ajang desa bangka ajang kecamatan Rahong Utara butuh perhatian pemerintah dan juga orang-orang berbelas kasih.
Ditemui di rumahnya, Orang tua dua bersaudara tersebuta Herman Dandung mengutarakan keluhanya kepada media ini Kamis, (24/3/2022).
Hermanus Dandung menjelaskan, bahwa sejak bulan Juni 2021 lalu anak pertamanya Rober mulai mengalami gangguan jiwa, sejak saat itu sampai sekarang kami sekeluarga mengalami kesulitan baik ekonomi maupun kebutuhan seharian. belum keluar dari keterpurukan soal merawat anak laki-lakinya itu, muncul lagi gejala gangguan pada anak perempuanya Keris sejak bulan Desember 2021 lalu.
“Awal gejala gangguan Anak sulung saya Rober ini bulan juni 2021 lalu, sejak saat itu saya dan istri istri kesulitan baik ekonomi maupun kebutuhan seharian kami, karena hanya saya dan istri yang merawat. belum sembuh ini Rober, muncul lagi gejala gangguan pada adiknya ini Keris pada bulan Desember 2021 lalu” Keluh Hermanus
Upaya dari keluarga untuk mendapat perawatan di di Rumah perawatan ODGJ Renceng Mose sudah di lakukan, namun saat itu tidak membuahkan hasil karena kendala ekonomi. Dalam upaya itu terpaksa harapan keluarga pupus karena pihak Renceng Mose menjelaskan biaya perawatan hingga 4 juta perbulan, sehingga keluarga memutuskan kembali kekampung untuk di rawat apa adanya.
“Pernah kami berusaha antar ke Renceng Mose, tapi tidak membuahkan hasil. waktu itu kami antar, pas di sampe si Renceng Mose Rober tidak turun dari mobil, mereka lihat saja dan menjelaskan bahwa kalau di rawat di Renceng Mose biayanya 4 juta satu bulan. karena kami tidak mampu sehingga saya putuskan kembali kekampung untuk di rawat apa adanya. waktu itu Rober hanya mendaptakan obat saja dari mereka”
Lebih lanjut Hermanus menjelaskan, bahwa ditengah usaha untuk mendapatkan solusi penyembuhan anaknya Rober, muncul lagi gejala gangguan jiwa pada anak perempuanya Keris. Anak perempuanya itu seringa jalan tidak tau arah dan merontak, sehingga keluarga memutuskan untuk keduanya itu di pasung. Saat ini kami hanya bisa berharap agar kiranya pemerintah dan orang-orang berbelas kasih bisa perhatikan kondisi kedua anak saya ini.
“Saya dan Mamanya masih usaha cari solusi untuk sembuh ini Rober, muncul lagi ganguan jiwa pada anak perempuan saya ini. Keris ini sering jalan tidak tau arah dan merontak, sehingga saya dan Mamanya memutuskan untuk keduanya di pasung, karena kami kewalahan menjag keduanya. Saya hanya bisa berharap agar kiranya pemerintah dan orang-orang yang berbelas kasih bisa perhatikan kondisi kedua anak saya ini”
Sementara itu, Pendamping ODGJ lingkup wilaya kerja UPTD Puskesmas Wangko Robertus Barung menjelaskan, bahwa pelayanan dari pihak kesehatan UPTD Puskesmas Wangko dalam menangani kedua ODGJ selama ini cukup rutin. dalam pelayanan selama ini dari Puskesmas wangko menurut Robertus hanya bisa memberikan obat-obatan dan atensi terhadap keluaga serta pasien.
“Pelayanan dari pihak kesehatan UPTD Puskesmas Wangko dalam menangani kedua ODGJ ini cukup rutin. pelayanan kami selama ini hanya bisa memberikan obat-obatan dan atensi penguatan terhadap keluarga serta pasien” Cetus Robertus
Secara terpisah, ditemui di ruang kerjanya kepala desa Bangka Ajang Hendrikus Ndak, S. Sos menjelaskan, bahwa sudah ada upaya dari pemerintah desa selama ini, pemerintah desa telah komunikasi ke dinas sosial kabupaten manggarai. Pemerintah desa Bangka ajang akan tetap berusaha dan bahkan kami sudah agendakan untuk layangkan surat resmi ke dinas sosial Kabupaten Manggarai kedepanya ini.
“Kami lakukan komunikasi ke dinas sosial Kabupaten Manggarai selama ini. kami akan tetap berusaha dan bahkan kami sudah agendakan untuk layangkan surat secara resmi ke dinas sosial Kabupaten Manggarai kedepanya ini”. Imbuhnya. (*)