Waijelu, seputar-ntt.com – Calon Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat menegaskan, pemerintah NTT harus melakukan rekayasa pendidikan untuk menyiapkan SDM yang handal sehingga anak-anak NTT memiliki masa depan yang Gemilang. Tanpa desain pendidikan yang baik maka mustahil NTT akan mengalami kebangkitan yang luar biasa baik dari bidang ilmu pengetahuan maupun pembangunan lainnya.
“Rata-rata anak NTT yang berhasil diluar bukan karena desain keinginan politik dalam mendesain pendidikan untuk masa depan anak-anak, tapi karna keinginan dan bertumbuhnya keluarga masing-masing maka anak-anak yang sukses itu bertumbuh sendiri-sendiri. Ibarat pada musim hujan ada jamur yang tumbuh dimana-mana. Ada jamur yang baik dan bisa dimakan ada yang beracun dan tidak bisa dimakan. Itulah ibarat pendidikan di NTT seperti jamur tadi, yang baik dipakai dan yang beracun dibuang,” kata Viktor Bungtilu Laiskodat dalam orasi politiknya di Desa Paranda, Kacamaran Waijelu, Kabupaten Sumba Timur, Selasa (6/3/2018).
Viktor Laiskodat mengakui, dirinya belum pernah melihat pemerintah di NTT mendesain pendidikannya untuk menjawab tantangan masa depan. Jika pendidikan saja tidak mampu didesain dan siapkan secara baik maka jangan pernah bermimpi NTT menjadi provinsi terbaik nomor 5 di Indonesia. Tamatan-tamatan dari NTT kalau diuji selalu kalah saing. Sarjana yang ada hanya memburu ijasah dan sertifikat bukan ilmu.
“Ini tantangan bagi pemerintah NTT kedepan. Ini juga menjadi tantangan bagi bupati-bupati dan walikota yang ada di NTT bagaimana mendesain rekayasa pendidikan supaya mampu menjawab tantangan-tantangan masa depan. Kalau rekayasa pendidikan itu tidak dilakukan maka mau gubernur ganti gubernur 50 kali juga tetap tidak akan ada kebangkitan SDM di NTT. Minat baca anak-anak di NTT sangat rendah. Supaya anak cerdas maka standar minimal harus membaca 2 jam sehari,” ungkap Viktor.
Viktor Laiskodat menegaskan, dia bertarung di Pilgub NTT untuk menyiapkan masa depan bagi generasi NTT kedepan. Sebuah generasi yang mampu menghadapi masa depan harus dipersiapkan dengan baik melalui pendidikan dan ketrampilan.
“Saya datang bertarung di Pilgub di NTT untuk mempersiapkan fondasi masa depan bagi anak-anak NTT melalui pendidikan dan ketrampilan. Jika kita tidak mempersiapkan masa depan anak-anak kita maka mereka akan tergilas oleh laju zaman,” kata Viktor.
Pemimpin kata Viktor Laiskodat, harus mampu menggerakkan semua potensi. Syarat bagi seorang pemimpin dalam membangun sebuah daerah maka harus cerdas. Pemimpin harus mampu menyiapkan sumberdaya manusia sehingga generasi penerus memiliki masa depan yang baik. Tidak mungkin sebuah daerah mengalami kemajuan jika tidak ditunjang dengan sumberdaya manusia yang mumpuni.
“Untuk itu maka pemimpin harus bekerja bagaimana menyiapkan buku dan perpustakaan yang memadai bagi anak-anak. Biasakan anak-anak untuk baca 2 jam sehari. Jika itu tidak dilakukan maka spirit kebangkitan yang kita bicara selama ini hanya dibangun diatas pasir yang rapuh dan tidak kokoh. Guru harus disiapkan dengan baik supaya bisa mentranfer semua ilmu dan juga karakter yang harus dimiliki oleh seorang anak” kata Viktor Laiskodat.
Viktor menegaskan, dirinya bersama Josef Nae Soi membutuhkan otoritas dari rakyat untuk memenuhi mimpi kebangkitan NTT menuju sejahtera. “Kami butuh otoritas bukan jabatan. Kami mau supaya masyarakat NTT tidak takut berhadapan dengan masyarakat dari daerah lain karena kita sejajar dari segi kesejahteraan dan ilmu pengetahuan dan ketrampilan. Pemimpin harus mampu menarik rakyat dari kegelapan menuju sejahtera, menarik rakyat dari kemiskinan menuju sejahtera,” tegas Viktor. (joey rihi ga)