Kupang, seputar-ntt.com — Penjabat Wali Kota Kupang, George Hadjo ajak Politehnik Negeri Kupang untuk berkolaborasi budaya, pada kegiatan Pameran Pembangunan jelang HUT Kemerdekaan RI.
Ajakan tersebut disampaikan George saat menghadiri kegiatan Pentas Budaya “Back to 90” yang digelar mahasiswa Poltek Negeri Kupang, Selasa (20/6/2023).
“Kita perlu buat pameran pembangunan, dengan kolaborasi budaya NTT dari masa ke masa, saya minta betul-betul didesain sebaik mungkin untuk kita tunjukan kepada Indonesia, bahwa kita hebat dan sangat kaya dengan budaya,” tegas George.
George mengingatkan kembali, bahwa menjelang 17 Agustus nanti, harus buat pameran pembangunan kolaborasi dengan pentas budaya, yang akan digerakkan oleh mahasiswa Poltek Negeri Kupang.
“Habis acara ini, langsung merapat ke Dinas Pariwisata Kota Kupang, mulai bahas rencana kolaborasinya,” ujar George.
Menurut George, Poltek sebagai Perguruan Tinggi yang memiliki Jurusan Pariwisata, harus menjadi penggerak pariwisata NTT, karena sejak tahun 2018 Gubernur NTT, Viktor Laiskodat telah menetapkan pariwisata sebagai Prime Mover atau motor penggerak seluruh sektor yang ada, karena dia mampu mendorong dan menarik seluruh gerbong pembangunan.
“Budaya memiliki peran penting sebesar 60 Persen dalam dunia pariwisata, kekayaan alam 30 Persen, sedangkan 10 Persennya merupakan ruang kepada kita untuk melengkapi, membuatnya menjadi sempurna,” papar George.
Diakuinya, mahasiswa harua terus didorong dengan diberikan kebebasan untuk berimprovisasi, memotivasi diri dan menemukan cara-cara baru mempromosikan budaya dan alam yang luar biasa menjadi satu mata pencarian atau bentuk pekerjaan, yang bisa menjadi berkat bagi sesama.
“Kita hidup bukan hanya untuk diri, tetapi juga untuk sesama dan alam sebagai bentuk tanggung jawab, terhadap kepercayaan yang Tuhan izinkan untuk kita hadir atau berada,” pungkasnya.
Sebelumnya, Wakil Direktur (Wadir) II Poltek Negeri Kupang, Donny Junias mengungkapkan, tema Back to 90 lebih banyak untuk bernostalgia.
“Pembelajaran program mahasiswa merdeka yang diterapkan disini, salah satunya adalah kreativitas mahasiswa, tidak semata-mata lagi hanya mendengar apa yang disampaikan dosen, tetapi mahasiswa mulai kreatif, yang akhirnya juga untuk mahasiswa itu sendiri,” ungkap Donny.
Menurut Donny, kegiatan yang digelar ini bentuk dari Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE), sehingga kedepan diharapkan dapat dibuat dengan skala cukup besar.
“Kegiatan budaya ini juga bagian mengembangkan kompetensi dan bakat. Sehingga harus memiliki keunggulan kompetensi dan kompetitif, paling tidak menunjang apa yang dimiliki ke depan, yaitu bisa berkompetisi dan juga yang pasti memiliki kompetensi,” jelasnya.
Kegiatan seni budaya Back To 90 tersebut, mengambil tema “Mari Katong Angkat Budaya 90’S Dengan Bernostalgia”, dengan lomba peragaan busana era 90-an, dance tradisional dan stand up comedy. (joey)