Kupang, seputar-ntt.com – Ditengah Pandemi Covid-19, Swiss Belinn Kristal Kupang tetap mengutamakan , Healthy, Safety, dan Hygiene (HSH) sesuai instruksi dari Swiss-Belinn Hotel International dan pemerintah. Baik fasilitas maupun dalam pelayanannya.
Disamping itu, pihak manajemen membuat beberapa terobosan untuk bisa bertahan, dengan membaca analisis yang ada, seperti kekhawatiran masyarakat untuk bisa aman menginap di Swiss Belinn Kristal Kupang ini.
“Kekhawatiran masyarakat biasanya berkaitan dengan aspek HSH tersebut, untuk itu kami memutuskan untuk mengutamakan segi HSH dengan menerapkan 10 komitmen bersama Swiss-Belhotel International. Sehingga tamu merasa aman dan nyaman saat menginap,” tandas General manager Swiss-Belinn Kristal Kupang, Aldi Risanto melalui Executive Secretary and Marketing Communication, Bernadeth Helena Ayuningrum.
Pihaknya juga menggelar promo-promo, seperti Delivery Food dengan protokol kesehatan, dan Promo Kamar Staycation yang murah, tapi menjamin keamanan dan kenyamanan.
Menurut Helena Ayuningrum, pandemi Covid-19 ini, awalnya sangat sangat berdampak terhadap hunian kamar di Swiss-Belinn Kristal Kupang, tamu dari luar persentasenya berkurang dari yang sebelumnya sekitar 60 Persen dari jumlah kamar, tinggal 3 Persen saja.
“Ketika Pandemi Covid-19 merambah ke Kota Kupang pada Maret 2020 lalu, dari 135 kamar, yang terisi hanya 5-10 Persen saja, padahal saat kondisi normal bisa mencapai 65 Persen,” ungkap Helena.
Dengan adanya penurunan jumlah tamu tersebut, lanjut Helena, tentunya berimbas pada pemasukan hotel. Dan manajemen hotel memutuskan untuk menutup sementara operasional Hotel Bintang Tiga tersebut selama bulan Mei 2020.
“Penutup sementara ini juga, untuk menghindari terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karyawan. Dan selama satu bulan recovery itu, kita juga memperbaharui Standar Operasional Prosedur (SOP) HSH Protocols dari Swiss-Belhotel International yang baru,” tandas Helena.
Pihaknya memberi apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh Karyawan Swiss Belinn Kristal Kupang, atas loyalitas yang mereka tunjukkan.
“Kami merasa bersyukur memiliki karyawan yang sangat loyal, walaupun mereka tidak digaji dengan status Unpaid Leave, tapi mau bersama-sama menjaga hotel secara sukarela,” tegas Helena.
Dimana setiap hari Sabtu selama hotel tidak beroprasi seluruh staff kerja bakti membersihkan Hotel, karena staff tahu Swiss-Belinn Kristal Kupang merupakan tempat kerjanya, sehingga harus dijaga.
Untuk menunjang ekonomi mereka selama hotel ditutup, ujar Helena, para karyawan sangat kreatif, mereka mencari sumber mata pencaharian yang lain untuk keluarganya, seperti berjualan, bertani dan bergabung dengan Grab.
“Aktivitas penutupan Hotel sangat berdampak pada segi finansial untuk kami para staff, tapi secara kreativitas kami sudah tunjukan itu, apa yang bisa dimanfaat, mereka kerjakan,” papar Helena.
Dan kini Helena serta seluruh Staff dan karyawan yang ada di Swiss-Belinn Kristal Kupang sudah bisa sedikit tersenyum, setelah kondisinya berangsur normal. Dimana hunian kamar sudah alami peningkatan walaupun masih sangat kecil peningatannya, dan sudah ada event-event dari pemerintah maupun swasta.
“Kondisi masih meraba-raba kedepannya, tapi menuju kearah yang lebih baik. Manajemen sendiri sudah buat Plan A, Plan B dan Plan C untuk mempertahankan keberlangsungan bisnis ini agar tidak mati,” kata Helena.
Pada kesempatan tersebut, Helena mengharapkan agar dengan Pendemi Covid-19 yang tidak akan hilang dengan cepat ini, pemerintah tidak hanya memberikan solusi dan kerjasama untuk dunia pariwisata dan perhotelan sendiri.
“Jujur, sektor ekonomi dunia pariwisata dan perhotelan yang sangat terdampak Covid-19 ini, sehingga kita berharap ada solusi dan program yang jelas dari pemerintah, untuk bisa kembali normal lagi,” pungkas Helena (Advetorial/Kerjasama Swiss-Belinn Kristal Kupang dengan Seputar NTT.com)