Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat melanjutkan kunjungan kerjanya di Kabupaten Manggarai, Senin (18/4/2022). Mengawali kunjungan di Manggarai, Gubernur didampingi Bupati Manggarai, Herybertus G.L. Nabit dan Wakil Bupati Manggarai, Heribertus Ngabut, Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho, bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) setda Provinsi NTT dan Kabupaten Manggarai mengunjungi Pasar Inpres Ruteng.
Di dalam pasar, Gubernur melakukan pengecekan aneka barang jualan dan berdialog dengan para pedagang. Selanjutnya satu persatu barang dagangan itu dibeli Gubernur menggunakan alat pembayaran digital QRIS Bank NTT.
Terpantau, hampir seluruh pedagang Pasar Inpres Ruteng telah menggunakan QRIS Bank NTT. Usai melakukan peninjauan, Gubernur meminta Bupati Manggarai agar mendorong semua ASN untuk berbelanja menggunakan aplikasi QRIS Bank NTT. “Pak Bupati mulai dorong masyarakat terutama ASN agar menggunakan QRIS Bank NTT,” tandas Gubernur.
Menurut Laiskodat, model pembangunan saat ini seluruhnya mengarah kepada transaksi elektronik. Pelan-pelan pembayaran tunai itu tidak lagi menjadi model pembayaran.
“Kita terus mendorong agar ada percepatan-percepatan ekonomi masyarakat atau pedagang di pasar tidak perlu menunggu orang datang ke pasar tapi bisa melakukan pemesanan menggunakan aplikasi,” sebut Laiskodat.
Diakui Laiskodat banyak barang dagangan di pasar masih berasal dari luar NTT. Hal itu menurutnya, belum ada keseriusan pemerintah untuk mendorong pertanian menjadi bagian leading sektor yang harus dikerjakan.
“Jadi masuk di pasar itu untuk mengecek, produk-produk apa saja yang bisa kita kerjakan di dalam negeri atau di dalam NTT tapi saat ini masih kita datangkan dari luar supaya dapat dilakukan langkah antisipasi ke depan,” tegas mantan ketua Fraksi NasDem DPR RI ini.
Lebih lanjut terkait kelangkaan minyak goreng dan harga yang masih tinggi, Laiskodat mengatakan, setelah usai melakukan kunjungan kerja akan dibuat Peraturan Gubernur untuk tidak menjual kelapa-kelapa di NTT ke luar.
“Kita sedang menyiapkan pergub agar kelapa-kelapa di NTT tidak di jual ke luar. Tapi kita akan menyiapkan kompditi kelapa kita menjadi bahan jadi, minyak kelapa dan ampasnya bisa digunakan untuk pakan ternak dan lainnya,” pungkas Gubernur Laiskodat. (***)