Dinkes Lembata Janji Ganti Dana “Patungan” Petugas Gizi

  • Whatsapp

Lewoleba, seputar-ntt.com – Menanggapi berita yang diturunkan media ini, Selasa (19/4/2016) terkait dengan tidak tersedianya anggaran penanganan balita gizi buruk dari kasus yang dialami bocah Aisa Malik di Puskesmas Wairiang, kecamatan Buyasuri, Kabupaten Lembata, pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata angkat bicara.

Maria Peni Duli S.St, Kepala Bidang Kesehatan Keluarga, kepada media ini, Senin (25/4/2016) menjelaskan, Dana Pemberian Makanan Tambahan (PMT) di Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata dianggarakan pada triwulan III sehingga belum dicairkan. Namun menurut Maria, meski dana PMT belum cair, mestinya pihak Puskesmas Wairiang bisa mensiasati dengan menggunakan Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) untuk menangani balita Gizi Buruk di Puskesmas tersebut.

Sementara terkait dengan dana hasil “patungan” para petugas gizi di puskesmas Wairiang yang mengocek saku pribadi untuk PMT terhadap balita Aisa, dijelaskan setelah dana PMT yang dianggarkan triwulan III ini dicairkan, akan diganti seluruh biaya pribadi yang dikeluarkan para petugas gizi tersebut.

“Dananya ada tapi belum realisasi. Dan kita akan cek, kalau benar para petugas gizi di Puskesmas Wairiang selama ini menangani balita gizi buruk dengan patungan maka setelah dana ini cair, kita gantikan”, ujar Maria.

Selain itu, khusus terhadap penanganan terhadap Aisa Malik, Maria menganjurkan kepada Puskesmas Wairiang untuk melakukan pemeriksaan Lab terlebih dahulu. Hal ini menurut Maria, agar dari diagnosa dokter dapat diketahui apakah Aisa murni harus diberikan PMT atau ada penyakit lain yang membutuhkan penanganan yang lebih tepat. Maria menjelaskan, penyebab gizi buruk sangat kompleks, tidak hanya faktor asupan gizi tetapi bisa saja ada masalah lain dalam keluarga.

Dalam pemberitaan sebelumnya, beberapa petugas Gizi di Puskesmas Wairiang, Desa Umaleu, Kecamatan Buyasuri Kabupaten Lembata, merawat balita penderita gizi buruk bernama Aisa Malik dengan mengocek saku pribadi. Hal ini dilakukan karena alasan ketidaktersediaan anggaran untuk menangani bocah 3 tahun yang hanya memiliki berat badan 5,7 kg itu. Hari ini (25/04), genap 13 hari Aisa dirawat di Puskesmas tersebut. (broin tolok)

foto : Maria Peni Duli, Kabid Kesehatan Keluarga, Dinas Kesehatan kabupaten Lembata.


Komentar Anda?

Related posts