Kupang, seputar-ntt.com–Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sebagai garis terdepan, dalam mengurangi kefatalan resiko bencana. Sehingga dapat meminimalisasi dan memitigasi resiko bencana.
Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soo saat membuka kegiatan Rapat Penguatan Kelembagaan BPBD Provinsi NTT, di Hotel Neo Kupang, Senin (6/5/2019).
Menurut Neta Soi, untuk mewujudkan itu, maka dalam bekerja bukan hanya menggunakan otak, tetapi juga harus dengan hati.
“Pekerjaan ini luar biasa, karena mampu menyelamatkan jiwa manusia dan harta benda serta lingkungan. Harus selalu siaga untuk melayani, sesuai tugas yang diberikan,” tambah Nae Soi.
Untuk itu, kata Nae Soi, sangat diperlukan kader yang siap, tangguh dan tahan uji. Disamping itu memiliki kemampuan tanggap darurat, bertindak tepat menyalurkan bantuan-bantuan, sehingga dapat dilanjutkan dengan tahap rehabilitasi dan rekonstruksi pada sasaran.
“Dengan rakatyini akan terbangun koordinasi dan diskusi, yang dapat menghasilkan substansi maksimal, hingga adanya rencana aksi yang berkontribusi bagi masyarakat NTT,” harap Nae Soi.
Sebelumnya, Ketua Panitia, Amrosius Kado dalam laporannya mengatakan, kegiatan ini digelar selama dua hari yakni 6-7 Mei 2019, dengan 100 peserta berasal dari BPBD Provinsi, BPBD Kabupaten/Kota se-NTT, Lembaga Mitra Pembangunan dan Lembaga Agama.
“Rapat ini digelar untuk membangun sinergitas perencanaan program kegiatan, manajemen penanggulangan bencana secara terpadu, adanya sinkronisasi perencanaan dan pelaksanaan kegiatan di tingkat provinsi hingga kabupaten/kota se-Provinsi NTT,” jelas Amrosius. (ira)