PT NRI dari Sabu Raijua Bersaing dengan Bank NTT di Ajang Paritrana Award

  • Whatsapp

Kupang, seputar-ntt.com – Walaupun usia PT. Nataga Raihawu Industri (NRI) baru seumur jagung, namun komitmennya dalam memproteksi para pekerja tidak kalah dengan perusahaanlain yang telah malang melintang di dunia usaha. Dalam memeperebutkan Paritrana Award PT Nataga Raihawu Industri bersaing dengan Bank NTT, sebuah perusahaan milik Pemda NTT yang telah lama melayani masyarakat NTT lewat lewat lembaga keuangan.

Paritrana Award adalah penghargaan tahunan dari pemerintah yang diinisiasi oleh Kementerian Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) bersama BPJS Ketenagakerjaan, didukung oleh Kementerian Ketenagakerjaan dan Kementerian Dalam Negeri. Penghargaan ini bertujuan untuk mendorong terwujudnya cakupan keseluruhan (universal coverage) perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan di Indonesia.

PT Nataga Raihawu Industri adalah satu-satunya perusahaan di NTT yang baru masuk dalam radar Paritrana Award bersaing dengan perusahan lain seperi Bank NTT dan Lembaga lain yang masuk dalam kriteria untuk mendapatkan Piratrana Award

Paritrana Award adalah penghargaan tahunan dari pemerintah yang diinisiasi oleh Kementerian Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) bersama BPJS Ketenagakerjaan, didukung oleh Kementerian Ketenagakerjaan dan Kementerian Dalam Negeri. Penghargaan ini bertujuan untuk mendorong terwujudnya cakupan keseluruhan (universal coverage) perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan di Indonesia.

“Kami dari PT Nataga Raihawu Industri diundang untuk diwawancarai di Kupang. mereka bertanya terkait banyak hal terutama yang terkait dengan jaminan bagi para tenaga kerja yang saat ini bekerja di tambak garam,” kata pengarah dan penasehat PT. Nataga Raihawu Industri, Marthen Dira Tome di Kupang, usai wawancara Paritrana Award Tingkat Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2025, yang digelar di Hotel Harper Kupang, Rabu (25/6/2025).

Marthen Dira Tome menjelaskan para pekerja di PT. Nataga Raihawu Industri sebanyak 420 orang memperoleh beberapa jaminan yakni, Kaminan Kesehatan, Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Pensiun atau Hari Tua dan Jaminan duka wafat atau bantuan bagi pekerja yang meninggal dunia. Semua jaminan itu diberikan kepada pekerja sebagai wujud tanggungjawab penuh Perusahaan bagi para pekerja yang juga masyarakat Sabu Raijua.

“Jadi bukan hanya BPJS ketenagakerjaan yang kita urus bagi mereka ada banyak jaminan lain yang kita berikan bagi pekerja. PT. NRI ini bukan juga perusahaan yang banyak uang atau kaya tapi kita berupaya memberikan yang terbaik bagi pekerja. Mereka semua adalah orang Sabu Raijua yang tidak saja butuh kerja tapi juga butuh pertolongan dan jaminan sehingga kita berupaya sebaik mungkin memberikan mereka jaminan dalam bekerja,” ujar Bupati Sabu Raijua dua periode itu.

Marthen Dira Tome lebih jauh mengatakan, PT. Nataga Raihawu Industri juga akan memproteksi para sopir, konjak dan buruh dengan jaminan BPJS Ketenagakerjaan bagi mereka yang Bukan Penerima Upah (BPU). Hal ini dilakukan sebagai komitmen bahwa, setiap mereka yang bersinggungan dengan PT. Nataga Raijua pasti akan merasakan hangatnya cinta kasih dari perusahaan pertama yang telah mempekerjakan ratusan orang di Sabu Raijua itu.

“Kedepan kita akan proteksi para sopir, konjak dan buruh lewat BPU BPJS Ketenagakerjaan. Ini kita pake dana CSR kita untuk mrelindungi mereka. Selama ini CSR kita salurkan untuk bantu petani dengan membangun embung kecil. Sudah ada 6 buah embung yang kita bangun untuk petani lewat CSR,” papar Marthen Dira Tome

Sementara Kepala Subdivisi Edukasi, Promosi, dan Monitoring Evaluasi Produk Dana Jasa Kantor Pusat Bank NTT, Alberth Nixon Bria memaparkan peran strategis Bank NTT dalam mendorong perluasan kepesertaan jaminan sosial ketenagakerjaan, khususnya di kalangan pekerja rentan dan sektor informal.

“Bank NTT mendukung penuh program BPJS Ketenagakerjaan sebagai bagian dari komitmen kami terhadap perlindungan sosial. Kami telah menjalin kerja sama erat dengan BPJS Ketenagakerjaan untuk mengakuisisi peserta dari kalangan agen, pelaku UMKM binaan, hingga masyarakat rentan di seluruh wilayah NTT,” ungkap Adhy seperti dilansir independennews.

Hingga akhir 2024, Bank NTT mencatatkan 2.061 karyawan aktif sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan. Sejak tahun 2020, total iuran yang telah dibayarkan Bank NTT mencapai Rp20,4 miliar, yang mencakup program Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), dan Jaminan Pensiun (JP).

“Kami berkomitmen agar angka kepesertaan ini tidak stagnan, bahkan harus terus meningkat. Target kami adalah naik kelas, dari level provinsi menuju persaingan di tingkat nasional,” tegasnya optimis. (sntt/inc)

Komentar Anda?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *