Penumpang ASDP Meningkat 10 Persen

  • Whatsapp

Kupang, seputar-ntt.com–Jumlah penumpang kapal saat Natal dan Tahun Baru lalu mengalami peningkatan 10-15 Persen, dibandingkan tahun sebelumnya.

Hal ini diakui General Manager PT. Angkutan Sungai, Danau, dan Penyerangan Ferry (ASDP) Persero Cabang Kupang, Burhan Zahim di ruang kerjanya, Senin (15/1).

“Kenaikan ini 10 -15 persen, ini beda dengan tahun lalu, karena setiap tahun kita diperhadapkan dengan kondisi cuaca,” ujar Burhan Zahim.

Menurutnya, kalau tahun 2016 operasional kapal dari tanggal ‘H’ minus 7 sampai dengan hari ‘H’ operasi hanya tiga hari, sedangkan tahun 2017 operasinya sampai 5 hari.

“Jadi kenaikannya bukan karena volume muatan, tapi operasional kapalnya lebih lama dibandingkan tahun sebelumnya,” ujar Burhan Zahim.

Disinggung tentang kerugian yang dialami ASDP dengan kondisi alam yang ada saat ini, dijelaskan Burhan Zahim, bahwa dari pengalaman selama ini setiap tahun rata-rata terjadi pada semester pertama, dimana operasinya tidak maksimal dibandingkan semester dua.

“Kalau kami akumulasi setiap tahun itu, kerugian bisa mencapai Rp 15 miliar untuk kondisi cuaca yang tidak mendukung,” aku Burhan Zahim.

Dikatakan Burhan Zahim, pihaknya selalu berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kupang, dimana setiap hari BMKG memberikan laporan cuaca, dan setiap saat  ASDP meng-update lalu mencocokan dengan alur-alur pelayaran yang harus dilayani operasi kapal.

“Seperti hari ini, cuaca cukup ekstrim untuk perjalanan jauh seperti ke Sabu, tapi kalau ke Rote masih bisa sedikit disiasati oleh nakhoda. Kalau dalam perjalanan dihadapkan pada kondisi yang tidak bersahabat dan mereka tidak bisa melanjutkan, maka harus balik ke pelabuhan,” ujar Burhan Zahim.

Menurutnya lagi, kalau soal alam sebenarnya bukan dihindari tapi disiasati, sambil terus berkomunikasi dan koordinasi serta melakukan evaluasi, supaya dengan kondisi cuaca seperti ini kapal masih tetap bisa operasi, upaya-upaya yang perlu dilakukan yakni pengembangan dermaga dan pengadaan kapal yang lebih besar.

“Untuk mewujudkan upaya-upaya tersebut, tidak seperti membalik telapak tangan, tapi perlu dimulai evaluasi, koordinasi kira-kira kapan bisa dilaksanakan,” tandasnya.

Burhan Zahim mengaku sudah melakukan komunikasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi NTT dan UPTD terkait, dalam membangun pelabuhan layak disandari kapal yang lebih besar, kemudian mengevaluasi kapal yang bisa beroperasi walaupun kondisi cuaca ekstrim yang terjadi setiap tahun.

“Karena kapal feri saja bisa jalan, maka kedepan kita harus memikirkan solusi mulai dari sekarang,” tegasnya. (ira)

Komentar Anda?

Related posts