Kupang, seputar-ntt.com – Air mata menggantung di pelupuk Melianus Kore Nawa dan saat dirinya menerima kunci rumah layak huni yang dibangun oleh Kaum Bapak Jemaat Bait El Nunhila pada Minggu, (3/8/2025). Melianus Kore Nawa adalah jemaat Gereja Bait El Nunhila yang mendapatkan prioritas program Perumahan Layak Huni atau Perumlani.
“Jadikan rumah ini rumah doa bagi keluarga. Doakan setiap pergumulan yang dihadapi. Doakan juga pergumulan gereja dan kaum bapak yang telah bekerja keras sehingga hari ini kita menyaksikan kasih Tuhan bagi keluarga bapak Anus Nawa,” kata Ketua Majelis Jemaat Bait El Nunhila, Allu L.P. Riwu Kaho.
Program Perumahan Layak Huni yang dilaksanakan oleh kaum bapak Jemaat Bait El Nunhila kata pendeta Allu Riwu Kaho, berangkat dari keinginan semua jemaat untuk membantu keluarga yang masih hidup di rumah yang dinilai tidak layak. Setiap tahun Badan Pengurus Kaum Bapak memprogramkan kegiatan membangun rumah layak huni dan didukung oleh semua jemaat.
“Rumah ini adalah simbol dari kasih, gotong-royong dan kebersamaan anggota dari satu tubuh. Setiap hal baik akan selalu diberkati oleh Tuhan dan rumah yang baru dibangun ini adalah simbol kasih yang akan menjadi kesaksian iman bagi kita semua. Karena itu marilah kita terus berkarya sambil berpegangan tangan satu dengan yang lainnya sehingga Tuhan hadir dalam setiap pergumulan yang kita hadapi,” ujar Pendeta Allu Riwu kaho.
Ketua Badan Pengurus Kaum Bapak Jemaat Bait El Nunhila, Alfred Djami Wila, pada kesempatan yang sama mengatakan, ada banyak lika-liku yang dihadapi oleh kaum bapak dalam menjalankan programnya. Tapi setiap kesulitan yang dihadapi bisa dilewati bersama dengan jemaat sehingga apa yang menjadi tujuan bisa tercapai.
“Jujur bahwa apa yang kita saksikan hari ini tidak jalan baik-baik saja. Banyak lika-liku yang kita kaum bapak alami dan kalau kita sampai pada hari ini maka itu tanda bahwa kita tidak jalan sendiri. Tahun selalu bersama kita melewati setiap kesulitan yang kita hadapi. Program Perumahan Layak Huni ini adalah bentuk kasih dari jemaat yang dilakukan oleh kaum bapak,” ujar Alfred Djami Wila.
Untuk mensukseskan program perumahan Layak Huni ini kata lafred Djami Wila, selain bantuan dari Jemaat, kaum bapak juga bekerja keras mencari dana secara mandiri untuk bisa memenuhi kebutuhan pembangunan sebuah rumah. Dia juga berterimakasih kepada semua pihak baik jemaat terutama kaum bapak yang telah bekerja bersama untuk mewujudkan program yang dilaksanakan oleh kaum bapak di tingkat jemaat.
“Sekarang kami juga jual rujak setiap hari Sabtu dan Minggu. Jadi kalau ada kaum bapak yang datang tawar bapak-ibu jemaat bisa bantu kami dengan cara membeli supaya banyak rumah yang bisa kita bangun kedepan. Terimakasih untuk semua pihak yang telah berkontribusi sehingga hari ini kita serahkan satu lagi kunci rumah layak huni bagi jemaat,” tutup Alfred Djami Wila
Sementara Ketua Tim Teknis yang membangun rumah layak huni, Winston Rohi, mengungkapkan, rumah yang dibangun berukuran 6 x 8 meter. Rumah milik Melianus Kore Nawa dibangun selama 35 hari kerja hingga selesai.
“Kami bangun 35 hari kerja. Saat bangun fondasi kita kerja gotong royong tanpa biaya. Kita membayar jasa tukang setelah rumah naik tembok. Ini sudah rumah yang ke-36 yang dikerjakan. Dulu rumah yang dibangun ukurannya lebih kecil yakni 5 x 6 meter, tapi sekarang kita bangun lebih besar sama seperti rumah bantuan pemerintah,” ujar Winston Rohi.
Untuk diketahui, rumah layak huni yang diterima oleh Melianus Kore Nawa adalah rumah yang ke-31 yang dibangun dengan ukuran 6 x 8 meter. Hadir juga dalam penyerahan kunci rumah layak huni ini yakni, Pendeta Debby Molina – Rissy, Pendeta Martiani C. Leopenu – Thedens, Ketua UUP Kaum bapak Jemaat bait El Nunhila, Ramedes Taga Doko, Ketua Kaum bapak Lingkungan 13, Yohanis Haga, Koordinator Rayon 13, Petronela Haga, Tim teknis, Djami Togi, sejumlah tokoh jemaat dan perwakilan jemaat dari masing-masing lingkungan. (joey)